Warn!
Age gap, Harry older, Draco younger. And of course ini chapter sangat amat tidak jelas 😭
Ini lanjutan chapter Neighbor yang kemarin, soalnya ada satu orang yang minta Sekuel, dan karena kebetulan ada ide buat lanjutan ceritanya, dan jadilah ini.
Dan ingat ini hanyalah karangan semata.
__________________________________
Waktu berlalu begitu cepat setelah kejadian dimana Draco ketahuan sang Ibu mengintip tetangga seksinya, dan waktu terus bergulir hingga tanpa terasa jika kejadian itu sudah berlalu 7 tahun yang lalu.
Pada saat kejadian itu Draco hanyalah seorang pemuda berusia 18 tahun yang begundal dan tidak tau aturan. Tapi, kini semua itu telah berubah.
Kini Draco bukanlah seorang remaja yang sibuk mengintip tetangganya lagi, melainkan kini ia telah tumbuh dan berubah menjadi seorang prajurit muda yang gagah berani dan juga tampan.
Apa kalian ingat perihal cita-cita Draco yang mengatakan jika ia akan masuk kemiliteran setelah lulus sekolahnya, demi memikat Harry si tetangga seksi?, Iya, dan hal itu benar-benar Draco lakukan.
Setelah lulus sekolahnya, Draco memutuskan untuk masuk ke akademi kemiliteran dan menjadi Taruna muda selama empat tahun lamanya, dan setelah kerja keras yang memakan tenaga dan keringat, akhirnya ia lulus sebagai lulusan Taruna terbaik dan berhasil mendapatkan pangkat pertamanya.
Senang bukan main tentunya. Tapi, pada awal kepergiannya ke kamp pelatihan, Ibunya terus saja menangisinya, walau Ibunya galak dan kejam begitu, tapi dia tetaplah seorang Ibu yang tidak rela membiarkan putranya pergi, dia sangat khawatir jika putra semata wayangnya akan kenapa-kenapa di luaran sana tanpa dia mengetahuinya.
Selain Ibunya yang berat merelakan dirinya pergi. Jujur, Draco sendiri pun merasakan hal yang sama, ia juga tak bisa jika tak ada sang Ibu disisinya, dan tentunya ia juga berat meninggalkan Harry.
Kegiatan mengintipnya itu sudah seperti sebuah rutinitas baginya dan ketika tidak melakukannya, rasanya ada yang berbeda.
Dan, yah. Walaupun dirinya sempat ketahuan, dan mengetahui bahwa Harry juga menyukai aksinya, Draco tidak benar-benar berhenti, ia tetap melanjutkan rutinitas itu hingga akhir kelulusan masa sekolahnya.
Cukup sudah kilas balik yang singkat ini. Mari kita beralih pada Draco yang saat ini sedang tersenyum senang setelah dirinya berhasil menyelesaikan misi pertamanya, dan akhirnya ia diizinkan untuk pulang.
Selama empat tahun mengenyam pelatihan yang berat, dan ditambah lagi setelah lulus, tanpa di duga ia langsung diberikan misi selama tiga tahun, ia dipilih berkat keteladanannya selama menjadi Taruna muda.
Dan jika dihitung, itu artinya sudah 7 tahun Draco meninggalkan rumah dan itu membuatnya rindu.
Merindukan bagaimana Ibunya yang sering memarahinya, merindukan bagaimana Ayahnya yang selalu mengajaknya bermain catur walau sebenarnya ia membenci permainan tersebut, merindukan kebisingan yang James dan Albus buat karena meributkan konsol game nya, merindukan Lily dengan rengekan kecilnya, serta merindukan senyuman manis Harry tentunya, Draco rindu semuanya.
Sejak tadi Draco tak bisa berhenti tersenyum, ia sudah tidak sabar bertemu dengan mereka, Draco sengaja tidak memberitahukan kepada mereka perihal kepulangannya, biarlah ini menjadi kejutan bagi mereka.
Draco turun dari mobil yang mengantarnya ke rumah, Draco tersenyum kala ia menginjakkan kakinya disana, suasana rumah yang tenang dan hangat langsung menyambut kedatangannya.
Dari tempatnya kini berdiri, Draco bisa melihat dengan jelas jika saat ini Ibunya tengah asyik menyiram tanaman di halaman depan rumah mereka sembari bersenandung kecil, itu adalah kegiatan yang paling Ibunya sukai.

KAMU SEDANG MEMBACA
Random Story (Drarry)
FanfictionKumpulan Random Oneshoot Drarry Warning BxB Drarry Draco Top, Harry Bot (OOC) OUT OF CHARACTER Random cerita Drarry yang bukan cuma berlatar di dunia sihir. Tokoh Harry dan kawan-kawan, serta latar dunia sihir hanya milik J.K Rowling, aku pinjem na...