Jika ada yang bertanya siapa seseorang yang selalu ada untuknya?, maka Harry akan menjawab dengan lantang, lugas dan sekeras yang ia bisa jika orang itu adalah Draco, kekasihnya yang akan berlari sekuat tenaga demi mendatanginya disaat ia membutuhkan pemuda itu disisinya.
Seperti halnya saat ini, Draco berlari tergopoh-gopoh dan meninggalkan segala urusannya hanya demi menjemput Harry di rumah sakit yang siang tadi jatuh pingsan karena sakit kepala yang mendera, sebab dirinya yang melewatkan jam makan siang.
Draco akan datang dengan raut khawatirnya dan akan ribut menanyakan kondisinya. Namun, setelahnya ia akan memarahi Harry karena terlalu ceroboh dan selalu berhasil membuatnya kalang kabut.
Harry suka bagaimana Draco memperlakukannya seolah dirinya adalah sesuatu yang amat sangat berharga, ia suka bagaimana Draco selalu memperdulikannya, ia suka bagaimana Draco selalu mengutamakan semua tentangnya, ia suka.
Dan Harry beruntung Draco selalu ada untuknya, bukan hanya dalam keadaan seperti ini, melainkan disaat-saat terpuruk dan tersedih nya, pasti Draco selalu ada disana untuk memeluknya, menenangkannya, dan menyemangatinya.
Harry mengamati bagaimana telatennya Draco menyiapkan obat-obatan yang siang tadi dokter resep 'kan untuknya.
"Apa aku sebegitu tampan sampai kau terus memandangi wajahku yang rupawan ini?" ucapnya sembari tangannya terlihat sibuk membuka salah satu bungkus obat.
Harry memutar matanya malas, jika ada kontes siapa orang paling narsis sedunia, Harry yakin seratus, bahkan seribu persen, jika Draco lah pemenangnya, dan tingkah narsis inilah adalah hal yang paling tidak ia sukai dari Draco.
"Tidak, aku hanya sedang berpikir" jawab Harry sembari menerima uluran obat-obatan itu dan segera memasukannya ke dalam mulut, tanpa protes sedikitpun.
Draco dengan senang hati memberikan kekasih mungilnya ini segelas air putih agar si manis itu dapat menelan semua obatnya.
Harry meminum airnya dan menenggaknya hingga tandas tak tersisa, membuat obat-obatan itu berjalan masuk ke dalam tubuhnya dan mulai bekerja untuk menyembuhkannya.
"Berpikir?, akhh aku tau, kau pasti sedang berpikir jika aku ini adalah pria terkeren di dunia, iya 'kan?" balasnya sembari menarik-turunkan alisnya dan Harry hanya terkekeh mendengar penuturan narsis tersebut.
Tidak, itu tidak sepenuhnya salah, Harry memang berpikir begitu, Draco itu sangat keren bahkan dia terlihat seperti seorang pahlawan baginya.
"Ya. Kau sangat keren, bahkan Superman tidak ada apa-apanya denganmu!, kau seperti seorang pahlawan yang akan berlari sekencang yang kau bisa untuk menyelamatkanku kapanpun disaat aku membutuhkanmu—"
"—kau juga akan selalu ada untukku, ketika aku terluka, ketika aku bersedih, ketika aku marah, ketika aku kecewa, kau akan selalu ada. Kau akan datang dan memelukku, memberikanku kekuatan, memberikanku semangat, memberikanku rasa aman dan nyaman—"
"—terkadang aku berpikir betapa beruntungnya aku memiliki dirimu di sisiku, betapa beruntungnya aku berperan sebagai Lois Lane. Dan, yah itulah yang sedari tadi aku pikirkan, memikirkan betapa kerennya dirimu!" ucap Harry panjang kali lebar dengan mata penuh sarat rasa bersyukur yang amat besar.
Draco yang mendengarkan kata perkata yang keluar dari mulut kekasihnya itu tentu saja merasa tersentuh. Tidak, ia bukanlah Superman, ia hanyalah seorang pria bisa yang berusaha menjaga apa yang seharusnya ia jaga.
"Kau bahkan tidak memerlukan kekuatan yang mampu mengeluarkan laser dari matamu, kau dengan tatapan matamu yang teduh itu mampu membuatku merasa aman. Kau juga tidak memerlukan tangan yang kuat nan kekar seperti yang dimiliki Superman, jika disaat kedua tanganmu yang hangat ini sudah cukup membuatku merasa terlindungi. Dan kau juga tidak memerlukan kekuatan yang bisa membuatmu terbang, disaat kau bisa mendatangiku dengan secepat kilat, wushh!" ucap Harry dengan nada bicara seperti angin di akhir kalimatnya, dan hal itu sukses membuat Draco terkekeh kecil.
"Kau adalah pahlawan bagiku, Dray. Terimakasih untuk semua yang telah kau lakukan untukku. Dan, yah. Kau adalah pria tertampan, terkeren, dan ter-ter lainnya yang pernah aku miliki. Maka, jangan pernah berpikir untuk meninggalkanku. Aku tidak tau apa jadinya aku tanpa adanya kau disisiku" sambung Harry sembari menaruh tangannya diatas tangan kekasih Superhero nya dan menggenggamnya erat.
"Honey, aku tidak pernah tau jika diriku sekeren itu di matamu" responnya bergurau dan Harry yang sudah serius mengungkapkan apa yang ada di dalam hatinya, langsung menatap kekasih pirangnya ini dengan tatapan tak suka. Bisakah pria didepannya ini lebih serius sedikit?!
"Kau mengacaukan momennya, asal kau tau saja" ucap Harry sembari memasang raut datar dan hal itu sukses membuat tawa Draco pecah.
"Aku hanya bercanda. Astaga, menggemaskan sekali kekasihku ini, hahaha. Honey, dengarkan aku baik-baik, okay. Kau tidak perlu takut jika aku akan meninggalkan mu, karena hal itu tidak akan mungkin terjadi!, bahkan itu lebih terdengar seperti sesuatu yang mustahil!—"
"—dan asal kau tau saja Superman juga punya kelemahan. Dan Kelemahannya adalah disaat dia tak bisa bersama dengan orang yang dicintainya—"
"—jika Superman tak bisa hidup tanpa Lois Lane. Maka, aku Draco Malfoy juga takkan bisa hidup tanpa adanya Harry Potter, aku berjanji untuk selalu menjadi pahlawan untukmu kapanpun dan dimanapun kau membutuhkan uluran tanganku, dan janganlah pernah merasa takut, karena aku berjanji untuk selalu disini bersamamu menyertai setiap langkahmu. Dan satu hal lagi, aku juga berjanji agar takkan pernah melepaskan tangan ini sendirian" balas Draco sembari mengencangkan pegangan tangan keduanya, dan hal itu membuat hati Harry menghangat.
"Sebenarnya aku tidak mau menangis. Tapi, hiks—" Harry mulai mengeluarkan bulir-bulir air dari kedua matanya yang indah, ia tak kuasa menahan rasa haru dan syukur ini.
"Aku mencintaimu Harry Potter, akhh—ataukah sekarang aku harus memanggilmu dengan sebutan Lois Lane-ku?" ucapnya bergurau sembari mengusap airmata kekasihnya yang bercucuran.
"Diam lah!, kau membuatku ingin tertawa, hiks—" katanya, tapi yang dilakukan selanjutnya adalah menangisi perkataan manis nan lembut kekasihnya barusan.
Dan, yah. Ini adalah akhir kisah kita kali ini, dimana Draco berjanji akan selalu menjadi Superman bagi Harry yang merupakan kekasih tercintanya.
The End
Eeeaaakkk, Superman dan Lois Lane banget gak tuh wkwkwk 😭
Maaf kalau ada typo atau ada kata-kata yang rancu, permisi Byee 👋
KAMU SEDANG MEMBACA
Random Story (Drarry)
Fiksi PenggemarKumpulan Random Oneshoot Drarry Warning BxB Drarry Draco Top, Harry Bot (OOC) OUT OF CHARACTER Random cerita Drarry yang bukan cuma berlatar di dunia sihir. Tokoh Harry dan kawan-kawan, serta latar dunia sihir hanya milik J.K Rowling, aku pinjem na...