I'm Always With You

366 22 2
                                    

Maaf, pemberitahuan sebelumnya jika di chapter ini aku menyinggung kata disabilitas dengan sebutan cacat untuk di beberapa dialog, aku tidak ada maksud merendahkan ataupun hal lain, ini hanya sekedar cerita saja, penggunaan kata cacat pun hanya untuk mendramatisir jalannya cerita.

Sekali lagi aku minta maaf, kalau chapter kali ini menyinggung 🙏.

__________________________________

Terlihat seorang pemuda sedang duduk di halaman rumahnya sembari merenung, pemuda itu bernama Draco Malfoy, ia duduk sembari menikmati suasana dan sejuknya udara sore hari.

Kegiatan ini adalah kegiatan rutin yang baru Draco lakukan selama kurang lebih 7 bulan, kebiasaan baru yang sebelumnya tidak pernah ia lakukan dalam hidupnya.

Kegiatan ini merupakan kegiatan yang Draco benci sekaligus yang ia suka. Benci karena hanya hal kecil inilah yang mampu menghiburnya, diantara ratusan hiburan yang dulu biasa ia lakukan.

Draco duduk diam disana dengan mata yang terus mengarah ke arah langit, yang saat ini terlihat berwarna biru kekuningan, terlihat sangat cantik. Dan ini adalah hal yang Draco suka dari kegiatan membosankannya, langit yang cantik itu sungguh terlihat sangat memukau. Dulu, ia tidak pernah sadar jika mahakarya sang Pencipta yang satu ini begitu indah.

Draco terus memandangi langit senja seperti tidak ada kata esok untuk melakukannya lagi. Draco menghela nafas panjang, ia terdengar sangat tertekan pada satu hal, ia terlihat risau.

Ditengah kesibukannya, tiba-tiba Draco dikejutkan dengan kehadiran seseorang yang memeluknya dari belakang, Draco sedikit berjengit dari tempatnya sebelum menyadari siapa orang itu.

"Sudah puas memandangi langitnya?" tanya orang itu sembari menyelusup kan wajahnya ke perpotongan leher Draco.

"Udaranya semakin dingin, ayoo kita masuk" ucapnya lagi, Draco menoleh dan hanya mengangguk kecil pada seseorang yang amat sangat berharga dalam hidupnya ini. Orang itu bernama Harry, dia adalah kekasih Draco yang sudah menemaninya kurang lebih selama tujuh tahun lamanya.

Harry mendorong kursi yang Draco duduki dan membawanya ke dalam rumah. Tunggu dulu?, mendorong kursi?, iya, Draco adalah seorang penyandang disabilitas, kedua kakinya tidak bisa digunakan untuk berjalan, karena mengalami kelumpuhan total dari pinggang ke bawah.

Pada awalnya Draco terlahir normal seperti orang-orang pada umumnya, ia bisa berjalan, melompat, bahkan berlari. Tapi, semua kehidupan normalnya itu harus sirna dalam satu kedip mata saat kejadian mengerikan itu menimpanya.

Kejadian yang merenggut kebahagiaannya, hidup sempurna nya, dan derap langkah kakinya, kejadian singkat yang dampaknya berujung selamanya di hidup Draco.

Mari kita mengingat kejadian tujuh bulan lalu yang membuat Draco menjadi seperti ini. Kala itu Harry dan Draco sedang menikmati liburan mereka di salah satu negara yang selalu menjadi impian tujuan berlibur mereka.

Mereka berlibur untuk merayakan hari jadi mereka yang keenam, dan mereka benar-benar menikmati masa-masa itu, mereka tersenyum, tertawa, dan tergelak bersama, benar-benar definisi liburan yang sangat sempurna.

Seminggu pertama, semuanya berjalan sempurna, mereka benar-benar bahagia disana, mereka melakukan banyak hal yang mereka suka.

Tapi, kebahagiaan itu tidak berangsur lama, di paruh Minggu kedua liburan mereka,
Draco mengajak Harry pergi ke sebuah Resor Ski yang menjadi salah satu destinasi wisata terfavorit disana.

Ngomong-ngomong keduanya memang cukup pandai bermain Ski. Namun, sepandai apapun kita dalam satu hal, kedepannya akan bagaimana ataupun terjadi apa, tidak pernah ada yang tau?

Random Story (Drarry)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang