Melihat ke sana kemari, Elvano menghela nafasnya panjang dengan kaki yang bergerak gelisah. Agaknya ia sudah mulai merasa kesal.
Ada yang tahu kenapa?
Ya, karena Zeline.
Sepupunya itu belum kembali lagi dari kamar mandi. Elvano sudah tidak sabar, dia sungguh tidak bisa tanpa Zeline di sisinya barang sedetik pun. Dan ini sudah beberapa menit lamanya, cewek itu belum juga kembali ke sini.
"Mau kemana?" Safiq bertanya kala Elvano berdiri dari tempat duduk.
"Mau samperin si Zeline," jawabnya jujur. "Lama amat tuh anak." Dia berceletuk sambil berjalan.
Karena Zeline tadi ijin ke kamar mandi, langkah Elvano pun mulai melangkah ke tempat tersebut.
Tak disangka Stracks pun menyusul di belakang.
"Zel." Cowok itu memanggil nama sang sepupu saat sudah nampak di hadapannya.
Namun, berbeda dari ekspresi dirinya yang berseri telah menemukannya, wajah Zeline justru terlihat tak baik-baik saja.Terpancar dari netranya yang polos, justru kini terlihat tajam dan berbinar ketika pandangan mereka beradu.
Tak ada sebuah sapaan balik, sepupunya itu tanpa sepatah kata lagi melewati tubuhnya begitu saja tanpa melirik ke arahnya lagi.
Wajar jika Elvano kini keheranan. Ia bingung, mengapa Zeline tiba-tiba seperti ini?
"Zel?"
Bersamaan dengan itu, ia sempat melihat sekumpulan anak-anak cewek keluar dari toilet sambil tertawa puas. Apakah ada hubungannya dengan mereka?
Benar, sepertinya iya.
Terbukti, anak-anak itu langsung terdiam dan membekap mulut ketika mendapati dirinya dan anak Stracks yang berada di belakangnya.
Menghela nafas panjang, Elvano menggeleng kepala. Saat ini yang terpenting adalah keadaan Zeline. Lantas ia pun berlari, dan langsung menyusul gadis itu sambil meneriaki namanya.
"Zel." Tangannya mencekal lengan gadis itu, membuat langkahnya pun terhenti.
Tanpa suara, Zeline langsung menggibas kasar tangan Elvano dari lengannya.
"Zel, lo kenapa?" Cowok itu panik.
Zeline hanya menatapnya tanpa suara. Memandangi secara tajam, membuat seribu pertanyaan di benak Elvano.
Dan lagi, Zeline dengan begitu saja meninggalkan cowok itu tanpa sebuah jawaban.
*****
Sampai saat ini Zeline masih terus menghindar dari Elvano. Tadi pulang sekolah pun, Zeline terpaksa menelpon Kak Arsen untuk menjemputnya. Beruntung cowok itu kebetulan bisa menjemputnya di sana.
Elvano pribadi sempat mengerang frustasi dan amat sangat marah oleh hal ini. Bisa-bisanya Zeline pulang dengan Arsen tanpa sepengetahuannya.
Dia benar-benar murka.
Namun, semua itu harus ia tahan mentah-mentah demi mengetahui apa permasalahan dari semua ini.
Di rumah, Elvano rela mengikuti Zeline kemana pun anak itu pergi, walau berkali-kali perjuangannya akan sia-sia karena cewek itu selalu menghindar dan memberontak.
Sungguh, tidak mau membuka suara sama sekali.
Siapa sangka akan bisa seperti ini?
Hingga kesabaran Elvano yang setipis tisu itu pun habis, ia sudah tidak tahan lagi dengan semua ini. Langsung saja, langkahnya yang lebar menyusul Zeline yang melangkah menuju kamarnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/288494689-288-k634378.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Dear Cousin (End!)
Подростковая литература#Update diusahakan sesering mungkin. Jangan coba-coba mampir ke sini, kalo cuma mau plagiat dan jadi siders doang! ⚠bocil hus hus. Elvano Fauzan, ialah salah satu anggota stracks yang memiliki aura sangar dan kejam apabila berada dengan teman-teman...