39🐣

518 32 0
                                    

"Hayoh lo, Zel, gimana kalo mingdep lo gak bisa-bisa gerakan roll depan?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hayoh lo, Zel, gimana kalo mingdep lo gak bisa-bisa gerakan roll depan?

"Udah pasti dibentak Pak Titto sih, sekaligus suruh joget di depan anak-anak."

"Hayoh gimana lohh?"

Tak ada hentinya Rega menggodai Zeline perihal gerakan di olahraga pagi tadi, yang dimana Zeline tidak bisa melakukan gerakan tersebut dengan benar.

Hingga membuat Zeline yang tadinya merengek untuk tidak digodai, sekarang justru benar-benar ngambek dan ingin marah.

Bukan apa-apa. Seharusnya Rega lebih menyemangatinya dong ketimbang menakut-nakuti seperti ini.

Zeline benar-benar kesal.

Jika saja Elvano ada di sampingnya, pasti ia akan mengadu kepadanya. Dikarenakan cowok itu tengah rapat ekstrakurikuler basket untuk persiapan sertijab nanti dengan Safiq dan Hendery, terpaksa Zeline terjebak oleh kedua dua makhluk jahil ini.

"Hayoh-"

Barang Rega hendak kembali menggodai Zeline, Elvano pun datang dan sudah berada di belakangnya bersiap untuk menghajar. Namun, Rega tak kalah cepat menyadari kehadirannya. Dia pun menghindar.

"Weh santai santai."

"Kalo ga si Hendery, elo yang jail." Elvano mencebik.

"Ujaaaannn!" Zeline berseru heboh mengadu kepada Elvano sambil merangsek merangkul lengan cowok tersebut.

Tingkah itu praktis membuat yang lain berlagak mengikutinnya. "Ujaaannn." Kompak dengan nada yang sama merengek.

Zeline tersinggung, kemudian ia menatap kesal ke arah mereka. "Kok sekarang kalian nyebelin ya?"

"Dari dulu juga mereka mah udah senyebelin itu Sayang, kamunya aja yang baru sadar," ucap Hendery sambil menggandeng lengan Zeline.

Ya praktis ditepis cepat lah oleh Elvano.

"Ya elah pelit bettttt!"

"Lo pikir apaan dibilang pelit?!"

"Ujannn, mereka nakut-nakutin Zeline nanti mingdep di tes roll depan." Cewek itu mengadu lagi.

Zeline benar-benar takut guys, selain takut kepada Pak Titto, ia juga tidak bisa mempraktekan gerakan tersebut.

Selain itu, pagi tadi saat pelajaran olahraga, Zeline sempat diajarkan oleh teman cewek di kelasnya. Tetapi malah menimbulkan malapetaka.

Memberi aba-aba kepada Zeline, temannya itu tak disangka-sangka mendapat hantaman dari Zeline, saat gadis itu mulai roll depan. Gerakan itu mulus menghantam tepat di bagian hidung, dan mengakibatkan mimisan.

Maka dari itu Zeline trauma. Ia benar-benar tidak bisa melakukannya.

"Jangan takut ... jangan dengerin babi kayak mereka. Lo pasti bisa."

My Dear Cousin (End!) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang