Sepulang dari bioskop, Flora dan Sasyil sebelumnya main sebentar di rumah Zeline. Hingga tak lama mereka berdua pulang sebelum lewat jam sepuluh malam.
Hendery dengan sifat buhayanya yang mendarah daging itu sempat mengantarkan mereka untuk pulang. Rega pun menemaninya.
Setelah mengantarkan flora dan Sasyil ke rumah masing-masing, kedua cowok itu bergegas untuk pergi tidur mengingat mereka yang belum istirahat dari perjalanan jauh tadi siang.
Dikarenakan hanya memiliki satu kamar tamu saja di kediaman orang tua Zeline, selain Tegar dan Rega, mereka semua tidur di ruang tamu. Sedangkan Vea tidur bersama Zeline di kamarnya.
Sebelum keadaan sunyi dan damai seperti saat ini, setengah jam yang lalu sempat ada perdebatan di antara mereka.
Mau tahu karena apa? Karena Tegar. Ya, karena cowok cantik satu itu.
Memang, dia pantas mendapatkan julukan satu itu. Sebab, sebelum keadaan memenangkan ini Tegar sempat merengek protes tidak akan bisa tidur mendengar anak-anak Stracks sepakat akan tidur di ruang tamu malam ini.
Alasannya, ia tidak akan bisa tidur jika bukan di kasur yang ada keranjangnya. Mendengar hal tersebut mendadak ia mendapat banyak sorakan dari mereka. Benar-benar tidak masuk akal memang alasannya.
Dan pada akhirnya, Rega bisa kebagian tidur juga di kamar bersama tegar. Yang lain jadi tidur di ruang tamu.
"Lo belum tidur?"
Medengar sebuah suara yang tiba-tiba muncul di belakang, Zeline dengan keadaannya yang masih memegang gagang teko dibuat berjingkrak kaget. Ia pun lantas menoleh.
Dikarenakan dirinya dehidrasi dan di kamarnya tidak tersedia minum, Zeline tarpaksa turun ke dapur untuk minum. Dan didetik-detik ia hendak menenggak air tersebut, ia dikagetkan oleh kehadiran seseorang.
"Ah, Ujan kaget!" Zeline berprotes. "Sorry," jawab Elvano.
Karena Zeline benar-benar dehidrasi, gadis itu pun langsung menenggak habis minumannya tanpa menghiraukan sepupunya itu.
Terasa masih kurang untuk menghilangkan dehidrasi, Zeline pun sedikit menambahkan air dingin tersebut dengan air panas. Namun, ketika dia menuangkan air itu, tak sengaja karena ulahnya sendiri yang tergesa-gesa air dari termos tersebut sedikit menetes terkena pada kulit pahanya yang kali ini sedang menggunakan celana pendek.
Dan Entah bagaimana, Elvano reflek menjauhkan termos tersebut dan langsung menggendong Zeline ketika cewek itu terdengar meringis.
"Panas ga? Sakit ga?" Cowok itu panik saat sudah membawa Zeline ke kursi tempat makan.
Cowok itu sampai berjongkok di hadapan Zeline, demi melihat bagian paha Zeline yang barang kali sungguh langsung ada luka bakar di sana karena kecepretan air panas termos.
"Sakit ...." Karena memang langsung terasa panas, Zeline mengeluh sambil mengusap pahanya.
Tanpa berpikir lagi Elvano membuka kemejanya yang kali ini hanya meninggalkan kaos pendek hitam di tubuhnya. Cowok itu segera berlari ke arah wastafel, lalu tak lama balik lagi ke hadapan Zeline.
"Kenapa tadi bisa begitu?" Antara mengomel dan khawatir, Elvano berucap dengan alis yang menukik tajam, dan sambil telaten mengompres paha Zeline menggunakan kemejanya yang dikorbankan. "Ceroboh banget."
Zeline garuk-garuk kepala. "Zeline buru-buru, gak kuat pengen cepet tidur. Mana Zeline mudah ketiduran orangnya."
"Gue tau lo orangnya gampang ketiduran, tapi gak mungkin kan dalam sedetik lo langsung ketiduran di sini dalam posisi lo yang lagi megang teko sambil berdiri?"

KAMU SEDANG MEMBACA
My Dear Cousin (End!)
Ficção Adolescente#Update diusahakan sesering mungkin. Jangan coba-coba mampir ke sini, kalo cuma mau plagiat dan jadi siders doang! ⚠bocil hus hus. Elvano Fauzan, ialah salah satu anggota stracks yang memiliki aura sangar dan kejam apabila berada dengan teman-teman...