24🐣

631 34 0
                                    

"Ujan ujan ... Ujan mau nggak temenin zeline main ke rumah kak Vea?" pinta seorang gadis berponi dengan puppy eyes-nya.

"Gak!" sahut Elvano cepat.

"Kok jahat?" Gadis itu memanyunkan bibirnya kecewa.

"Iya, iya. Ayo dah ...." Mana bisa Elvano mengabaikan permintaan gadis sialan itu. Hanya dengan manyun seperti tadi keteguhan tuk mengabaikannya pecah begitu saja.

Mau tahu alasan Elvano yang tiba-tiba ingin mengabaikannya?

Ini disebabkan oleh masalah beberapa jam yang lalu. Dimana gadis itu berteleponan dengan teman sekelas.

Di mata Elvano Zeline terlalu bersemangat hanya karena membahas sebuah pelajaran di telpon bersama orang itu sampai-sampai bisa mengabaikannya. Elvano sangat kesal!

Dan rupanya seseorang itu adalah teman sebangku Zeline, si mata empat-alias anak cowok berkacamata.

Lalu bisa-bisanya gadis ini meminta bantuannya setelah membuatnya merasa kesal.

Namun, sekesal apapun Elvano terhadap gadis ini, jika telah disuguhkan muka manyun itu, hati nurani Elvano pun merasa iba dan terpaksa menerima kenyataan itu.

"Emang ngapain sih ke rumah Kak Vea?"

"Ada lah ... rahasia."

"Loh main rahasia-rahasian? Gak boleh gitu dong!"

"Kenapa?" Alis Zeline bertaut.

Elvano sempat berpikir sejenak. "Ya ... karena gak boleh ada rahasia di antara kita."

"Emang gak boleh banget ada rahasia di antara kita? Kenapa?" Zeline menatap Elvano penuh selidik dan intens.

Hal itu membuat Elvano berdeham juga salah tingkah.

"Ya ... ga boleh."

Zeline mengangguk. "Hm, kenapa?"

"Ya karena ...." Elvano berpikir semakin keras.

"Ya karena nanti gue bisa kepo," lanjutnya.

Gadis itu geleng-geleng kepala. "Ckckck ... kamu kepoan juga ya ternyata orangnya." Kemudian mencekal tangan Elvano dan mulai melangkah.

"Heh, mau kemana?" Elvano balik mencekal dan menghentikan langkahnya.

"Ya mau ke rumah Kak Vea."

Praktis membuat Elvano menghempaskan cekalan tersebut. "Gak! Gue gak mau!"

"Loh, tadi kamu udah ngeiyain ya."

****

Zeline tersenyum riang saat memasuki rumah, sebab kali ini ia akan dibuatkan sesuatu oleh Elvano.

Di rumah Kak Vea tadi Zeline tak sengaja melihat sebuah postingan vidio yang memperlihatkan sebuah masakan yang membuatnya ngiler saat itu juga. Ditambah seseorang yang masak di vidio itu memperlihatkan pesonanya yang begitu tampan dan terampil.

Sepanjang vidio itu Zeline tertakjub-takjub, Elvano yang melihatnya seperti itu reflek berceletuk menyombongkan diri. "Gue juga bisa kayak gitu mah," ujarnya dengan lagak songong.

Otomatis Zeline menghadap ke arahnya dengan antusias. "Beneran kamu bisa masak itu?!"

Elvano sempat mengedipkan matanya sebanyak dua kali sambil meneguk ludah. "B-bisa ... gampang itu mah!"

"Mau gue bikinin?" lanjutnya.

"Boleh?" semangat Zeline.

Elvano mengangguk ragu-ragu. "Boleh."

My Dear Cousin (End!) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang