40🐣

693 30 3
                                    

Bagai bocil yang heboh diberi hadiah, Elvano dan Zeline melotot takjub ketika melihat Kak Jackson yang tiba-tiba datang dari Jakarta membawa banyak oleh-oleh untuk penghuni rumah nenek, dan saudara-saudara yang ada di sana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bagai bocil yang heboh diberi hadiah, Elvano dan Zeline melotot takjub ketika melihat Kak Jackson yang tiba-tiba datang dari Jakarta membawa banyak oleh-oleh untuk penghuni rumah nenek, dan saudara-saudara yang ada di sana.

Pasalnya tadi kedua anak remaja beranjak dewasa itu tengah asyik bermain bersama para bocil di rumah. Entahlah yang tiba-tiba mau bermain dengan para sepupu bocilnya, yang jelas kali ini Elvano dan Zeline tampak senang berada di tengah mereka.

Para bocil langsung heboh rebutan cemilan, ketika Kak Jackson berteriak "Siapa yang mau?!", ya praktis saja mereka semua berebutan.

Sementara Zeline dan Elvano yang masih takjub, lantas mendekati Kak Jackson.

"Kak Jackson, kok gak bilang-bilang mau ke sini?" Zeline bertanya.

"Tumben banget Bang, bawain banyak oleh-oleh dari sana?" Kemudian Elvano berceletuk.

"Lagi ada rezeki nih." Jackson cekikikan sambil menutup mulutnya, sok alim.

"Oalahh pantes." Elvano beroh ria.

"Dikata pantes, lo kira momen kayak gini langka banget bagi gue?"

"Iya jarang-jarang."

"Sialan, gue sering ya."

Elvano pun tertawa.

"Mana, Nenek?" Saat Jackson bertanya keberadaan Nenek, saat itu lah Elvano dan Zeline kembali bermain dengan para bocil yang tengah makan oleh-oleh, setelah mengatakan dimana keberadaan Nenek.

****

Kedatangan Kak Jackson berhasil mendatangkan para saudara-saudara untuk hadir ke rumah Nenek. Tak ada acara khusus kali ini, hanya saja mungkin mereka ingin kumpul-kumpul.

Sehubungan sedang kumpul-kumpul begini, Nenek Faija dengan aktif mengadakan games untuk para cucu-cucunya yang masih pada piyik. Sedangkan cucu remajanya deretan Elvano, mereka diperintahkan ke belakang rumah untuk menangkap ikan yang telah dipelihara di kolam. Ya, mereka panen ikan lele.

Di belakang rumah, namun memang tak begitu dekat dengan rumah, alias berjarakan beberapa meter lumayan belakang sekali dari sana.

Kolam tersebut sebetulnya dibangun oleh Papa Elvano yang gemar menanam ikan. Dikarekan Papanya sudah tiada, kini Nenek Faija lah yang turun tangan untuk menjadi penerus peternak ikan.

Dan siapa sangka jika Nenek Faija bisa membuahkan hasil sebanyak ini, bahkan melebihi kemampuan anaknya.

Elvano, Jackson, serta sepupu-sepupu dewasa lainnya, bergembira panen banyak ikan seperti ini.

"Makan banyak nih hari ini," seru sepupu yang lain.

"Ah, elu mah tiap hari juga banyak makan terus." Elvano langsung menyambar, sambil mencubit gemas tubuh sepupu satunya itu yang berbadan besar.

My Dear Cousin (End!) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang