Chapter 5

444 50 0
                                    

"Kak, ada kakak bencana alam di sana!"

──⁠─

Kini permen kapas mereka sudah mulai sedikit, dan (Name) memberi semuanya untuk Fino dengan alasan sudah bosan memakannya. Fino terima-terima saja dan kini sedang asik memakan angin manis itu.

Lalu, pandangannya teralih saat melihat dua orang pemuda sedang berjalan bersama. Fino tentunya mengenal salah satu dari dua pemuda berwajah sama itu.

"Kak, ada kakak bencana alam di sana!"

(Name) sedikit bingung, tapi begitu melihat ke arah yang sama, (Name) langsung ber'oh' karena melihat Gempa sedang berjalan dengan Taufan.

Ternyata mereka juga menyadari keberadaan (Name) dan Fino, segera mereka hampiri kakak-beradik tersebut.

"Oh, jadi ini ya (Name), pacarmu," ujar Taufan karena baru pertama kali melihat (Name).

"Iya. (Name), kenalin, kembaranku namanya Taufan." ucap Gempa memperkenalkan Taufan.

(Name) tersenyum, lalu mereka berdua berjabat tangan sekilas.

"Aku?"

Sontak semuanya menoleh ke Fino. "Aku gak dikenalin?" ucap Fino

Gempa pun hanya bisa terkekeh canggung. "Ini Fino, adiknya (Name)."

"Ohh, salken! Taufan!" ucap Taufan sambil mengulurkan tangan.

"Salto! Fino!" Dan jabat tangannya dibalas oleh Fino.

(Salto: salken too)

(Name) sempat memperhatikan mereka dan tersenyum.

"Bisa kebetulan begini, ya," Ucapan itu membuat (Name) beralih menatap Gempa.

"Kalian ke sini, cuma berdua?" tanya Gempa

"Iya, kamu juga?"

Gempa mengangguk. "Sesekali, jalan-jalan sore. Mumpung lagi senggang juga."

"Loh, sama. Kami juga bosan di rumah doang,"

Setelahnya, sempat hening untuk beberapa saat.

"Umm, Gem," panggil (Name)

"Iyaa?"

"Soal perjodohan itu--"

"--Tolong jangan bahas itu."

(Name) seketika diam. Melihat wajah masam Gempa, sepertinya Gempa habis menghadapi masalah tentang itu.

"Intinya aku menolak perjodohan. Kalau dijodohkan sama kamu sih, mau,"

(Name) terkekeh. "Aku juga mau." sahutnya dengan nada suara yang terdengar bercanda, walau sebenarnya memang ingin.

"Oh ya, mau minuman dingin?" ucap Gempa mencoba mengalihkan topik

"Hm?" (Name) menatap susu coklat dingin di tangan Gempa. "Gapapa nih?"

"Iya, emang mau ngasih kamu." Lalu, (Name) terima minuman itu, dan mulai meminumnya. Sejujurnya ia memang sedikit haus karena berjalan kaki tadi.

"Pelan-pelan dong minumnya,"

(Name) kembali menutup botolnya, ia sedikit cengengesan. "Aku agak haus sih. Makasih ya, Gem,"

Gempa geleng-geleng kepala sambil terkekeh, lalu ia majukan tangannya ke wajah (Name), dan mengusap pelan sudut bibirnya. (Name) pun hanya diam.

"Sampai belepotan begini. Makin lucu, tau."

(Name) jadi sedikit salah tingkah mendengarnya. "K-kan bisa kasih tau aku. Astaga..."

Approval [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang