Chapter 18

369 43 0
                                    

"(Name)?"

Sang empunya nama sedikit dikejutkan saat tiba-tiba dipanggil, ternyata Gempa sudah kembali. (Name) pun meletakkan foto kecil itu di tempatnya lagi.

"Ya, ada apa?"

Gempa menggeleng, "Kamu keasikan di situ, kaget, ya?"

"Hehe, iya, dikit. Tadi lagi lihat-lihat foto lama itu, kamu kelihatan lucu ya pas dulu. Aku baru tau."

"... Hah? Lucu?"

"Yaa, dulu sedikit lebih bulat mukanya, dan auranya ketos banget. Apa jangan-jangan emang iya?"

Gempa mengangguk untuk itu, "Aku dulu emang ketos di SMK."

"Ohh ... dah, mau belajar lagi, ga?"

=====

Hari libur begini memang seharusnya dimanfaatkan sebaik mungkin untuk dinikmati. Entah itu digunakan untuk jalan-jalan, ataupun hanya untuk me-time dengan seharian di rumah.

Pada hari Selasa yang biasanya merupakan hari kerja dan hari sekolah, kini tidak untuk (Name) dan Fino. Kebetulan sekali kedua orang itu diliburkan dari masing-masing instansi.

Saat ini pun (Name) sedang ada di rumah saja bersama Fino. Mereka hanya mengisi waktu dengan seadanya. Camilan kecil, tontonan di youtube, handphone baru. Eh, HP baru?

Iya, kemarin sepulang kerja (Name) memang berencana membelikan adiknya handphone baru. Handphone yang lama merupakan milik ayah mereka, dan Fino mewarisi itu. Itu sudah sangat lama dan pastinya sudah sering mengalami kerusakan. Entah itu penyimpanan internal yang penuh, lag, dan semacamnya.

Apalagi, (Name) berpikir jika anak seusia Fino memiliki standar merk handphone. Fino itu sudah kelas sembilan. (Name) tak mau jika nanti adiknya dijauhi hanya karena handphone yang ketinggalan jaman. (Name) pun tentunya memiliki cukup uang hasil pekerjaannya untuk membelikan barang mahal itu.

Awalnya Fino menolak diberikan handphone baru dengan alasan masih ada yang lama. (Name) juga tak menyerah memberikan itu dengan alasan yang lama sudah sulit dikondisikan. Hingga pada akhirnya Fino menerima itu. Sejujurnya, ia sulit untuk mengungkapkan terimakasihnya pada sang kakak yang tanpa ragu membelikannya handphone.

Jadinya, ia rela menjadi babu di rumah. Meringankan pekerjaan kakaknya, meskipun itu sudah setiap harinya ia lakukan, sih. Namun, katanya mulai saat ini ia akan melakukan yang lebih dari itu.

"Inget, ya. Download aplikasi yang kamu perlukan aja. Jangan kebablasan." ucap (Name)

"Iya, kak." ucap Fino yang saat ini sedang mengisi handphone baru tersebut.

(Name) pun hanya memperhatikannya. Inilah yang ia mau, menambah kebahagiaan adiknya.

"Habis ini bersih-bersih, yuk?" ajak (Name)

"Bukannya udah sering?" sahut Fino

"Yang sering itu 'kan nyapu sama ngepel aja, nah kini yang lebih serius lagi. Kan di sudut ada sarang laba-laba tuh, kompor juga kotor. Dan ada barang ga penting yang perlu dibuang. Itu maksud kakak."

"Oh... itu mah aku mau aja."

Kemudian, mereka mulai bersih-bersih di rumah. Dimulai dari dapur, Fino yang disuruh menyingkirkan isi dapur untuk dibersihkan sebelum diletakkan di tempatnya kembali, dan (Name) yang membersihkan permukaan lantai dan meja.

Setelah dapur bersih, mereka melanjutkan ke kamar Fino untuk dibersihkan dengan lebih serius. Sambil bebersih itu sesekali Fino jahil pada (Name).

Hingga pada akhirnya, mereka selesai bebersih di jam sore. Mereka pun beristirahat. (Name) memilih untuk mandi saja, tapi tidak dengan Fino.

"Entar aja, kak. Lagian mandi itu buang-buang waktu." ujar Fino

"Alasan apa itu."

"Kan benar. Mandi tuh buang-buang air, dan aku pengen hemat air demi masa depan yang cerah."

"Heh, jangan banyak alasan. Mandi aja susah, gimana mau dapat cewek." cibir (Name)

"Hidup aku bukan buat cewek. Lagian aku udah punya cewek, kok. Ya, kakak. Kakak 'kan cewek."

(Name) memilih diam untuk sekarang. Ucapan Fino tersebut ambigu, dan (Name) memahaminya. Namun, topik mereka saat ini adalah mandi.

"Dah, dah. Sana, mandi. Bau tuh."

"Bau gini juga tetap aja nempel-nempel."

"Masa dibuang, sih." cibir gadis itu.

Remaja itu malah cengengesan. "Ya, iyaa, aku mandi." Fino menjeda ucapannya agar kakaknya merasa geer. "Nanti sore."

To Be Continued

Pendek dikit gangaruh:v

[ 9 September 2023 ]

Approval [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang