"mba uda siap belom" teriak khansa dari luar kamar ranum
"bentar dek tinggal pakai jilbab" ranum
"dek mama bagus aja kan ya pakai baju gini" mama
"cantik banget mama masyaallah" puji khansa
benar sekali harini di sore hari ini khansa ingin pergi bersama ranum dan juga mama nya menghadiri shalawatan di pondok pesantren karena ia di undang umi beberapa hari yang lalu, sibuk dengan persiapa masing masing setelah itu mereka pun berangkat ke pondok dan sampai di pondok dengan suasana ramai shalawatan kali ini hanya ada perempuan saja karena shalawatan khusus perempuan
"assalamualaikum" ranum, khansa, mama
"eh waalaikumsalamm sini sini masuk" umi fatimah
"assalamualaikum umi" ucap ranum sambil menyalimi tangan umi begitu juga dengan khansa
"masyallah khansa cantik sekali" umi fatimah
bagaimana tidak di puji khansa hari ini benar benar cantik sekali dengan baju panjang nya dan dengan jilbab nya ia sangat sangat terlihat anggun
"terimakasih umi" ucap khansa malu malu
"ini ibunda nya khansa" tanya umi ke mama
"oiya umi perkenalkan ini mama mertua saya sekaligus mama khansa umi" ranum
"assalamualaikum umi fatimah saya mama nya khansa" ucap mama sambil menyalimi umi fatimah
"masyallah ga kalah cantik dengan khansa ya" umi
"hehe alhamdulillah" mama
" ayo silahkan duduk bu, ranum, khansa" umi
"nggeh umi terimakasih banyak" mama
mama ranum dan khansa pun duduk bersama dengan yang lain, dan acara shalawatan yang di pimpin oleh umi pun dimulai
اَللّٰهُمَّ صَلِّ صَلَاةً كَامِلَةً وَسَلِّمْ سَلَامًا تَامًّا عَلىٰ سَيِّدِنَا مُحَــمَّدِ ࣙالَّذِيْ تَنْحَلُّ بِهِ الْعُقَدُ وَتَنْفَرِجُ بِهِ الْكُرَبُ وَتُقْضٰى بِهِ الْحَوَائِجُ وَتُنَالُ بِهِ الرَّغَائِبُ وَحُسْنُ الْخَوَاتِمِ وَيُسْتَسْقَى الْغَمَامُ بِوَجْهِهِ الْكَرِيْمِ وَعَلىٰ اٰلِهِ وِصَحْبِهِ فِيْ كُلِّ لَمْحَةٍ وَ نَفَسٍ بِعَدَدِ كُلِّ مَعْلُوْمٍ لَكَ
Allaahumma sholli sholaatan kaamilatan wasallim salaamaan taamman 'alaa sayyidinaa muhammadinil ladzii tanhallu bihil'uqodu watanfariju bihilkurobu watuqdhoo bihilhawaaiju watunaalu bihir roghooibu wahusnul khowaatimi wayustasqaal ghomaamu biwajhihilkariimi wa'alaa aalihii washohbihii fii kulli lamhatin wanafasin bi'adadi kulli ma'luumin laka
setelah acara shalawatan selese para tamu undangan dipersilahkan untuk mencicipi snack dan makanan yang telah disiapkan, khansa yang duduk tepat di samping umi pun ingin makan tetapi rasa malu yang begitu besar dimiliki nya
"khansa ayo di cicip makanan nya, bu, ranum ayo silahkan" umi fatimah
"iya umi terimakasih" ucap khansa malu sambil mengambil potongan buah semangka
"saya senang kalau ranum, ibu dan khansa bisa terus datang jika di pondok ada shalawatan" umi fatimah
"masyallah kami sebagai tamu yang di undang sangat sangat berterimakasih karena sudah berkesempatan ber shalawat bersama umi dan diundang langsung dengan umi" mama
"terus terang saya sangat suka dengan khansa entah mengapa pertama kali ketemu melihat khansa hati saya sangat tenang, seperti dibuat jatuh hati oleh khansa" umi fatimah
khansa yang mendengar perkataan umi fatimah barusan pun tersipu malu
"masyaallah terimakasih banyak umi" mama
"khansa umur berapa nak?" tanya umi
"khansa umur 20 umi tahun ini masuk 21 tahun" khansa
"punya planing nikah di umur berapa nak, tapi khansa ini belum selesai kuliah ya" umi
"hehe belum ada pikiran kesana sih umi tapi khansa ngikut jalan allah aja, iya umi ini khansa baru mau masuk semester akhir" khansa
"masyaallah umi doain semoga cepat lulus ya" umi
"aaminn umi terimakasih banyak" khansa
"ranum gimana kabar zaki sehat aja kan nak" umi
"alhamdulillah sehat umi tadi mas zaki menitip salam untuk umi" ranum
"alhamdulillah waalaikumsalam" umi
setelah mencicipi makanan para tamu undangan pun berpamitan kepada umi sekarang hanya tinggal ranum, mama dan khansa saja
"assalamualaikum umi" ucap habib anis menghampiri umi yang berada di ndalem santri wati
"waalaikumsalam kenapa nak?" umi
"anis pamit ya mau ke solo acara haul disana" habib anis
"sudah pamit ke abi?" umi
"sudah umi, makanya ini anis pamit ke umi langsung berangkat" ucap anis sambil melihat kondisi ndalem masih berada tamu yaitu ranum, mama dan khansa
"nun sewu bu" ucap anis ke mama
"nggeh nak" mama
"oiya nis kenalin dulu ini tamu umi, ini ada ranum alumni santriwati sini dan sekarang menikah dengan alumni satriwan disini juga, nah ini ibu marsha ibu mertua ranum dan ibu dari khansa, nah ini khansa anak ibu marsha" umi
"assalamualaikum saya anak umi fatimah anis yahya ngapunten" habib anis
"nggeh nak ngapunten" mama
"yaudah kalau gitu anis berangkat mi" habib anis
"hati- hati ya nak di kota orang kabari umi kalau sampai ya" umi
"iya umi assalamualaikum doain anis ya" habib anis
"waalaikumsalam, pasti umi doain"
"itu anak lanang saya yang ketiga bu anis yahya" umi
"nggeh umi masyaallah banget sholeh nya" mama
"nggeh bu alhamdulillah" umi fatimah
sore pun berlalu ranum, mama dan khansa pun pamit untuk pulang karena dipikirnya hari sudah semakin malam
"umi kami pulang ya sudah malam umi" ranum
"walah nggeh num hati- hati ya nak, bu hati- hati ya sering sering kesini ya bu bawa khansa" umi fatimah
"nggeh umi kalau ada waktu nanti saya pasti kesini lagi, kami semua terimakasih karena sudah diundang dan sudah merepotkan umi" mama
"walah ga sama sekali merepotkan bu malah saya senang jika kalian datang kemari" umi fatimah
"terimakasih banyak ya umi maaf jika kami merepotkan umi" khansa
"tidak nak malah umi senang khansa kesini" ucap umi sambil mengusap kepala khansa
"matursuwun umi" khansa
"kami pamit pulang umi assalamualaikum" ranum, mama, khansa
setelah berpamitan dengan umi fatimah mereka pun pulang
KAMU SEDANG MEMBACA
Habib kuu [ON GOING]
Teen FictionKhansa Zeera seorang gadis cantik nan lembut, ia menjalani hari hari nya seperti biasa, tetapi setelah ia memutuskan untuk hijrah hidup nya menjadi luar biasa masyallah khansa yang memutuskan hubungan dengan pacarnya dan memilih jalan untuk hijrah s...