part 65

315 15 1
                                    

Kini sudah tiga hari khansa dirawat dirumah sakit, dan sudah tiga hari juga habib zaidan menemani istrinya dirumah sakit meski sudah ditawari bergantian shift oleh mama, ayah, umi, abi bahkan saudara- saudari mereka untuk menjaga khansa habib zaidan tetap tidak mau untuk meninggalkan istrinya, habib zaidan juga berkata "aku tidak akan lagi membiarkan ragaku atau pun badanku untuk jauh dari istriku meski sedetik pun" bayangkan sungguh cinta dan sayang nya ia kepada istrinya, padahal dokter juga sudah memberitau keadaan khansa saat ini bahwa khansa dan anak yang ada didalam kandungan nya alhamdulillah sehat dan tidak terjadi apa- apa, hanya sedikit memberikan efek nyeri pada pinggang karena kaget saat terjatuh.

"mas pulang ya, biar mas ibra yang gantian jagain khansa disini mas istirahat dirumah" khansa

"mas bisa istirahat disini bareng sayang lebih tenang, daripada mas istirahat dirumah gak lihat istri mas disini" habib zaidan

(sambil dengerin lagu ini ya )

"khansa khawatir nanti mas juga ikutan sakit" khansa

"sakit barengan dong" ucap habib zaidan yang mencoba melucu

"mas ih serius loh" khansa

"mas serius cinta, biarin mas disini ya mas gamau ninggalin sayang sendiri" habib zaidan

"kan ada mas ibra yang nemenin khansa, gak bakal sendiri kok" ucap khansa, ibra yang berada disitu hanya meringis dalam hati melihat keromantisan adik dan mas nya

"mata mas gamau sedetik pun gak liat istri mas, jadi biarin mas disini ya kan mas juga sudah makan, minum vitamin insyaallah mas kuat sayang" habib zaidan

"suwun ya mas" ucap khansa mengusap lembut pipi suaminya yang sudah mulai tumbuh cambang

"gak perlu mutur suwun sayang, kan mas suami sayang" habib zaidan

"ini apa sih nama nya mas" ucap khansa menunjuk- nunjuk pipi habib zaidan

"pipi?" habib zaidan

"bukan, rambut tipis di pipi mas ini apa nama nya" khansa

"cambang sayang" habib zaidan

"tajem" khansa

"oiya ta?" habib zaidan

"heem, baru juga tiga hari dirumah sakit sudah numbuh cambangnya" khansa

"nanti mas cukur ya" habib zaidan

"yang ini gak usah ya" pinta khansa sambil menunjuk- nunjuk rambut tipis yang ada di bawah hidung suaminya

"nama nya kumis sayangku, cintaku" habib zaidan

"sweet banget sih kalian" ceplos ibra

"hahaha, jangan iri ya" khansa

"ga iri, malah seneng aja ngeliat kalian bisa jadi contoh buat aku kalau nanti sudah punya istri" ibra

"kapan?" habib zaidan

"hayo kapan tu" khansa

"ya kapan- kapan aja lah mas, tunggu waktu yang tepat" ibra

Habib kuu [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang