part 25

955 27 5
                                    

"khansa" panggil deeja ke khansa

"iya deeja, ada apa?" khansa

"omongan umi hila tadi jangan kamu masukin hati ya, aku sebagai anak umi hila minta maaf sama kamu" deeja

"astagfirullah deeja aku gapapa kok, ga aku jadikan masalah juga" khansa

"aku gaenak banget sama kamu karena perkataan umi aku tadi" deeja

"gapapa deeja jangan khawatir ya" khansa

"aku minta maaf ya khansa" deeja

"iya deeja aku gapapa kok" khansa

"khansa ayo nak" ucap umi mengajak khansa pulang setelah pamitan ke keluarga

"aku balik yaa, kapan kapan main dong kerumah" khansa

"iya nanti kami main kesana ya" khadie

"siapin makanan yang banyak loh" deeja

"iya pasti, yaudah aku balik ya assalamualaikum" khansa

"waalaikumsalam hatihati khansa" deeja, khadie

setelah itu rombongan habib zaidan pun masuk ke mobil untuk pulang ke pondok, selama di perjalanan khansa hanya dia menatap jalanan dibalik kaca mobil

"nak" tegur umi

"eh iyaa umi" khansa

"kok melamum, jangan terlalu dipikir ya yang tadi" umi

"oh engga kok umi, khansa lagi ngeliatin jalanan enak aja" khansa

"umi tau perasaan kamu gimana, tapi umi minta tolong jangan dipikirkan ya perkataan umi hila yang tadi, khansa itu menantu umi yang paling umi sayang, umi gamau khansa kenapa kenapa" umi

"iya umi khansa gapapa kok, khansa juga ga memikirkan perkataan umi hila khansa gapapa umi" khansa

"khansa itu menantu umi yang sudah umi anggap seperti anak kandung umi sendiri, jadi kalau khansa ngerasain sakit di hati pasti umi juga ngerasain nak" umi

"makasih ya umi sudah sayang, peduli sama khansa" peluk khansa ke umi

"kenapa harus berterimakasih, khansa sudah umi pilih untuk menjadi istri dari anak umi otomatis umi mengambil khansa dari orang tua khansa ya sudah pasti umi harus menyiapkan kasih sayang dan kepedulian untuk khansa" umi

"khansa beruntung banget punya umi yang seperti umi" khansa

"umi juga beruntung banget punya menantu seperti khansa" umi

setelah 2 jam perjalanan pulang ke pondok mereka pun sampai, habib zaidan memilih langsung mengajak khansa pulang karena hati habib zaidan tidak tenang mengenai kejadian tadi ia masih merasa kalau istri nya itu masih memikirkan kejadian tadi. setelah mereka sampai dirumah mereka pun langsung bersih bersih dan kini khansa berada di meja rias nya dan habib zaidan masih berada di kamar mandi

"apa mas ga malu punya istri yang bukan syarifah seperti khansa" ucap khansa tiba tiba menangis kecil

"khansa sedih mungkin aja mas malu karena khansa bukan syarifah tapi mas milih diam" isak khansa

"sayang kenapa nangis"ucap habib zaidan tiba tiba datang

"engga mas gapapa, kelilipan bulu mata aja tadi ni" khansa

"sayang mas tau kalau sayang lagi bohong, sayang pasti masih mikirin kejadian tadi kan" ucap habib zaidan khansa yang mendengar perkataan suami nya tiba tiba nangis nya langsung menjadi jadi khansa nangis sejadi jadi nya sambil menutup wajah nya dengan kedua tangan nya

Habib kuu [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang