part 48

530 19 5
                                    

"mas" khansa

"kenapa sayang?" sahut habib zaidan menatap istrinya

Pagi hari ini setelah selesai sholat duha bersama, mereka sedang duduk santai diteras rumah sambil meminum segelas teh anget, kopi dan juga cemilan biskuit yang disiapkan khansa.

"khansa boleh gak belajar ngisi dakwah, kajian seperti umi" ijin khansa ke suaminya

"sayang mau?" habib zaidan

"mau semisal mas ngasih ijin khansa" ucap khansa

"alasan nya apa sayang pingin belajar ngisi dakwah atau kajian seperti umi?" tanya habib zaidan

"khansa kepingin ngajak orang orang untuk berkumpul ditempat yang bisa mereka ambil manfaat nya, bisa mereka amalkan kebaikan nya, khansa juga kepingin menyebarkan hal hal yang bermanfaat, positif, yang baik lah buat semua orang" khansa

"yowes, insyaallah mas ngeijinin semisal alasane buat menyebarkan kebaikan ke orang- orang" habib zaidan

"alhamdulillah,beneran ta mas?" senang khansa

"iya sayangku, kapan mau mulai belajar nya" habib zaidan

"tapi kira kira khansa bisa ga ya mas" khansa

"maksudnya" bingung habib zaidan

"khansa takut aja khansa gabisa memahami, takut ga sesempurna umi dalam penyampaian kajian atau dakwah ke orang- orang" khansa

"yaallah, inysaallah bisa kalau sayang yakin, sayang ga harus sempurna seperti umi yang penting sayang bisa memberikan pemahaman ke orang- orang itu pun sudah lebih dari cukup" habib zaidan

"temanin khansa sampai bisa ya mas" ucap khansa menggenggam tangan suaminya

"pasti sayang, mas pasti bakal temanin sayang, mas bakal ngajarin sayang sampai nanti sayang bisa dakwah didepan orang banyak" habib zaidan

"suwun nggeh mas, kalau begini khansa jadi semangat banget buat belajar nya" khansa

"harus dong, kapan mau mulai belajar?" habib zaidan

"terserah mas, kan mas guru nya" khansa

"mulai besok aja ya, kita mulai belajar dari awal" habib zaidan

"siap guru" ucap khansa menirukan gaya hormat

Siang pun tiba setelah habib zaidan sholat dzuhur berjamaah di masjid ia pun kembali lagi kerumah menjemput sang istri, karena umi mengajak makan siang bersama di ndalem.

"ayo sayang" ajak habib zaidan ke khansa yang sedang menutup pintu kamar nya

"ayo" ucap khansa, setelah itu mereka pun berjalan kaki ke ndalem, tiba nya di teras ndalem sudah banyak santriwan sedang berkumpul karena siang hari ini jadwal mereka kajian bersama habib anis

"assalamualaikum" habib zaidan, khansa

"waalaikumsalam" jawab santriwan bersamaan

"waalaikumsalam" habib anis

"kelas piro kalian" tanya habib zaidan

"loro bib"

"api- apik belajar e" habib zaidan

"nggeh bib matur suwun" ucap santri, setelah itu habib zaidan dan khansa pun masuk menemui umi dan abi yang sedang duduk santai di ruang tamu

"assalamualaikum umi, abi" ucap habib zaidan mencium tangan umi dan abi, begitu pun dengan khansa

"waalaikumsalam" umi, abi

"eh kita makan siang nya tunggu anis sebentar ya" umi

"iya umi" khansa

Habib kuu [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang