Chapter 4 : "Ivy's annoyance"

334 27 42
                                    

"Tempat apa ini?" Tanya Ivy yang masih duduk di atas motor

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tempat apa ini?" Tanya Ivy yang masih duduk di atas motor.

"Ini rumahku" singkatnya.

"What?"

"Tidak apa, kau hanya belum terbiasa" kata Nero menurunkan sebelah kakinya ke aspal.

Ivy tak menyangka jika Nero akan membawanya ke tempat seperti ini, ia pikir Nero akan membawanya pergi ke suatu tempat dan menyendiri, ternyata dugaannya salah.

Ini lahan dimana komunitas anak motor atau geng motor berkumpul, cukup mengejutkan dengan pengikutnya yang mungkin lebih dari puluhan jiwa atau bahkan lebih.

Tak ada perwujudan kebebasan yang lebih besar dari mereka pengendara motor beratribut klub, ketika mengenakan rompi dengan emblem geng motor kebanggan mereka, seseorang menyiratkan sesuatu tentang siapa mereka.

"NERO!" teriak seseorang.

Nero mendongak mencari sosok yang meneriaki namanya, sebelum Nero turun dari motornya. Ia menyadari jika Ivy merasa ketakutan sekarang, karena Ivy sedang meremas kuat-kuat jaket berbahan kulit yang dipakai Nero.

Nero lekas meraih 1 tangan Ivy tuk digenggamnya, Nero hanya ingin membuat Ivy sedikit lebih tenang. Tetap saja, Ivy bahkan seperti orang yang sedang tersesat di tengah hutan dan tidak tahu arah jalan pulang.

"Ayo turun" ajak Nero.

"Aku disini saja"

"Sebentar saja, setelah balapan kita akan pergi dari sini" bujuk Nero. Namun Ivy tetap menggeleng dan bertahan di atas motor sambil mencengkram kuat-kuat bagian sisi jaket kulit Nero.

"Sekarang bagianmu!" Kata seseorang yang sebelumnya meneriaki Nero.

Dia Bryan Kyler, salah satu rekan sekaligus sahabat Nero. Ia seperti manager bagi Nero, karena Bryan yang akan selalu mengatur jadwal balapan Nero sekaligus menjadi akuntan yang mengatur taruhan semua peserta balap motor.

"Siapa dia?" Tanya Bryan.

Nero menoleh sekilas ke Ivy "Dia Ivy" sebut Nero.

"Hai, Ivy" sapa Bryan.

"Hai.." balas Ivy dengan senyum 1 detiknya.

"Kau ingin membawanya turun?" Tanya Bryan beralih menatap Nero.

"No! No! I want to go home!" Kata Ivy menggeleng ribut.

"Malam ini, David mempertaruhkan motornya" terang Bryan.

"Benarkah?" Menatap Bryan tidak percaya.

"No, antar aku pulang sekarang!" Kata Ivy.

"Ayolah Ivy, sebentar saja" bujuk Nero lagi.

"Aku janji, selesai balapan malam ini. Aku akan mengantarmu pulang"

"Tidak perlu, aku bisa pulang sendiri" Ivy turun dari motor.

UNHOLYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang