Chapter 13 : "I will get married"

150 10 4
                                    

Ivy membuka lebar-lebar pahanya, seakan ia memang mengerti apa yang harus dilakukannya. Sementara Jeremy mengambil Vibrator dari cincin elastis dan bantalan bergerigi yang diselipkan diantara jarinya.

Jeremy memasang finger vibrator di kedua jarinya tuk kemudian di arahkan ke bagian bibir vagina Ivy guna memberikan rangsangan pada klitorisnya, tubuh itu seketika menggeliat, menerima rangsangan yang begitu mencengkram rahimnya.

Di detik ke 10, Jeremy dengan sengaja tidak meneruskannya, ia lantas mengalihkan finger vibrator itu ke arah puting, pinggul, paha bagian dalam, dan bagian-bagian tubuh sensitif Ivy, karena teksturnya yang sedikit kasar, Jeremy sengaja menggunakan lubrikannya.

Tentu saja, rangsangan ini justru membuat Ivy semakin tersiksa. Alirah darahnya seakan berhenti, detak jantungnya berdegup sangat kencang. Rasa apa ini? Ivy ingin sekali menarik tali di tangannya, tapi sulit. Tali ini begitu kuat melilit di pergelangan tangannya.

Puas dengan fantasi di sesi foreplay nya, Jeremy mengganti vibrator di tangannya dengan Vibrator jenis lain, ia mengambil Rabbit Vibrator dimana vibrator ini dilengkapi dengan tuas yang berbentuk kepala kelinci yang ingin ia gunakan untuk kembali memberi rangsangan di dalam dan di luar klitoris Ivy.

Jeremy mengarahkan kepala kelinci sesuai titik rangsang dan mengatur vibrasi sesuai ritme yang ia sukai, sambil memasukkan ujung dildo ke vagina untuk sensasi yang menyenangkan. Ya...menyenangkan untuk Jeremy, tapi sangat menyiksa Ivy.

"Jeremy....sakit!" Pekik Ivy, namun diabaikan oleh Jeremy.

Jeremy tersenyum sambil terus bermain-main dengan kesenangannya, setiap Ivy berusaha melipat pahanya. Jeremy akan terus menekan kakinya agar tetap terbuka lebar. Saraf di kepala Ivy terasa mencengkram penuh di otaknya, Ivy seperti sedang berdiri dengan kepala terbalik.

"Aku belum masuk ke intinya, apa ini sakit?" Kata Jeremy yang terus memaju mundurkan dildo ke vagina Ivy. Sementara Ivy mengangguk seraya memejamkan matanya.

Gaya keterikatan atau attachment style pada diri Jeremy adalah pendekatan emosional yang dimiliki oleh kebanyakan orang pada umumnya. Dengan gaya keterikatan cemas dan penghindar mungkin akan mengubah dirinya sendiri pada segala hal dalam fantasi seksualnya.

Psikiater pun berspekulasi, bahwa orang-orang dengan tipe cemas yang dimiliki Jeremy, bermasalah pada pengabaian karena sudah menggunakan fantasinya untuk menjadi versi diri sendiri yang tidak perlu khawatir tentang penolakan.

Sementara orang-orang dengan tipe penghindar yang memiliki masalah dengan keintiman menggunakan fantasi mereka untuk menciptakan jarak yang lebih emosional.

********

Next Day, 8.15 AM

"Jeremy?" Ivy terkejut kala mendapati Jeremy masih tertidur dengan pulas sambil memeluknya erat.

Ivy menyadari jika keduanya masih dalam keadaan bertelanjang, Ivy panik. Apa semalam ia habis bercinta dengan Jeremy? apa semalam Jeremy melakukan fantasinya? Ivy sampai-sampai tidak bisa mengingatnya.

Seingat Ivy, ia sempat menghubungi Ronan semalam. Tapi setelah itu..entah apa yang terjadi. Perlahan-lahan Ivy menyingkirkan tangan Jeremy yang melingkar di atas perutnya, Ivy berniat bangkit untuk mencari keberadaan ponselnya.

Namun, baru juga menggerakkan tangannya. Jeremy lebih dulu menarik tubuh Ivy, agar semakin merapat ke dalam pelukannya.

"Jangan pergi kemana-mana, aku masih menginginkanmu" kata Jeremy berbisik, matanya saja masih terpejam.

"Aku harus pergi bekerja" kata Ivy beralasan.

"Tidak ada kerja, untuk hari ini" kata Jeremy lagi.

Ivy membuang nafasnya dengan perasaan kesal, bagaimana ini? Ivy khawatir jika Jeremy akan berlaku tidak manusiawi lagi padanya, Jeremy lebih mengerikan dari seorang stalker ataupun psikopat.

UNHOLYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang