Chapter 12 : "I'm tired of standing, can I sit on your lap?"

180 10 6
                                    

Brooklyn, 1.25 PM

"Theo Walcott?" Kata seorang pria

"Ya, aku sendiri. Ada apa?"

"Bisa ikut kami sebentar?"

"Kemana? Dan kalian siapa? Aku tidak mengenal kalian, untuk apa aku ikut?"

"Ayo ikut!" Theo pun diseret paksa oleh 4 orang pria berbadan besar.

"Hei! Hei! Apa-apaan ini?" Berontak Theo.

4 orang pria dengan setelan jas berwarna hitam datang menerobos masuk kedalam rumah Theo, setelah beberapa kali sempat mengetuk pintu namun tak kunjung di respon.

tak ingin memperpanjang waktu, ke 4 pria berbadan besar itu lantas mendobrak pintu hanya dalam sekali tendang, mendengar pintu di dobrak. Theo buru-buru naik ke lantai atas berniat menghindar setelah sebelumnya menghubungi seseorang.

sesampainya di dalam, ke 4 pria itu berhamburan mencari keberadaan sang pemilik rumah. sialnya, tak sampai 5 menit mereka pun berhasil menemukan Theo yang rupanya bersembunyi di attic room atau loteng rumahnya.

"wait, wait, wait!" menahan dirinya agar tidak terseret.

"Sebenarnya siapa kalian? Kenapa mencariku?" Kata Theo, sementara tangannya masih dalam keadaan tertahan oleh 2 pria di sisi kanan dan kirinya.

"Jangan banyak bicara, ayo ikut!" Kata 2 pria yang lain.

Sudah tak ada kesempatan untuk Theo melawan, badan keempat pria ini terlalu besar. Khawatir saja, jika Theo terus memberontak. Mereka justru akan menghajarnya. Theo pun pada akhirnya hanya bisa pasrah di bawa oleh mereka.

********

"Cole! Cole!" Pekik Andrew, ia berlari menerobos masuk ke ruang kerja Cole karena panggilan teleponnya terus dialihkan.

"What?" Kata Cole kesal, padahal ia masih menerima tamu di ruangannya.

"Gawat Cole!" Kata Andrew.

"Bisakah kita bicara nanti? Aku masih ada tamu!" Kata Cole kesal, ia tetap di tempat duduk kebesarannya seraya menunjuk pada ke 3 orang pria yang memang duduk di hadapannya.

"Cole! Kita harus bicara! Ini gawat!" Kata Andrew tidak menyerah.

"Silahkan keluar dari sini!" Perintah salah satu asisten Cole.

"Cole! Kau harus menolong Theo, sekarang!" Kata Andrew, kakinya berjinjit karena dua asisten Cole lebih tinggi daripada Andrew.

"Theo?" Batin Cole, awalnya ia abai dan fokus dengan obrolan pentingnya, namun ketika nama sahabatnya disebut, Cole seketika terdiam. Dahinya mengernyit, bola matanya melirik keatas seperti berpikir.

"Wait! Wait! Wait!" Cole tiba-tiba berdiri dari tempat duduknya, melambaikan tangan pada dua asistennya agar melepaskan Andrew.

"Wait a minute, I'll be right back" kata Cole pada ke tiga tamunya, mereka yang paham pun mengangguk tanda mempersilahkan Cole pergi.

"Kita bicara di luar" Ajak Cole.

2 asisten itu melepaskan cengkraman tangannya dari Andrew dengan sedikit tekanan, Andrew sampai hampir terjatuh, padahal mereka hanya mendorongnya pelan. Cole berjalan mendahului Andrew, tak lama ia pun lekas mengikuti sahabatnya dari belakang sembari merapikan pakaiannya yang sedikit berantakan.

"Ada apa?" Ketus Cole, mereka bicara di balik pintu ruangannya.

"Theo sempat menghubungiku, katanya ada 4 orang asing datang dan mendobrak rumahnya" terang Andrew.

UNHOLYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang