𝟬𝟭. tiba ditahun itu

118 7 15
                                    

Jangan lupa vote dan comment sesuka
hati kalian WKWKWKWK

Maafkan typo yang bertebaran

S E L A M A T   M E M B A C A♡

Ⓦⓐⓛⓚ Ⓘⓝⓣⓞ Ⓣⓗⓔ Ⓟⓐⓢⓣ

Lemari terus berputar sehingga membuat Livia, Embun, Dara, Aruna, Sabina dan Mentari yang sedari tadi berteriak menjadi pusing, lelah dan pada akhirnya pingsan.

Ⓦⓐⓛⓚ Ⓘⓝⓣⓞ Ⓣⓗⓔ Ⓟⓐⓢⓣ

Dara membuka matanya, gadis tersebut terkejut begitu melihat sekitarannya yang sangat gelap.

"Jangan - jangan mereka ninggalin gua" gerutu Dara yang langsung bangkit dari lantai dan melihat ke sekelilingnya.

"Mana mungkin gua ninggalin lu lah nih kelas aja pintunya di kunci, jendelanya di paku. Mana ada akses manusia bisa keluar atau masuk" sahut seseorang yang sedang berbaring di meja guru sambil menatap langit-langit kelas.

Dara yang melihat keberadaan Mentari seketika menghela nafas lega.

"Alhamdullilah ternyata elo, gue kira tadi setan" celetuk Dara sambil mengelus dadanya menatap Mentari yang kini mengubah posisinya menjadi duduk.

Tiba-tiba Mentari tertawa cekikian, membuat Dara seketika beku ditempat.

"Kata siapa gue Mentari? Hihihihihihi" Mentari menatap Dara dengan tajam.

Dara yang melihat hal tersebut langsung berlari cepat kearah pintu mencoba membuka pintu, akan tetapi pintu tersebut tidak bisa terbuka.

"Hihihihihihi udah dibilangin pintunya ke kunci" sindir Mentari sambil berjalan perlahan mendekat kearah Dara dengan aura yang menyeramkan.

Dara menghela nafas kasar lalu memberanikan diri mendekat kearah Mentari.

"Ish gini nih orang yang males sholat jadinya gampang dirasuki mahluk halus" geram Dara sambil memegang kedua bahu Mentari dan mengguncangnya.

"Halah lu sendiri juga diajakin sholat sama Embun malah alesan lagi mens, padahal enggak" protes Mentari sambil menatap Dara.

"Lu pura-pura kerasukan yah ri?" tanya Dara yang seketika emosi bercampur lega menatap wajah Mentari.

Ngapain gue ngomong.Batin Mentari

Mentari yang takut di amuk Dara seketika langsung pura-pura kerasukan kembali.

"RAWRR NGAK RAWRR AING MAUNG" teriak Mentari sambil mengaum ngaum.

"Ri, perhiasan yang gue pakai masih ada pisaunya loh ini jadi jan main - main lu sama gua" ancam Dara dengan wajah datarnya.

Mentari seketika nyengir.

"Hehehe ampun nyai, maung tobat" kekeh Mentari sambil menyatukan kedua tangannya.

"Sekarang kita coba pecahin kaca jendelanya dulu biar kita bisa keluar dari sini, feeling gua sekarang kita lagi ada di kelas sepuluh IPS7" terang Dara yang malas memperpanjang masalah dengan Mentari.

𝗪𝗮𝗹𝗸 𝗜𝗻𝘁𝗼 𝗧𝗵𝗲 𝗣𝗮𝘀𝘁Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang