Ⓦⓐⓛⓚ Ⓘⓝⓣⓞ Ⓣⓗⓔ Ⓟⓐⓢⓣ"Astagfirullah kalian ini bukannya masuk pelajaran kedua malah nyantai di kantin" tegur Aidan saat melihat Mentari dan Livia yang sedang memakan gorengan.
"Ngak usah ditanggepin" bisik Mentari pada Sabina dan Livia yang mengangguk.
"Lu gua aduin kakak lu yeh Liv" ancam Aidan yang malu sendiri karena tidak ditanggapi.
"Apaan sih rese banget" sentak Mentari sambil menatap tajam Aidan.
"Dek kalau masih cinta tinggal ngomong sama gua" ujar Aidan dengan kepedean diatas awan.
Mendengar hal tersebut Mentari tersedak gorengan yang dimakannya.
"Uhuk uhuk"
Sabina yang sedang meminum pop ice reflek menyodorkan pop icenya kearah Mentari.
"Maksud lu apa ngomong kalau gue masih cinta iyuh jijik banget" kata Mentari setelah meminum pop ice.
Aidan mengangkat kedua bahunya.
"Buktinya gue negur Livia bukannya Livia yang marah malah lu yang marah" balas Aidan dengan songongnya.
"Ya Allah sumpah lu ganggu banget kak, pergi aja deh lu sana" usir Mentari sambil berdiri dari kursinya.
"Yaudah iya, santai aja ngak usah gitu" kata Aidan sebelum mengambil air dikulkas dan membayarnya.
"Lo berdua bakal gue aduin ke guru mapel lu berdua, bye" Aidan pun berlari dari kantin.
"Sumpah kak Aidan itu keknya anak spesial deh" kata Sabina sambil menggigit bakwan.
Livia mengangguk.
"Eh itu kak Abi bareng sama teman - temannya" seru Mentari dengan heboh.
"Ih gila ternyata temannya pada ganteng semua jadi bingung gue milih yang mana" puji Sabina yang baru pertama kali melihat penampakan kakel incaran angkatan mereka.
Selama masuk bersekolah di sekolahan tersebut sebagai kelas 10 Sabina dan Dara tergolong anak yang ambis, maka dari itu mereka jarang atau bahkan tidak pernah keluar kelas selain keluar untuk apel pagi, upacara dan sholat dzuhur itupun mereka keluar sholat dzuhurnya karena diancam oleh guru dengan sapu.
Sedangkan kakel - kakel incaran tersebut rata - rata sering datang terlambat alias tidak pernah ikut upacara atau apel pagi dan para kakel incaran tersebut kadang digiring oleh guru ke masjid malah lari ke pohon beringin, gudang, atap dan wc.
(kek setan emg disuruh sholat malah lari)"Makanya jangan dikelas mulu ngafalin rumus sekali - kali jalan dong ke kelas 12" celetuk Mentari.
"Heh! Angkatan kita tuh selain lu, Livia sama Embun mana ada coba yang berani kesana" ledek Sabina.
Livia berjalan kearah kulkas dan hendak menggapai pintu kulkas dan ...
"Eh kakak aja yang duluan" kata Livia sambil melepas pintu kulkas.
"Enggak lo aja" balas lelaki tersebut sambil tersenyum.
Livia memicingkan matanya membaca nametag dari lelaki tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗪𝗮𝗹𝗸 𝗜𝗻𝘁𝗼 𝗧𝗵𝗲 𝗣𝗮𝘀𝘁
FanfictionHidup lagi cape - capenya malah jalan ke masa lalu. By adoreniki