SELAMAT MEMBACA✨️☆•°•°•°☆°•°•°•°☆°•°•°•°•☆
Livia berjalan menghampiri Embun yang sedang melamun di belakang tong sampah yang terletak di samping UKS, tepatnya di sebuah taman mini yang malah ditanami pohon ubi dan sayuran lainnya oleh guru seni budaya.
"Lu ngapain disitu mbun? Cosplay jadi gembel?" tanya Livia pada Embun yang belum menyadari kehadirannya disana.
"Kenapa sih gue pake pamer kekuatan segala sama kak Gama" gumam Embun sambil memukul kepalanya.
Nih anak ngapa dah aduh. Batin Livia yang mulai takut, masalahnya Embun bertingkah seperti itu tepat di samping UKS, menurut rumor yang beredar pernah ada siswi yang bunuh diri di UKS tersebut.
"Mbun!" panggil Livia sambil berkacak pinggang, mencoba melantangkan suaranya untuk mengusir rasa takut.
Embun diam, gadis tersebut masih larut dalam pikirannya.
"EMBUN!" teriak Livia sambil menghentakan kakinya sehingga menciptakan abu yang berterbangan membuat Embun bersin sekaligus kentut.
"Ihh mbun jorok banget" celetuk Livia sambil menutup hidungnya.
Embun yang tadinya berjongkok kini mendongkak menatap Livia.
"LAGIAN LU NGAGETIN GUA, MANA BIKIN GUE MAKAN ABU LAGI AH!" teriak Embun sambil berdiri.
"Yah lu ngapain di belakang tong sampah? Nyari mantan?" balas Livia sambil melirik tong sampah.
Embun tidak lagi membalas perkataan Livia barusan, gadis tersebut hanya diam setelah itu memandang sekelilingnya dengan sorot mata yang tajam.
"Liv mending kita cabut ke rumah Mentari aja males gua di sekolah banyak orang rese termasuk elo" ajak Embun sambil menarik lengan Livia.
"Dih kalo gue rese, ngapain lu ngajak - ngajak gue ke rumah Mentari?" celetuk Livia sambil melirik sinis Embun.
"Emang lo rese, cuma beda level aja sama yang lain" ulang Embun sambil bersedekap.
"Lo lupa? Rumah Mentari lagi ramai ibu - ibu komplek tadarusan buat ngusir setan tau" kata Livia.
"Terus lo merasa jadi setan?" tanya Embun dengan kesal.
"Gatau ah mbun ke tempat lain aja" jawab Livia yang ikut kesal.
Embun memanyunkan bibirnya.
"Kalau gitu ke atap aja hayuk" ajak Embun.
Livia mengangguk, selain atap dan rumah Mentari kemana lagi mereka akan pergi?.
Embun memicingkan matanya menatap Livia.
"Lo kenapa ngeliatin gue kayak gitu? Apakah lo baru sadar kalo muka gue secantik Bella Hadid?" tanya Livia sambil mengkibsakan rambutnya kearah Embun.
Embun mengelus dadanya.
"Istigfar lu Liv" celetuk Embun.
"Lo tau dari mana gue ada disini?" lanjut Embun.
"Tadi gue disuruh kak Razka sama Aruna buat ngikutin lu, mereka berdua khawatir sama lo" jawab Livia sambil memutar bola matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗪𝗮𝗹𝗸 𝗜𝗻𝘁𝗼 𝗧𝗵𝗲 𝗣𝗮𝘀𝘁
FanfictionHidup lagi cape - capenya malah jalan ke masa lalu. By adoreniki