Maafkan typoSelamat Membaca
➖️➖️➖️
Dara menjentikan jarinya, gadis tersebut kini sudah berdiri di sebelah Dana."Emangnya kenapa kalau gue sama teman - teman gue time traveler? Lo mau cepuin ke orang - orang?" tanya Dara dengan tatapan tajamnya lalu menarik Livia agar menjauh satu meter dari Dana.
"Wow wow wow" ucap Dana dengan kedua tangan terangkat seakan ada seseorang yang sedang menodongkan pistol kearahnya.
"Ya enggak lah, emangnya gue cowo apaan pake cepu segala, lagian gue cuma nanya doang kali, gitu aja marah" lanjut Dana yang seketika membuat Dara, Livia dan Razka menghembuskan nafas mereka lega.
"Embun kemana? Tumben enggak bareng kalian" tanya Razka sambil menatap Livia dan Dara bergantian.
"Apa dia ngehindarin gue lagi yah? Tapi kenapa sih? Kan semalam udah maaf - maafan?" lanjut Razka sambil menggaruk kepalanya.
Dara menggeleng.
"Enggak kali kak, lo mah negatif thinking mulu" sahut Livia.
"Pantesan lo enggak punya hp, tau - taunya time traveler" celetuk Dana sambil menatap Livia dengan kedua jempol tangan yang terangkat.
Livia menggeleng pelan dengan ekspresi bodo amat.
"Eh gimana sih ceritanya kalian bisa sampai disini? Ceritalah aki ceritelah" lanjut Dana sambil menirukan karakter Rara di kartun Pada Zaman Dahulu.
"Ntar deh gue ceritain, mending sekarang kalian berdua bantuin gue sama Dara nyariin Embun, Aruna, Mentari sama Sabina" jawab Livia.
"Mereka hilang? Kok bisa?" tanya Razka.
"Iya hilang, kita hubungin pake telepati juga enggak nyambung" jawab Dara.
"Keren banget, kalian bisa telepati? Gue pikir ngilang doang" sahut Dana yang terkagum - kagum.
"Yaudah sekarang gue sama ka Razka cari di sekitaran sekolah, lo sama kak Dana cari di luar sekolah" putus Dara sambil menunjuk Dana dan Livia.
"Lo nyuruh mereka bolos?" tanya Livia sambil menunjuk Razka dan Dana dengan perasaan tidak enak.
"Yah enggak papa lah, santai aja, gue juga lagi males masuk kelas" sahut Dana yang kesenangan.
"Beneran nih?" tanya Livia sambil memicingkan matanya.
Dana dan Razka mengangguk.
"Berarti kita keluar sekolahnya sambil manjat, emang lo bisa manjat liv?" lanjut Dana sambil menyenggol lengan Livia.
"No no no kitakan bisa teleportasi, ngapain cape - cape manjat" jawab Livia.
"ASIK" teriak Dana yang mulutnya langsung dibekap rapat oleh Razka.
"Diam kocak, sekarang lagi jam pelajaran" ucap Razka yang gemas.
"Iya juga yah yaudah shh jan berisik" kata Dana sambil menaruh jari telunjuk lepat di depan bibirnya.
Dara memperhatikan gerak - gerik Livia yang tidak biasa.
"Liv lo masih mules?" bisik Dara.
Livia tersentak lalu menggeleng.
"Udah mending sekarang cepetan, bawa gue ngilang dari sini" ujar Dana kesenangan sambil merentangkan kedua tangannya seperti seakan ingin memeluk seseorang.
Razka menggeleng pelan lalu menatap Dara dan Livia bergantian.
"Kalian time traveler bisa ngobatin orang yang gila enggak?" tanya Razka sambil melirik Dana.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗪𝗮𝗹𝗸 𝗜𝗻𝘁𝗼 𝗧𝗵𝗲 𝗣𝗮𝘀𝘁
FanfictionHidup lagi cape - capenya malah jalan ke masa lalu. By adoreniki