𝟭𝟴. curhat?

38 5 10
                                    

Bantuin komen yah kalau ada typo

S E L A M A T   M E M B A C A

•••

"Lo pada kok basah - basah?" tanya Dara pada Sabina, Embun, Mentari, dan Aruna yang sedang duduk diam sambil menatap lantai di ruang tamu Mentari.

"Kita habis berenang di lautan fakta" jawab Sabina setelah itu memanyunkan bibirnya mengingat Shakil yang sudah mempunyai pacar, terlebih lagi pacarnya lebih dewasa dan cantik dari dirinya.

"Fakta apaan yang gue lewatin hari ini?" tanya Livia yan datang sambil menyesap susu cokelat hangat dari dapur.

"Kalau minum itu duduk, jangan berdiri" tegur Embun sambil menatap Livia yang langsung duduk sambil nyegir.

"Pasti takut susunya diminta tuh" cibir Mentari sambil melirik sinis Livia.

"Idih soudzon aja lo, kalau mau yah ambil sendirilah di dapur, kayak ngak punya kaki aja jadi orang ah" balas Livia setelah itu menjulurkan lidahnya ke arah Mentari.

"Tenang anggap rumah sendiri aja ri" celetuk Dara.

Mentari melirik Dara.

"Lah emang ini rumah gue!" pekik Mentari.

"Santuy aja kali ri, ngak usah ngegas kita semua tau kok kalau kita cuma numpang" timpal Sabina sok dramatis.

"Udah dong guys dramanya, kalian ngak cape apa" Embun mencoba menghentikan Mentari yang ingin membalas Sabina.

Mentari diam, lebih baik dirinya diam saja dari pada harus diomeli oleh Embun.

"Eh emang kalian kenapa? Kok datang - datang langsung kayak gini?" tanya Livia yang penasaran dengan apa yang terjadi pada teman - temannya.

"Liv, kak Shakil udah punya pacar" jawab Sabina sambil memanyunkan bibirnya.

"Kak Haga juga lagi PDKT-an sama umi" sahut Mentari yang ikut memanyunkan bibirnya.

"Umi siapa?" tanya Dara.

"Kazumi tetangga kelas gue yang blasteran jepang itu" sahut Embun yang merupakan jembatan Haga dan Kazumi di masa lalu.

"Lah kok bisa kak Haga sama si Kazumi? Bukannya Kazumi banyak yang ngejar yah? Kok dia bisa mau sama cowoknya Mentari?" tanya Dara sambil melirik Mentari yang langsung senyum - senyum sendiri  mendengar pertanyaannya barusan.

"Bisalah dia jodohin" sahut Aruna sambil menunjuk Embun yang tertawa pelan.

"Kalau bisa jodohin umi sama kak Haga, udah pasti dong lo bisa jodohin gue sama kak Shakil?" tanya Sabina sambil berpindah duduk ke sebelah Embun.

"Kalau comblangin lo gue ngak mau" jawab Embun dengan malas.


"Tega lo sama bestie sendiri" celetuk Sabina sambil bersedekap dan buang muka.

"Biarin" ucap Embun yang tidak peduli, baginya saat ini bukanlah saat yang tepat untuk menjadi mak comblang.

"Kak Haga gueeee" rengek Mentari.

𝗪𝗮𝗹𝗸 𝗜𝗻𝘁𝗼 𝗧𝗵𝗲 𝗣𝗮𝘀𝘁Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang