𝟭𝟮. teras rumah

25 4 7
                                    


JANGAN LUPA VOTE DAN COMMENT!

SELAMAT MEMBACA

Ⓦⓐⓛⓚ Ⓘⓝⓣⓞ Ⓣⓗⓔ Ⓟⓐⓢⓣ

Malam ini Dara, Sabina, Livia dan Embun sedang mencari bola yang merupakan salah satu benda yang dapat membawa mereka pulang ke 2023.

"Itu beneran bola punya sekolah atau bola punya pribadi sih? Perasaan dari tadi nyari ngak ada satu pun bola bercahaya disini" ujar Sabina sambil mengelap keringat.

"Gue ngak tau" sahut Dara sambil duduk asal - asalan di lantai.

Livia yang melihat keputus asaan teman - temannya mencoba untuk mencari jalan keluar.

"Atau lo tanya kak Abi aja mbun tadi siang kan dia ikutan tanding" usul Livia sambil menepuk bahu Embun.

Embun tersentak.

"Kenapa? Lu takut ketahuan sama diri lo yang bocil?" tanya Dana.

Embun menggeleng.

"Gue takut kalau orang rumah gue ngeliat gue ada dua ntar mereka jadi pada syok" jawab Embun sambil mempoutkan bibirnya.

"Ya ampun tenang aja mbun lo tingal niup jari telunjuk lu habis itu jentikin jari lu dan ting! ilang deh" celetuk Sabina yang tiba - tiba menghilang setelah menjentikan jarinya.

"Sejak kapan lu tau teknik menghilang?" tanya Embun yang kaget.

"Sebenarnya kita udah tau dari pas lo ketemu sama kak Razka" sahut Livia.

Embun menatap tajam Livia.

"Bukunya udah bisa kalian baca?" tanya Dara pada Livia.

Livia menggeleng.

"Pas kak Razka baru mau manjat ke atap si Mentari liat, terus tuh anak panik nah pas tuh anak lagi panik - paniknya dia niup jari telunjuk terus dia jentikin sekali dan dianya ilang" jelas Livia.

"Terus kok lu semua ngak ngasih tau gue saat itu juga?" tanya Embun yang merasa dikhianati.

"Mana sempat coba kan kak Razka udah naik duluan ke atap" jawab Livia.

"Setidaknya ngomong lewat telepati lah ck" omel Embun yang langsung bad mood.

Suasana disana tampak mencekam karena Embun yang diam di pojokan.

"Udah mbun gue minta maaf deh, lain kali kalau ada penemuan baru pasti bakal gue kasih tau ke lo" bujuk Livia sambil duduk di sebelah Embun.

Embun mengangguk.

"Yaudah mbun sekarang lo langsung aja pulang ke rumah lo buat nanyain kak Abi" usul Dara sambil menatap Embun.

"Gue sendiri?" tanya Embun sambil menatap Livia, Dara dan Sabina.

"Yaudah kita temenin" jawab Sabina.

Livia, Sabina, Dara dan Embun pun kini berteleportasi ke halaman rumah Embun yang disana terdapat satu tanaman bunga yang daunnya lebat dapat mereka jadikan sebagai tempat persembunyian.

𝗪𝗮𝗹𝗸 𝗜𝗻𝘁𝗼 𝗧𝗵𝗲 𝗣𝗮𝘀𝘁Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang