Kisah 5

1.2K 127 20
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Begitulah kiranya ekspresi baby Lion Kim yang sedang menikmati usapan dan kompresan hangat di kakinya, kali ini Taehyung wajib bersyukur mempunyai kakak-kakak yang begitu baik dan perhatian. Senakal apapun adiknya kalo udah kayak gini hilang sudah segala kekesalan yang ada, berganti dengan rasa cemas dan gemas.

""Hiks.. tapi kakinya masih sakit" Ringis Taehyung dengan raut sedih, tapi masih terlihat lucu dimata para pecintanya.

Iya, kaki Taehyung ternyata kram berkepanjangan. Setelah beberapa saat sedikit reda ehh malah balik lagi, kram lagi dan nangis lagi. Pokoknya family time kali ini full dengan tangisan Lion Kim yang menggaung membuat seluruh penghuni rumah merasa ketakutan.






 Pokoknya family time kali ini full dengan tangisan Lion Kim yang menggaung membuat seluruh penghuni rumah merasa ketakutan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kita ke rumah sakit sekarang" Ucap si ayah yang sudah tidak kuat menyaksikan kesakitan putra bungsunya. "Bang, siapin mobil"

"Hiks.. gak mau! Nanti kalo kaki adek dipotong gimana?! Hiks.. bunda.. gak mau.. kaki adek gak mau dipotong. Hwaaa....!"

Hahh.. Taehyung berpikir terlalu jauh. Sudah lelah juga rasanya bunda dan para pangeran Kim untuk menjelaskan dan membujuk Taehyung untuk ke rumah sakit, tidak ada pilihan lain selain memaksa dan menikmati suara merdunya sepanjang perjalanan. Tidak apa, daripada jadi kenapa-kenapa kan?

"Enggak, Dek. Cuma diperiksa aja, mana ada main potong. Udah jangan nangis yaa?" Bunda kembali mendekat, menggeser tempat Seokjin yang dari tadi menenangkan adiknya itu. "Kalo makin lama dibiarin nanti kaki adek makin sakit, kalo kram lagi gimana?"

"Ta-tapi.. kaki adek jangan dipotong.. hiks.."

"Enggak, Dek. Cuma diperiksa aja biar dikasih obatnya"

"Ayo, berangkat sekarang" Interupsi si ayah menghentikan kaliamat yang akan Taehyung utarakan, kalo terus dijelasin kapan ngertinya juga?

"Biar aku yang bawa adek" Seokjin membopong Taehyung hati-hati, menyamankan posisinya terlebih dahulu sebelum melangkah memangku adik kecilnya yang cengeng.

"Bunda.. hiks.."

"Cup, Dek.. gak papa. Bunda temenin yaa" Bunda mengusap wajah putranya yang banjir air mata, menenangkan ketakutan Taehyung yang berlebih. Siapa juga yang mau main potong kaki tanpa sebab.

Setelahnya Seokjin berlalu lebih dulu, menyusul si ayah yang sudah siap bersama si Abang Yoongi di luar rumah.

"Kalian.."

"Kita ikut, Bun" Jimin memotong kalimat bunda lebih dulu.

"Bunda berangkat aja, kita bisa nyusul bareng" Namjoon memberi penjelasan, sedikit mengurangi kegelian bundanya.

"Nanti aku yang bawa mobilnya, bunda gak usah khawatir" Hoseok sudah hapal sekali bundanya, mencemaskan segala hal tentang putranya.

"Yaudah, kalian hati-hati. Jangan ngebut-ngebut bawa mobilnya" bunda menatap satu persatu putranya, meyakinkan diri sebelum melangkah menyusul Taehyung.

"Iya, bunda tenang aja. Kita bakalan hati-hati" Jungkook ikut meyakinkan, membawa bundanya berjalan bersamaan.


°°°


°°°

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Sesampainya di rumah sakit langsung bagi tugas tanpa perlu kembali di atur-atur, sudah tahu porsinya dimana.

Si ayah yang langsung gercep isi data administrasi dan bunda yang menemani si bungsu, dua anak kembar keluarga Kim kini duduk diluar UGD soalnya kalo masuk semua bikin sumpek nantinya. Sedangkan Mas Seokjin masih tetap berada di dekat Taehyung, pokoknya always. Tidak pernah ingin jauh dan meninggalkan adik manisnya itu, dan satu lagi.. Yoongi? Abang Yoongi sedang berbincang dengan salah satu perawat yang akan menangani adiknya itu.

"Dokternya mana? Adik saya sudah kesakitan dari tadi"

"Maaf, Pak. Ditunggu sebentar, dokter yang biasa menangani adik anda sedang menuju kemari. Pasien akan kami periksa lebih dulu dengan dokter jaga saat ini"

"Lama sekali. Saya sudah menghubungi kalian sebelum saya sampai kemari, Kenapa penanganan nya masih saja tetap lambat?!"

Raut wajah Yoongi sungguh membuat perawat itu takut sebenarnya, rupa tampan itu untuk saat ini tidak ada manis-manisnya sama sekali. Asem banget.

Sabar yaa mbak suster, Abang Yoongi emang suka gitu kalo lagi panik. Mau. Ngamuk ke siapa aja. Dasar.

"Yoon" Itu panggilan mas seokjin, "Sudahlah, adek ditangani dokter jaga dulu"

Seokjin sedikit memberi penjelasan, kasian juga liat perawatnya udah pucet ketakutan serba salah.

"Maaf, Pak saya permisi" Pamit perawat itu takut-takut.




"Maaf, Pak saya permisi" Pamit perawat itu takut-takut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




"Adek gimana? Masih kram kakinya?"

"Enggak, cuma masih sakit aja. Mudah-mudahan enggak jadi lagi"

"Mas mau susul ayah, tolong temani adek dan bunda di dalam"

"Biar aku aja, Mas" Jimin mendekati kedua kakak nya itu, mengajukan diri dengan sepenuh hati.

"Iya, baiklah. Gak akan baik juga kalo abang mu ini yang masuk kedalam kalo lagi panas gini" Seokjin melirik Yoongi, memastikan keputusannya tidak membuat adik pertama nya itu keberatan.




"Hwaa.. bunda..! Sakit..! Hiks..!"


Baik, sekarang suara aungan Lion Kim kembali terdengar. Menciptakan tatapan-tatapan horor si pemiliknya.


°

°

°

Maunya panjang, tapi udah gak kuat ngetiknya 🤣

11/08/23











Lion KimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang