Kisah 31

1K 101 25
                                    

"Bagaimana perkembangan adek, Chan?"

"Ada perkembangan yang cukup baik meskipun sedikit, tapi bukan berarti keadaan Taehyung bisa lepas kontrol. Kondisinya masih naik turun, tidak bisa diprediksi begitu saja"

Iya, macam perkiraan cuaca. Taehyung gak bisa ditebak, kadang yang tiba-tiba happy bisa langsung murung. Atau yang baru aja ketawa-ketiwi langsung nangis dan yang paling bikin syok lagi.. yang semula baik-baik aja bisa langsung drop tanpa sebab.

"Chan, akhir-akhir ini kadang obrolan adek suka gak nyambung. Aneh aja, apa itu ada kaitannya dengan operasi kemarin?" Seokjin ikut bertanya.

"Bisa dikatakan iya, tapi bukan dari operasi itu sendiri melainkan koma nya Taehyung membuat cara tanggap taehyung masih belum bisa dikatakan baik. Masih butuh waktu untuk kembali seperti biasa, itu hal yang wajar" Jelas Chanyeol.





°°°




Bukan sulap bukan sihir.. prok prok prok!

Jadi apa???



Jadinya Taehyung udah bestian sama Kak jeni, anak itu banyak bercerita ini itu. Udah ngaler ngidul, untung si kakak ipar sabar. Calon maksudnya.



"Titik, pokoknya harus! Adek gak mau tau!"

"Masih ada yang lebih penting dari itu, Dek"

"Apa?!"

"Adek. Kesehatan adek jauh lebih penting, nanti setelah sehat baru kita bicarakan itu. Oke?"

"Enggak! Adek mau nya sekarang. Pokoknya kakak sama mas harus nikah sekarang, adek gak mau tau!"

"Apasih adik mas ini marah-marah terus?" Seokjin datang ikut bergabung. "Kenapa, hm?"

"Ayoo, mas sama kak jeni cepetan nikah. Ish!"

"Dikira gampang nikah tuh, Dek? Masih banyak yang harus di urus dulu" Seokjin duduk sambil menatap adiknya serius dan tenang tentunya.

"Yaudah ayoo"

"Apa?"

"Uruslah, masa kabur!"

"Kamu sehat dulu baru kita urus urusan itu"

"Enggak! Adek lama sehatnya, kalo sehat juga adek gak bisa bantu"

"Bisa, kata siapa?"

"Adek bantu kakak cari gaun yang cantik, bantu kakak pilih makanan terenak. Iya kan?" Jeni menjawab dengan lembut.

"Ayoo, sekarang aja kalo gitu"

"Nanti" Seokjin mengusak gemas pucuk kepala anak singa itu, kalo lagi aktif kayak gitu suka gemesin. Bawel beutt.

"Ish! Mas.. kalo nanti adek gak keburu. Yaudah, adek gak akan ikut acara nikah mas aja kalo gitu!"




°°°


Si granpa dan granma yang sok sibuk melebihi presiden itu datang mendarat dengan selamat sampai tujuan, aura kelam mencekam menambah suasana keluarga Kim setelah oma dan opa mereda.

Orang tua si ayah alian kakek neneknya anak-anak datang dengan raut tidak bersahabat, wajah-wajah garang tidak bisa di ajak santai.


"Mikir makanya! Bikin anak banyak tapi gak bisa ngurus buat apa?!" Granpa duduk dengan tenang, namun tidak dengan si ayah yang udah keringet dingin.

"Mami gak habis pikir lagi, kalian jaga anak kayak gimana, sih? Sering banget celaka kayak gini, udah tau anaknya aktif masih butuh pengawasan masih aja di biarin sendiri!" Emang, celetukan ibu mertua tuh pedes! Kalo bukan ibu dari suaminya bunda udah pengen nampol. "Kali ini mami gak bisa percaya lagi! Sehabis ini biar adek ikut mami aja"

Bunda tidak berkata-kata, sesekali menghela napas untuk menjaga hati jangan kau nodai jagalah hati lemtera hidup ini.

Udah biasa, maminya si ayah mah kalo ngamuk gak bisa ditenangin biar mereda dulu aja, percuma. Gak akan di denger. Macem siapa coba??

Gitu-gitu juga paling cinta sama si bungsu Lion Kim, anak singa peliharaan si ayah bunda. Cuma sok sibuk aja orangnya. Tapi beneran orang sibuk sih.






Tok

Tok

Tok





Ketukan pintu disusul manusi yang di tunggu-tunggu.

Seokjin datang dengan adik beradiknya yang lain, giliran menghadap tuan besar Kim.

"Tidak ada pengecualian, satu kali lagi kesempatan. Sampai Granma tau adek mengalami hal serupa ataupun hal tidak baik dari kalian lagi, jangan harap kalian bisa bertemu" Final Granma mengakhiri perdebatan, bukan cuma si anak-anak Kim itu kena ultimatum aja.



°°°


"Cucu granma udah sehatan?" Taehyung mengangguk, "Adek makin kurus, dikasih makan apa sama orang tua mu?"

Taehyung cemberut, bibirnya udah semakin di depan.

Granmanya ini kalo ngomong gak suka pake filter. Gak jauh beda sama cucunya.

"Nakal sekali cucu Granpa yang satu ini, mau buat Granpa jantungan?"

Males banget, Granpa dan Gramanya itu paling parah daripada Oma Dan Opa. Lebih overprotektif bener. Taehyung gak suka.


"Adek.." Jungkook datang menghampiri, "uuuuuh kakak kangen banget" Tangan Jungkook sudah mengudara, tinggal sedikit lagi mendarat di pucuk kepala adiknya itu.

"Stop! Tangan mu kotor, Kak. Cuci tangan dulu sana baru boleh pegang adiknya, baru dari luar juga. Kumannya banyak, kalo nempel adek gimana? Tambah sakit nanti" Granma sudah mengeluarkan kata mutiaranya, gak aneh lagi.

"Cuci dulu, habis itu baru kembali" granpa ikut bersuara.

Yaa, dengan tampang melasnya Jungkook melengos.

"Pih, coba nanti kita ke alhi gizi. Masa cucu kita cacingan? Kurus gini, kurang makanan bergizi apa gimana?" Celetukan Granma membuat Taehyung melotot sempurna, enak aja dibilang cacingan.

"Granma! Adek gak cacingan ish!"




°°°

Seokjin dan Jenj duduk menghadap kepada tetuan keluarga, yaitu ayah bundanya, Opa Oma serta Granpa dan Granma.

Udah pada tegang banget, cuma bisa berkata-kata sesuai skrip aja. Selebihnya menunduk dan mangut-mangut. Petuah para tetua udah panjang lebar, kultum siraman rohani sekalian.

"Kalo itu udah jadi keputusan kalian kami sebagai orang tua ikut berbahagia dan merestui, tapi kalian sudah pahamkan situasinya sekarang ini?" Ayah mewakili semuanya, yaa karena Seokjin anaknya si ayah jadi semua keputusan diserahkan pada kepala kekuarganya.

"Iya, Mas tau. Terimakasih dan maafkan mas juga, mas akan mempersiapkan semuanya dengan cepat. Mengurus semua kelengkapan dan kebutuhannya, mas sama jeni hanya akan mengadakan sykuran keluarga dekat saja"



°°°



Udaj dulu yaa, pegell.. lanjut nanti, see you 🤗


23/11/23







Lion KimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang