Kisah 33

986 117 29
                                    

Semua sekarang sangat berdampak pada Taehyung, Lion Kim si Raja kecil cabe rawit.

Kalo udah ngomong ngelantur ehh ujung-ujungnya pasti ada aja insiden, kejadian yang bikin semua orang pada sport jantung bersamaan.

Ngamuknya Taehyung tuh bikin tantrum para penghuni istana, semua jadi serba salah. Apalagi ngambil keputusan yang secara tidak langsung menantang malaikat maut, ya kali modelan bayi singa galak macem Taehyung diserahkan dengan sukarela.

Kali semua berkumpul diruang khusus keluarga, tenang Taehyung gak ditinggalin cuma ke sekat tembok aja.

Si ayah yang biasanya diem-diem bae ngikutin maunya si bungsu sekarang khodamnya lagi keluar, bapaknya singa lagi gak bisa di ajak kompromi. Meledak-ledak kalo emosi.



"Batalin!" Singkat si ayah dengan dingin.

Mendengar penuturan itu semua langsung diam, semua tatapan si ayah abaikan.

"Tidak ada acara apapun sebelum ke adaan adek membaik, ini keputusan ayah"

"Yah?" Seokjin syok, Mencari alasan di wajah dingin si ayah yang gak bisa di tebak.

"Kamu mau liat adik mu sakit, Mas?"

"Yah, tenang dulu. Kita cari solusinya" Bunda menenangkan suami tercintanya itu, mengusap lembut dan menggenggam tangan dinginnya.

"Bun, kalaupun ini dilanjutkan sekarang gak akan baik. Tidak perlu memaksakan yang tidak seharusnya terjadi" Ayah menatap bunda dengan tajam, "Tolong hargai keputusan ayah"

"Mas paham, mas bisa terima keputusan itu" Seokjin menunduk dalam, semua kata yang terlontarpun akan percuma. Jadi terima saja.

"Mas? Bukan gitu, kita cuma butuh waktu" Sebagai seorang ibu, bunda mencoba menjadi peran yang baik.

"Keadaan adek sekarang tidak stabil, tidak memungkinkan untuk pulang. Kalian semua dengar sendirikan penjelasan dokter tadi?" Ayah kembali mengingatkan, "Anak itu kalau ada mau susah untuk dibujuk, jadi jangan membuat hal yang bisa membuatnya tergiur. Pada tau kan kalo adek paling suka yang namanya acara keluarga, pesta, kumpul-kumpul?"


"Adek mau mas tetep nikah!" Lantangnya dengan suara yang masih terdengar lemas.

Semua melirik ke asal suara, si pelaku utama yang jadi bahan perdebatan itu berdiri dengan menyeret tiang infus.

"Adek..?" Bunda dengan cepat mendekat, "Kenapa bangun? Ayo, kita masuk lagi. Ya ampun.. jangan main lepas gini" Bunda syok, bayi singa nakalnya benar-benar nakal. Alat medis yang menempel ditubuhnya hanya tinggal infusan.





Cklekk





Pintu yang dibuka dengan tergesa itu kembali membuat tatapan semuanya teralihkan.

Dokter chanyeol dengan cepat mendekat, meraih tangan Taehyung untuk kembali kedalam ruangannya.


"Adek bikin kakak kaget, kenapa dilepas? Mau ngeprank? Jangan gini" Serius, Chanyeol udah kena prank. Dikira kondisi pasiennya itu udah dalam keadaan tittttt...

Iya, alat yang menempel di tubuh Taehyung tuh pastinya udah langsung kasih signal ke perawat. Jadi kali ini bikin syok semua petugas kesehatan yang berjaga.

Sementara Taehyung masih berusaha untuk berdiri, mempertahankan kakinya yang gemetar tetap berpijak.

Tatapannya lurus ke arah si ayah, napas yang terengah menahan emosi juga sesak itu jadi kerja kelompok.


"Yuk, kita istirahat, Dek" Bunda berusaha membujuk.

"Kakak gendong, ya?" Chanyeol meraih tangan Taehyung, "Yuk..?"

Lion KimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang