Kisah 11

896 105 22
                                    


Pada akhirnya malam ini semua anggota keluarga Kim masih kumpul diruang rawat, tapi masih tetap ada space ruangan buat si bayi singa yang dari tadi pagi mengaung gak jelas mau apa.

Jam dinding menunjukan pukul 20.00


Oma dan Opa sudah bersiap untuk pulang, begitupun yang lainnya. Hanya menyisakan ayah bunda dan mas seokjin, Namjoon sama Hoseok gak jadi buat nemenin adik bungsunya itu. Taukan yaa alasannya? Mas seokjin belum berhasil buat bujuk taehyung, anaknya masih ngambek.

Beralih dari kegiatan berpamitan, sekarang taehyung duduk di sofa menghadap layar tv bergambar kartun. Masih nemplok di pelukan hangat si ayah yang sedari tadi tidak bisa bergerak kemanapun, cukup diam dan peluk baby Lion saja.


"Bobo, yuk? Udah malem" Bunda mengusap punggung taehyung lembut, "Nontonnya kita lanjut besok"

Jujur Taehyung belum ngantuk sama sekali, orang baru bangun tadi sore sebelum mahrib. Tapi ada rasa kasihan melihat ayah bundanya yang terlihat kelelahan.

"Bunda temenin, bunda usap-usap sampe adek nyenyak" Bujuknya lagi.

"Sama ayah mau?" Si ayah yang menatap hangat penuh cinta itu membuat Taehyung mau tidak mau mengangguk patuh.

"Yaudah kalo gitu bunda ke ruangan sebelah dulu, ya? Adek sama ayah dulu"

Oke, ruang rawat taehyung itu ada dua ruang kamar. Satu khusus pasien dan satu lagi kamar biasa untuk orang yang berjaga, intinya kamar mewah beda kelas sama ruang rawat kelas 3.


"Bunda istirahat aja, biar adek sama ayah"

Setelahnya, semua sesuai rencana. Bunda yang ternyata kelelahan dan langsung tidur pulas, si ayah yang lama kelamaan malah di kelonin anak bungsunya. Kebalik emang, malah ayahnya itu tidur lebih dulu.

Dimana Mas Seokjin?

Si Mas masih sibuk di ruang depan, ruang tunggu sambil nyatai ria.

Mata taehyung berkedip-kedip, menatap polos langit-langit atap ruangan yang redup.




Tak




Itu suara si Mas Seokjin yang entah kapan tiba-tiba muncul disampingnya dan meletakan handphone di atas nakas.

"Belum ngantuk?" Tangan Seokjin mengusap dahi hangat adiknya itu, ada rasa bersalah melihat raut wajah sayu dengan kedua mata yang membengkak itu. "Mas temenin, ya?"

Taehyung masih diam, membiarkan masnya itu melakukan hal apapun.

"Yah, bangun" Tepukan pelan dibahu ayahnya membuat si ayah cepat-cepat refleks terbangun, "Ayah temenin bunda aja, biar adek Mas yang temenin"

Mata si ayah masih micing-micing antara silau atau masih ngumpulin nyawa, setelahnya memeperhatikan bungsunya yang merem kedut-kedut di kedua matanya itu membuat si ayah terkekeh pelan.

Iya, ayah tau kok si bayi singa itu belum tidur. Udah hafal bener gimana gaya tidur anaknya yang satu kalo emang udah pules.




Cup




"Ayah temenin bunda, ya. Adek sama Mas dulu" Setelah kecupan cinta itu ayah berbisik lembut, pura-pura saja ayah tidak tau kalo taehyung masih melek.

Sepeninggal si ayah sekarang gantian Seokjin yang berbaring di samping Taehyung.

"Maafin mas nya, ya?"

Tidak ada sahutan.

"Adek masih marah sama Mas?"

Lion KimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang