Kisah 26

1.1K 137 67
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Pecah pembuluh darah di otak, itu salah satu masalah terbesarnya. Bukan hanya di otak, nyatanya lebam ke unguan di sebagian Tubuh Taehyung itu merupakan salah satu ciri pecahnya pembuluh darah dibawah permukaan kulit. Hal yang nyatanya bukan hal sepele bagi Taehyung.

Tidak ada waktu dan memerlukan proses penanganan dengan cepat, perawatan Taehyung dilakukan dirumah sakit itu. Dokter Chanyeol datang dengan segera ketika mendapat kabar buruk tentang kondisi pasien nakalnya.

Chanyeol terhenyak, tidak pernah terbayangkan bahkan terbesit sedikitpun melihat anak singa periangnya itu kembali terdampar mengenaskan bak ikan dipesisir pantai.

Selang intubasi menjejal mulut Taehyung penuh, selang-selang baru mulai tertanam ditubuh kecil itu dengan kejam. Si pemilik hanya diam tanpa sedikitpun respon terhadap segala perlakuan, tidak seperti biasa yang pastinya harus diselingi dengan amukan.



"Kenapa bisa terjadi?" Chanyeol meminta penjelasan, "Lebam di kulit kepala, benturan itu cukup keras sehingga bukan hanya lebam dan benjolan semata. Tapi juga penyebab pecahnya pembuluh darah"

"Tolong, tolong selamatkan adek, Chan" Bunda menggenggam erat kedua tangan Chanyeol tanda memohon.

"Hal seperti ini sudah Taehyung alami sebelumnya, bahkan ini ke tiga kalinya Taehyung mendapati luka di tempat yang sama" Chanyeol tegaskan kembali, "Taehyung penderita TTP, jujur saja ini hal yang mengancam nyawa" Jelas Chanyeol berterus terang, berita ini membuatnya ikut geram.

"Hiks.. selamatkan anak tante, Chan. Hiks.. tante mohon.. Adek.. hiks.."








°°°

Belum ada yang bisa menemui adik kecil mereka, kalaupun bisa harus menunggu waktu besuk dan bergantian. Itupun tidak boleh berlama-lama.

Kali ini Seokjin lebih dulu memasuki ruang steril itu, menemui adik kecilnya yang sudah beberapa hari ini mendekam diruang kamar dingin dan bising sendirian.

Seokjin lemas tak bertenaga, adik kesayangannya terlihat begitu rapuh memilukan. Langkah kaki jenjang miliknya masih merekat pada pijakan dimana mata menemukan presensi Taehyung, tanpa perlu di komando untuk mengeluarkan tetesan air mata.

Perlahan melangkah, Seokjin semakin dibuat bersalah.


"Adek..? Ini Mas, adek kuat yaa? Maafin Mas" Bisik tenang ditelinga Taehyung, "Adek marah sama Mas, ya? Gak apapa, adek boleh marah. Adek boleh kasih Mas hukuman kayak biasanya, tapi jangan kayak gini. Mas gak bisa, Dek. Hiks.."

Lion KimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang