"Kak chaaaaan?!!!"
Terjang jisung bersama air mata yang lolos begitu saja.
"Sssttt" Peringat jaehyun yang sepertinya sia-sia, dimana anak-anak yang mendengar suara jisung ikut berlari untuk menerjang chan yang bisa dibilang salah satu dari kakak tertua mereka setelah jaehyun.
"Anak-anak, jangan. Ayo, ayo beri kak chan ruang" tegur yoona menyadari kondisi salah satu putra asuhnya yang cukup mengerikan.
"Bagaimana ini semua bisa terjadi?" Ratap tangis han jisung menyentuh ambang wajah tampan kekasihnya yang terlihat hancur.
"Aku baik-baik saja" Sahut sang kekasih yang tentu itu semua hanyalah dusta agar sang kekasih tak terlalu mengkhawatirkan dirinya juga yang lain.
"Tetap saja, mengapa mereka melakukan ini semua padamu? Kau bukan pencuri, kau tidak mengambil milik orang lain! Apa pantas kau di perlakuan seperti ini?!" Jisung tak terima dengan keadaan kekasihnya.
"Sudahlah, sudah"
"Apanya yang sudah?!" Potong jisung marah. "Kau juga tidak pernah mau mendengarkan aku! Aku sudah melarangmu pergi! Kenapa kau tetap pergi?!! Sekarang lihat wajahmu!! Hancur seperti ini!!"
Yang dimarahi tampak mengangkat kepala sedikit "karena wajahku sudah hancur..." Ada jeda disana "kau tidak mencintaiku lagi?" Lanjutnya dengan tatapan gembelnya.
"APA YANG KAU KATAKAN?!!" nampaknya jisung terkejut dengan kalimat itu yang reflek memeluk kekasihnya erat hingga pria itu sulit bernafas.
"Tentu saja itu tidak benar" Lembut jisung bersama gerakan halusnya melepas eratanya. Jemarinya bahkan menangkup pipi sang kekasih penuh kasih.
matanya juga penuh dengan cinta. Tidak membutuhkan kalimat 'aku mencintaimu' mata keduanya sudah cukup menjelaskan sebesar apa cinta masing-masing.
"Khemm?!!" jaehyun berdahem dimana dua anak adam yang dimabuk cinta itu tidak mengerti situasi dan kondisi.
Gelagapan dong keduanya, malunya juga setengah mati dimana yoona sang bunda juga ada disana melihat keduanya.
Lebih ingin mati lagi anak-anak disana pada tutup mulut dengan mata bulat polos mereka. "Wooo???"
"NO, I'M NOT!!!" Seru woo yang nampaknya terkejut dengan panggilan jaehyun tersebut.
Bagaimana tidak, si kecil woo sepertinya ingin meniru kakak tertuanya dimana anak itu menempel pada nana.
Tentu saja ke kagetan gemes itu menjadi gelak tawa para anak-anak. Berbeda dengan orang dewasa yang malunya setengah mati, si kecil justru ikut nyekikik tanpa dosa.
Di tempat lain, felix belum menyerah untuk mencari chris hampir lima jam lamanya. "KALIAN NIAT DATANG ATAU TIDAK?!!! KENAPA KALIAN LAMA SEKALI!!!"
Pemuda kecil itu terlihat sangat murka pada entah siapa yang ada dalam panggilan telfon gengam milik hyunjin yang felix rampas sebelum mereka pergi beberapa waktu lalu.
Aku tidak salah saat menyebutkan felix sangat cerdas dan pintar. Tapi kali ini, sepertinya kewarasannya telah menghilang sehingga ia tidak dapat menghitung jarak tempuh per jamnya.
Dirinya saja untuk sampai kesini membutuhkan waktu hampir sembilan jam lamanya dari kota gelap itu. tapi lihat, dia memaksa orang lain tiba dengan cepat.
Ya, sekitar lima jam lalu felix menghubungi entah siapa untuk datang ketempat dimana dirinya berada sekarang.
Oh tidak, ada dua mobil yang berhenti di depan panti sekarang. Jisung yang sedang mengobati kekasihnya itu melihat berhentinya mobil tersebut.

KAMU SEDANG MEMBACA
MaryJuana ✔
FanfictionTidak ada yang istimewa dari pertemuan yang seharusnya menjadi malam mengerikan hari itu. Felix seharusnya tetap dengan kehidupannya, christ juga tetap dengan hidupnya. "Tapi mengapa kita bertemu dalam kehidupan seperti ini??" - Felix lee. •BxB •B...