Srrrkkkk
Srrrrkkkk
"huhhh.. huhhhh... Ssssssarrgghhhh"
deru nafas dan erangan rendah hyunjin menyeret pantatnya untuk bersandar dibalik sebuah pohon. bahkan bibir sudah sangat kering nan pucat.
Srrrkkk
Srrrkkk
Srrrrkkk
Air mata menitih seolah tak ada harapan baginya untuk hidup. dia tak sanggup untuk kembali berlari dimana nyawa serasa di ujung tanduk.
"AKH! AKH! AKH!!!" tersentak, ada sepasang kaki yang menginjak kakinya.
Matanya sangat sembab dan merah, dia menatap sepasang mata yang terlihat penuh kebencian milik seseorang yang menginjak dirinya seolah meminta ampun padanya.
GRPP!!!
KLACK!!!
Apa daya, hyunjin tak punya banyak kekuatan ketika sepasang tangan memegang kepalanya.
Dia tak mampu melawan membuat sepasang tangan itu dengan mudah mematahkan lehernya.
Ya, itu adalah suara yang berasal dari tulang leher hyunjin. Nyawa pun sepertinya tak ada lagi dalam raga.
Tubuhnya lunglai tak berdaya layaknya sebuah boneka yang terkapar di bawah pohon.
Sang pemilik tangan dan kaki itupun melangkahi nya serta meninggalkan hyunjin begitu saja di tengah gelap gulita-nya sang hutan.
✥
"Kamu kenapa bisa disini?"
"Kenapa bisa disini?" Ulang felix tak mengerti dengan pertanyaan sang ayah.
Jangan lupa, ini sudah kedua kalinya taecyeon bertanya. Walau sekarang kata dan pengucapannya berbeda.
"Bukan, maksud daddy__"
"Dad????" Felix memotong. "Aku baru aja di culik loh" lanjutnya masih dengan ketidak percaya-nya.
"Buk-buk-bukan, maks-maksud_"
"aish!" felix prustasi melihat sang ayah yang gelagapan. "Oke, tidak masalah" felix mengesampingkan. "sekarang katakan, apa benar daddy menangkap changbin" matanya mengintimidasi.
Mata taecyeon pun berubah tegas "siapa yang mengatakan?"
"Dad~"
"Siapa yang mengatakan?!!" rengekan felix tak mempan dimana taecyeon yang semakin mendesak.
"Hyunjin"
"Dia menemuimu?" felix menggeleng sebagai jawaban.
Tak lama, minho pun tiba di ruang kantor sang ayah. sedang seseorang yang mengantar minho segera pamit undur diri.
"Kau sudah hubungi paman-mu?" bukan ke bertanya, tapi nada taecyeon lebih mirip ke sebuah cercaan yang ia lontarkan pada sang putra sulung.
"Ne" Sahut minho singkat.
"Bagus" Tanpa melihat minho dimana mata beralih perlahan pada felix yang ia dudukan di meja dengan dirinya yang ada di hadapan putra bungsu, seolah mengunci.
"Paman-mu akan segera datang" tuturnya pada felix "ikut dengannya, kembali ke mansion"
"Tidak, aku tidak mau" Felix ingin turun dari meja. tapi sang ayah segera menyambar lengan kecilnya. "Felix!" matanya berkedip polos bercampur cemas dan takut.

KAMU SEDANG MEMBACA
MaryJuana ✔
FanfictionTidak ada yang istimewa dari pertemuan yang seharusnya menjadi malam mengerikan hari itu. Felix seharusnya tetap dengan kehidupannya, christ juga tetap dengan hidupnya. "Tapi mengapa kita bertemu dalam kehidupan seperti ini??" - Felix lee. •BxB •B...