0021

113 37 8
                                    

Minho berada di kamarnya. Tentu dia mendengar keributan di luar. Kelereng silvernya itu melihat orang-orang berlarian termasuk seo changbin.

Sedang di ujung yang lumayan jauh dari mereka, ada Felix???

Keningnya mengerut. sepertinya minho pernah bertemu dengan chris, hingga pria itu mengusik ingatannya.

Meski begitu, nampaknya minho tidak tertarik untuk turun.

"Chris, pintunya disana" Ucap felix sedikit meninggi agar dapat di dengar oleh chris.

Karena dia tidak mengerti lantaran mereka berlari tidak menuju pintu besar di ujung sana.

Tanpa berhenti, keduanya masih tetap berlari beriringan "apa ayahmu akan membiarkan kita keluar?" bukan jawaban dimana chris balik bertanya yang membuat Felix akhirnya menyadari.

"lalu untuk apa kita berlari jika tidak dapat kabur dari sini?"

"TERUSLAH BERLARI, DASAR BODOH! KAU TIDAK AKAN BISA LOLOS DARI SINI!!"

felix maupun chris menoleh. Itu adalah seruan seo changbin.

Felix kesal dan menatapnya tidak suka. Sementara chris, dia justru tersenyum miring.

felix ingin sekali memukul seo changbin itu. dan chris dapat melihat kekesalannya. "Oh ya, mari kita lihat" Kata chris tidak terlalu tinggi tapi mampu di dengar oleh felix.

Walau mereka sama sekali tidak berhenti, Felix mulai kehilangan harapan setelah sadar ayahnya tak akan membiarkan pintu itu terbuka.

namun di tengah-tengah pelarian mereka, angin kencang tiba-tiba menerjang bersama suara gemesing yang memekakkan telinga.

Semua orang tampak menutupi penglihatan untuk melindungi mata dari debu yang kemungkinan saja bisa menyakiti mata mereka.

Minho yang tetap berada dalam kamarnya, dia melihat segalanya.

Kebisingan dan angin itu berasal dari sebuah helikopter.

Kendaraan itu sama sekali tidak mengejutkan minho. Karena memang mansionnya ini juga memiliki landasan helikopter.  Itu artinya, ini bukan pertama kalinya kendaraan udara sejenisnya terbang di atas mansion-nya.

Sebuah tali tampak di turunkan. "Tidak mungkin" Inner minho tak ingin mempercayai dugaannya.

Sedang changbin, dia mati-matian untuk melawan angin dimana langkah kakinya terseok sangat berat.

dengan cepat saat tali itu berhasil tertangkap dalam genggaman Christopher, dengan mudah ia mengeratkan lengannya yang lain di pinggang sempit felix.

Terkejut??

Pasti.

Felix tidak pernah membayangkan hal ini. Tidak hanya Felix, minho pun benar-benar tidak menduga adiknya akan terbang dengan seutas tali yang melayang-layang di udara.

"HOHOOOOOOOWWWWWWW ~ HA HA HA HA~ " tawa chris mengila di udara sana seolah tak ada rasa takut.

Tentu itu sangat berbeda dengan lee Felix yang memejamkan matanya erat. Tak hanya mata, dia juga memeluk chris dengan sangat erat.

mereka semua menyaksikan kegilaan itu. bahkan mata changbin bertemu dengan chris pada jarak jauh itu.

"Kalian baik-baik saja?" tanya seseorang dalam helikopter sana.

"Yeah!!!" seru Christ.

"Felix?" Panggil chris memastikan pemuda kecil itu.

"Aku takut"

Chris tersenyum mendengar jawabannya. tanpa menjawab pun, chris juga dapat merasakannya. Karena eratan  kecil itu sangat begetar.

Chris tersenyum karena felix begitu sangat manis, "tidak apa" Chris berusaha meyakinkan. "Lihatlah, ayo.. Buka matamu"

MaryJuana ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang