0011

114 29 0
                                    

"aku tidak mau tau, kau harus cepat menemukan-nya. Jika terjadi sesuatu yang buruk degan-nya, kau akan menerima hal buruk dariku"

"Jisung~ tenanglah"

Seolah tak mendengarkan apa kata dari seorang wanita paruh baya yang aku kira mungkin dialah yang mereka sebut bunda. Nampak sedang menenangkan seorang han jisung yang terlihat sangat sedih bercampur dengan amarah.

Tanpa sengaja, Felix mendengar ucapan jisung tersebut yang jika Felix tidak salah melihat, ucapan itu ditujukan pada yang mereka sebut chan, namun chris bagi felix.

"Kuharap kau tidak tersinggung"

"Tidak" Cepat chris menyahuti sang bunda. "Aku berjanji akan segera menemukan dirinya" Imbuh chris yang segera menundukkan kepala tanda hormatnya untuk undur diri yang diikuti oleh jaehyun.

Di tengah lorong itu, keduanya bertemu dengan felix. "Kau akan pergi?"

"Mm" Dahem chris sebagai jawaban dari pertanyaan felix.

"Tapi kon...." Entah mengapa, Felix merasa khawatir dan tampak ragu untuk melanjutkan kalimat dimana ia menggantungnya.

"Kenapa? .. Kau mengkhawatirkan ku??" Apa-apaan tuan bang itu. Lihat, wajahnya sangat menjengkelkan dimata felix.

"Apa?? .. Aku??? .. mengkhawatirkan mu??? ... Ih! Pergi saja sana, cepat pergi menjauhlah dari wajahku" jengkel felix berbalik untuk memutus pandangan chris yang dengan beraninya menelisik wajahnya sedekat itu.

Di detik berikutnya, kejengkelan felix secepat itu menghilang saat kedua punggung lebar milik chris dan jaehyun berjalan menjauh di depannya.

Ya, semudah itu keduanya melewati dirinya yang entah bagaimana perasaan khawatir kembali menyelimuti dirinya.

"Hrrfff heu~uuu kak chaaaan~"

Namun, tangisan jisung di dalam ruangan sana menarik pendengaran felix. Keningnya menggerut, dia sama sekali tidak mengerti dengan pemuda tupai tersebut.

Beberapa detik lalu, dia melihat ketidak sukaan di wajah tupai itu pada kekasihnya, "tapi sekarang dia menangisinya" Guman felix diikuti gelengan kepala tidak mengerti.

"Felix" panggil sang bunda. dan jika aku tidak salah mengenali wanita paruh baya itu adalah yoonA. wanita itu tampak menutup pintu dan bertemu dengan Felix.

Felix pun menunjukkan Kesopanan nya bersama senyum hangat miliknya.

Sang bunda mendekat. "Ini adalah malam pertamamu disini. bunda harap, kau nyaman disini"

"Pasti, bunda" Sahut felix "terimakasih telah memberikan tempat untukku tinggal disini"

Yoona tersenyum sangat hangat dengan membelai lembut surai halus felix bersama anggukan kecil tulusnya.

"Istirahatlah" akhir yoona dan di angguki oleh felix. Wanita itupun melangkah menjauh dimana Felix masih memperhatikan punggung kecil namun cukup besar untuk menampung seluruh anak-anak disini.

Setelah sang bunda tak ada lagi dalam pandangan Lee Felix, dia pun berbalik berganti memandang pintu di hadapan-nya.

Keraguan tercipta sangat nyata di wajah cantik itu, namun Felix akhirnya berani untuk mengetuk dan juga memanggil nama pemuda tupai yang menjadi temannya beberapa jam yang lalu.

Klek!

bunyi itu menandakan pintu telah dibuka dengan menampilkan sosok han jisung di sebrang sana dengan muka yang sangat sembab.

Felix cukup terkejut melihat penampilan itu. namun sepertinya jisung tak ingin berkata apapun dimana pemuda tupai itu segera meninggalkan Felix menuju ranjangnya.

Meski suasana sangat tidak nyaman. dengan perasaan tak enaknya juga, felix pun pergi ke ranjang yang ada di sisi ranjang jisung.

Malam itu, mungkin Felix tidak dapat terlelap. Mungkin juga bukan hanya felix, karena semalam itu telinga felix di penuhi oleh tangisan yang berasal dari han jisung.

"Felix"

Pagi itu Felix terlihat sibuk dengan anak-anak. Namun panggilan dari jisung itu membuatnya menoleh bersama senyum cerianya yang menggembang perlahan berubah menjadi teduh.

Sebelum beranjak, felix tampak mengatakan sesuatu pada anak-anak disana yang kemudian meninggalkan mereka untuk pergi ke sisi lain dimana jisung berada.

"Maaf, semalam kau pasti tidak tidur karena aku" Ucap jisung sesaat Felix telah tiba dihadapan-nya.

Tidak ada sahutan dari permintaan maaf tersebut dimana Felix justru menarik kedua ujung bibirnya membentuk senyum tulusnya seolah mengerti "Apa kau baik-baik saja?"

"Yeah,.. Sedikit" Sahut jisung dimana kesedihan itu masih melekat di wajahnya yang Felix pikir, mungkin jisung merindukan kekasihnya.

Atau... mungkin jisung tidak ingin kekasihnya itu pergi semalam, mengingat bagaimana kondisi pria bermarga bang tersebut.

"Dia pasti akan segera kembali" Felix berusaha menghangatkan-nya.

"Aku harap begitu" Sahut jisung dimana semerbak tangis kembali muncul.

Entah bagaimana, lengan kecil felix perlahan membawa pemuda tupai yang sedih itu kedalam dekapan kecilnya. Dia juga memberikan gosokan hangat di punggung jisung.

"Aku sangat mengkhawatirkan-nya lixie~" sadar atau tidak, jisung seperti sedang mengadu pada felix.

"Aku tidak tau bagaimana kondisi-nya sekarang, apakah dia sudah makan? Apa dia baik-baik saja? Kau tau lixie~ dia sangat keras kepala. Aku sudah melarang-nya untuk pergi, tapi dia tidak mau mendengarkan ku~"

Mendengar semua itu felix bergulat dengan fikiran-nya 'sebenarnya apa yang sedang mereka cari'

'Apakah harus menemukan-nya secepat itu?' menemukannya yang Felix sendiri tidak tau apa itu.

'Maksudku, kenapa tidak menunggu untuk dirinya pulih terlebih dahulu baru mencari sesuatu itu'

'Memangnya seberapa penting hal itu?'

Semua itu inner felix. Karena felix, dia tak akan mau untuk bertanya itu semua pada jisung. Ya seperti yang kalian tau. Felix itu tidak ingin banyak tau tentang orang lain walau sepertinya saat ini dia ingin sekali tau.

Sangat aneh sebenarnya untuk Felix yang tidak pernah mau untuk terlibat dalam sebuah masalah atau ikut campur dalam urusan orang lain.

Tak hanya itu, Felix juga mengingat dengan orang-orang yang menggejar chris pada malam itu.

'Siapa sebenarnya mereka'

'Siapa chris??'

'Apa urusan mereka menggejarnya hingga harus membunuhnya'

Lagi-lagi itu inner felix yang mengingat kondisi chris pada malam itu yang seharusnya pria itu tak selamat.

Kelereng Jamrud miliknya pun tampak berkeliling memperhatikan area sekitar panti yang lagi-lagi justru membuat felix kembali berfikir.

'jika lingkungan disani sangat baik maka mustahil untuk dia terlibat dalam dunia yang gelap.

'Tapi hati seseorang, siapa yang tau???'





TBC
<————««♡»»————>

'-'

MaryJuana ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang