"Kenapa kakimu??" Tanya jaehyun melihat jalan chan yang tidak biasanya.
"Kepentok meja pagi tadi" Sahut chan sembari memasang seatbelt.
"Syukur"
"Sialan" umpat chan yang di sambut gelak tawa keduanya mengiringi perjalanan mereka menuju sebuah cafetaria.
Seperti biasa jaehyun hanya menurunkan chan di depan gang. Karena cafetaria tempat chan bekerja itu memang berada di dalam gang yang sebenarnya tidak terlalu jauh dari gedung tempat tinggalnya.
Lokasinya itu dekat dengan rumah makan milik kakek yang felix biasa datangi untuk makan disana. Masih di area itu.
Sebelum jaehyun kembali menjalankan mobil, ada sekitar dua orang yang sebenarnya aku mengenal mereka adalah dua orang yang bertanya pada felix di malam penembakan.
Tapi karena mereka tidak tau dengan terjadinya penembakan, jadi kedua orang itu terlihat asing di mata jaehyun dan chan.
"Hey, hey, HEY!!!!" Seru jaehyun turun dari mobil karena dia melihat dua orang itu justru menyerang chan dan memasukkan chan kedalam mobil dengan paksa.
"Aku sempat mengejar mobilnya, tapi aku kehilangan mereka di tengah jalan" akhir cerita jaehyun pada chris di depan cafetaria tempat chan bekerja.
Chris membuang seputung rokok yang sudah habis satu selama ia mendengarkan cerita jaehyun. "Ctk! Oke" Decihnya mengerti karena dia menyadari jika mereka adalah yang mengejar dirinya pada malam itu dan mungkin mereka juga mengira jika chan adalah dirinya.
✥
Keesokan harinya, chan mendengar pembicaraan mereka yang dia tidak tau siapa namun itu adalah Changbin dan hyunjin yang membicarakan tentang panti.
Jari-jari kokohnya yang penuh luka itu menggerat, mengepal sempurna. Matanya yang bengkak dan hampir tak terbuka itu masih sanggup memperlihatkan ketajamannya.
Seolah menunggu waktu untuk dirinya bangkit dimana saat changbin dan hyunjin telah meninggalkan ruangan itu, chan beranjak dengan kokohnya menghantamkan rantai yang membelenggu dirinya pada seseorang yang sudah hampir satu minggu menyiksa dirinya.
Bayangkan seberapa berat rantai itu hingga mampu menumbangkan seseorang.
Tapi mencari tau seberaa berat rantai itu tidaklah terlalu penting. Karena sekarang dalam ruangan itu terjadi kekacauan.
Salah satu dari mereka nampak berlari untuk melapor pada atasan mereka. Sayangnya, changbin dan hyunjin sepertinya tak lagi ada dalam ruangan sehingga mereka menuju sang ketua.
"Chan??" panggil jaehyun yang entah bagaimana dia telah berada disana bersama dengan chris.
Tapi sepertinya, hari itu bukanlah waktu yang tepat untuk dirinya melebur rindu dengan sang adik. Walau dia sangat terkejut, pikiran terlampau diliputi oleh kekhawatirannya pada sang bunda dan saudara-saudara kecilnya di pantai termasuk kekasihnya.
Chan bergelut dengan tiga orang di dalam ruangan yang terhalang jeruji besi disana sembari menjelaskan semampunya menyuruh jaehyun untuk kembali ke panti dan meninggalkan dirinya.
"Kau saja yang pergi" Kata jaehyun pada chris. Jangan kalian kira mereka hanya berdiri saja.
Yang chris dan jaehyun hadapi di luar itu lebih banyak dari chan. Mereka terus berdatangan layaknya pasir yang tidak ada habisnya.
Chris ingin sekali menyumpahi kakanya yang menurut dirinya bodoh karena sudah membuat kekacauan ini.
Aturan kan si chan harusnya diem aja sampai dirinya dan jaehyun datang. Kan jadi sia-sia mereka ngendap-ngendap di lobang air sampe bau comberan begitu kalau ujung-ujungnya seperti ini.

KAMU SEDANG MEMBACA
MaryJuana ✔
FanfictionTidak ada yang istimewa dari pertemuan yang seharusnya menjadi malam mengerikan hari itu. Felix seharusnya tetap dengan kehidupannya, christ juga tetap dengan hidupnya. "Tapi mengapa kita bertemu dalam kehidupan seperti ini??" - Felix lee. •BxB •B...