Chapter 13

782 48 2
                                    

Selamat Membaca!!!





Sudah semingguan ini Abima benar benar tak menampakkan batang hidungnya sama sekali dan sialnya itu membuat Eliza sangat kesal. Apakah Abima hanya membual semata soal perkataannya tempo lalu?

"ARGHHHHH bisa gila lama lama"  erang Eliza diatas ranjang rumah sakit.

Ia jadi teringat perkataan Neira minggu lalu, terekam jelas bahwa wanita itu menyuruh dirinya untuk menerima cinta putra sulungnya itu.

"Mas abi kamu bener bener pengecut ya awas aja kamu kalo kesini lagi" monolognya seperti orang gila.

Pintu ruangan terbuka menampilkan sosok Jonathan tersenyum lebar kearah Eliza.

"PAPAAA!!!!!!" 

"Hallo princess are you okay?"

Jonathan menarik tubuh Eliza kedekapannya, ia kecup lama pucuk kepala Eliza yang tertutup hijab.

"Eliza kangen papa" adu eliza pada Jonathan yang menatap mata teduh eliza lama.

Sebelum bertemu eliza, jonathan sempat berpapasan dengan nindira dan yah itu berhasil membuat degup jantung jonathan ingin sekali loncat. Kenapa perasaan itu sulit hilang? bayang-bayang ketika mereka menjadi suami istri dan mengurus anak-anak kembli berputar diotaknya. Mereka juga sempat adu mulut tetapi tidak lama karena ada suara gadis kecil memanggil dengan sebutan "Bunda" menghampiri keduanya.

"Bunda? om ini siapa?" tanya seorang  anak  perempuan yang dikuncir dua  memegang tangan Nindira. 

"Hallo gadis kecil? kenalin om----"

"Sayang ayo kita pulang" potong nindira cepat sambil menarik Nadhira menjauh dari sana.

"Om kita pamit dulu ya besok aja kenalannya dadahh" ucap nadhira pada jonathan membuat jonathan mengusap kepala gadis itu sebelum ditarik nindira.

Jonathan tersenyum getir ketika melihat mata gadis kecil itu, persis sekali seperti mata nindira, ah iya ia jadi ingin sekali  bertemu dengan Arshaka karena laki-laki itu memiliki mata seperti  nindira sedangkan eliza sangat mirip dengannya. Jonathan menatap punggung nindira sambil menggandeng seorang anak perempuan dan sesekali berbincang yang perlahan menghilang dari lorong rumah sakit. Apakah secepat itu ra? kamu melupakan cinta kita?

Jonathan menghela nafas gusar ia lebih baik menemui anak gadisnya yang sudah dijodohkan nindira tanpa melibatkan dirinya sama sekali, tadi ia sempat marah karena  tidak memberitahu dirinya dan memutuskan sesuatu secara sepihak ini juga menjadi  salah satu  alasan mengapa Jonathan rela melepaskan Nindira.

"Papa juga kangen kamu sayang"

"Seberapa kangennya?"

"Banyak tak terhingga"

"Papa bisa aja"

"Tadi papa ketemu mama kamu"

Eliza menatap mata teduh sang papa "papa are you okay"

"Hmm papa okay sayang, but mama kamu sama anak perempuannya, dia cantik ya? matanya mirip sekali dengan nindira, tapi  princess papa ini paling cantik" ucap Jonathan sembari terkekeh kecil.

"Anak kecil itu namanya Nadhira itu hasil pernikahan mama dari seorang ceo kaya raya ditempat tinggal mama,pa" papar Eliza.

"Mama kamu seleranya ceo sayang, papa jelas kalah dong"

Melihat lika liku pernikahan orang tuanya Eliza jadi urung dan berpikir berkali kali untuk menerima pinangan dari  Abima dan ini juga menjadi alasan mengapa Eliza selalu mengulur waktu dan terus mencari alasan untuk menolak perjodohan ini.

Jalan Untuk PulangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang