Chapter 29

899 56 13
                                    

Happy reading!!!

"Ihh, papa" rengeknya.

Jonathan tertawa keras. "Kalau memang kamu beneran hamil papa suka. Papa udah lama pengen gendong cucu"

Eliza tersenyum didalam pelukan Jonathan ia semakin mengeratkan pelukannya.

-----------------

Terhitung satu bulan sudah sejak Eliza meminta Jonathan untuk membelikan dirinya testpack. Beberapa hari terakhir tubuhnya menolak untuk makan, Eliza berbaring lemas disofa ruang tamu seraya menunggu papanya pulang.

Berbeda dengan istri yang biasanya ketika hamil menunggu suaminya pulang justru Eliza malah menunggu papanya pulang. Sebelum matanya terpejam Eliza mendengar suara lembut papanya yang membuat dirinya tidak jadi menutup matanya.

"Anak papa lagi kenapa? lemes?"

Eliza mengangguk kemudian ia bangun.

"Mas Abi beneran nggak nyari Anin ya pa"

Jonathan menghela nafas ia mengusap punggung Eliza dengan sayang. Sebenarnya ia ingin marah, marah sekali dengan Abi yang dulu memohon-mohon pada dirinya untuk meminang Eliza tapi setelah ia menyerahkan Eliza ke Abi, lihat apa yang Abi lakukan hatinya sakit.

"Mau papa temani tidur? mau papa elus pinggangnya sampai kamu tidur sayang?"

Eliza mengangguk ia merentangkan tangannya memberitahu papanya untuk menggendong dirinya. Jonathan terkekeh anak perempuan yang dulu selalu ia manja sekarang sudah mau menjadi ibu.

Sesampainya dikamar Jonathan benar-benar mengelus pinggang Eliza mereka mengobrol santai.

"Nanti kalau mas Abi beneran nggak dateng gimana pa?"

"Pasti dateng sayang, atau kamu mau kembali kerumah kamu sama Abi? papa antar besok?"

"Anin maunya mas Abi yang jemput Anin pa"

"Yasudah yang sabar menunggunya"

"Kalau mas Abi beneran datang papa jangan marahi dia ya?"

"Enggak papa marahin paling papa tonjok karena udah bikin anak papa kayak gini"

"Ihh papa"

"Udah cinta banget ya sama Abi?"

"Hu'um, aku mau minta maaf sama mas Abi"

"Kenapa minta maaf? kan yang salah Abi?"

"Kita sama-sama salah pa, harusnya Anin dengerin dulu penjelasan mas Abi bukannya malah lari kayak gini"

Jonathan mengusap rambut Eliza. "Anak papa udah besar ya?" kemudian merengkuh tubuh Eliza masuk kedalam dekapannya.

"Sekarang tidur ya sayang? cucu papa harus istirahat yang cukup"

"Anin sayang mas Abi pa, Anin cinta sama mas Abi" lirihnya.

"Iyaa"

"Anin mau mas Abi pa, Anin mau mas Abi"

"Iyaa pasti Abi datang jemput kamu buat kembali sama dia"

"Kalau mas Abi nggak jemput Anin gimana? atau nggak mas Abi udah nggak mau sama Anin lagi?"

"Heii udah ya sekarang tidur udah malam sayangg"

"Papa Anin takut"

"Nggak usah takut ada papa"

"Sekarang tidur dulu ya? besok kita jalan-jalan sekitar komplek yuk? udah lama kayaknya kamu enggak gerak"

Cukup lama Eliza diam akhirnya dia menganggukkan kepalanya.

Jalan Untuk PulangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang