Jeno memarkirkan motornya di depan gedung sebuah Cafe. Setelah membuka helmnya, dan meletakkan di atas motor, dia pun masuk ke dalam Cafe, irisnya bergerak, mencari keberadaan teman-temannya.
“Jeno!” Panggil Guanlin melambaikan tangannya, pemuda itu tersenyum lalu melangkahkan kakinya menghampiri teman-temannya.
“Tidak biasanya terlambat?” Mark bertanya.
Jeno hanya menghela nafas dan mendudukkan tubuhnya di sebelah sang kakak. “Aku menolong Jaemin dulu tadi.”
Jelas saja, balasan Jeno membuat mereka terkejut, bahkan Haechan dan Renjun langsung saling tatap. Sementara yang di tatap, bersikap tak acuh, dia meraih gelas sang kakak dan menyeruput minuman bersoda itu.
“Kenapa memangnya dengan anak itu?” Jisung melempar tanya.
“Hyunjin mengganggunya, mereka meminta uang keamanan.” Jawab Jeno.
“Mereka itu, sudah berkali-kali di masukkan dalam daftar buku merah, tidak jera juga.” Gerutu Jisung menggelengkan kepalanya.
“Padahal mereka masih tingkat satu.” Timpal Haechan.
Selepas itu, tak ada lagi pembicaraan, mereka sibuk dengan kegiatan mereka. Karena biasa bagi mereka di hari tertentu untuk berkumpul dan belajar bersama di sebuah Cafe.
👑👑👑
Kelap-kelip bintang di langit menunjukkan bahwa malam ini sangat cerah, kota Seoul selalu ramai dengan hiruk pikuk insan yang sibuk dengan aktivitas mereka. Ibu kota Negara Korea Selatan itu tak pernah sepi, ada saja aktivitas yang berlangsung selama 24 penuh.Seperti di jam setengah sepuluh malam saat ini, jalanan masih ramai dengan mobil dan motor yang berlalu lalang, sebagian mungkin baru saja pulang bekerja, atau ada juga yang hanya jalan-jalan.
Sementara Jaemin, hanya melangkahkan kakinya dengan santai di pinggiran jalan kota Seoul dengan wajah lesu. Langkahnya terhenti di halte bus dan dia memutuskan untuk duduk, dia pandangi sekitar kemudian melihat jam tangannya.
Pemuda itu mengeluarkan ponsel dari slingbagnya dan mencari nomor sang sopir untuk di hubungi.
“Halo, Ahjussi.”
“Halo, Tuan.”
“Apa masih lama? Ini sudah sangat larut dan aku sangat mengantuk.”
“Maaf, Tuan, saya sedang dalam perjalanan kembali karena ban mobil bocor. Saya sedang mengambil mobil lain.”
“Ah, begitu ya. Baiklah.” Gumam Jaemin dengan lesu. “Kalau begitu, aku menunggu di halte.” Lanjutnya.
“Baik, Tuan. Saya akan segera tiba di sana.”
Jaemin memutuskan sambungan teleponnya dengan sang sopir dan memutuskan menunggu lagi, sembari mengusir rasa bosan, dia membuka buku yang dia beli di toko buku tadi.
Namun, konsentrasinya terganggu saat mendengar suara berisik, dia pun menoleh dan mencari sumber suara itu. Ternyata, tak jauh darinya, ada tiga orang pria tengah mabuk berat, langkah mereka tampak sempoyongan, bahkan salah satu dari ketiganya masih memegang botol anggur.
Mereka bernyanyi dengan suara yang menyakiti telinga, berjoget di pinggir jalan. Jaemin yang melihat hanya menggeleng lalu dia pun kembali melanjutkan bacaannya sembari menunggu sang sopir datang.
“Uh?” Pekik salah seorang pria saat matanya menangkap sosok pemuda manis, duduk sendirian di halte. “Hei... hei, ada pemuda manis yang kesepian sepertinya. Mungkin dia butuh teman.” Ujarnya pada kedua temannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
YOURS [NOMIN]✓
FanfictionCOMPLETED✓ Kehadiran siswa baru bernama Nakamoto Jaemin yang di anggap menyebalkan bagi Jung Jeno 100% FIKSI BXB MPREG FLUFFY. School life. if you don't like this book, go away. Update rank : #1 jaeyong : 04/10/2023 #5 yuwin : 09/11/2023