Y16

15K 1.4K 97
                                    

“Ada apa?” Tanya Jaemin masih menatap Jeno yang berdiri di depan tendanya.

“Itu, aku, anak-anak lain sedang pergi untuk jalan-jalan...” Ujar Jeno. “Kau tidak ada rencana jalan-jalan juga?” tanya Jeno kemudian.

Jaemin menggigit bawahnya mendengar ajakan Jeno, entah mengapa dia ikut gugup setelah mendengar pertanyaan Jeno.

“Aa~ itu aku juga, berencana jalan-jalan.” Jawab Jaemin seraya menggaruk tengkuknya untuk menutupi rasa malu dan gugup.

“Dengan siapa?”

“Uhm, mungkin sendiri.”

“Aa~”

Jaemin melirik ke arah Jeno setelah balasan pria itu, mengapa keduanya terlihat sangat canggung, seperti kehabisan topik dan ini tak biasanya bagi mereka.

Jeno pun mati kutu akan jawaban Jaemin, niat hati ingin mengajak Jaemin jalan-jalan, tapi Jeno terlalu malu dan Jaemin pun seperti tak menunjukkan tanda-tanda agar dia menawarkan diri atau semacamnya, jadi dia bingung harus apa setelah itu.

“Ke-kenapa? Kau juga tidak jalan-jalan?” Tanya Jaemin.

“Aku juga ingin jalan-jalan tapi tidak ada teman. Nanti tidak ada teman bicara.”

“Aa~”

Dan balasan Jaemin kembali membuat keduanya mati kutu dan canggung. Bahkan suara mereka mampu mendengar suara angin yang berembus karena terlalu sepi. Namun begitu, Jaemin tetap sesekali mencuri pandang ke arah Jeno begitu pula Jeno.

Keduanya sama-sama memiliki niat untuk memilih pergi bersama tapi keduanya sama-sama malu untuk menawarkan diri.

Jemari mungil Jaemin mengepal seraya menggigit bibir bawahnya, mencoba membulatkan tekatnya untuk mengajak Jeno lebih dulu, begitu pula dengan Jeno.

“Mau jalan bersama?” Tanya keduanya bersamaan.

Di detik berikutnya, keduanya tertawa karena tingkah mereka yang terasa lucu. Jeno menggaruk belakang tengkuknya sementara Jaemin menutupi mulutnya dengan kedua tangan.

“Ayo jalan-jalan.” Ajak Jaemin.

“Ya, ayo.” Sahut Jeno.

Keduanya dengan canggung mulai melangkah, mereka seolah saling suruh untuk melangkah lebih dulu. Kaki mereka dengan malu-malu melangkah hingga akhirnya mereka keluar dari perkemahan.

Selama perjalanan melintasi sekitar hutan juga tak ada pembicaraan, keduanya hanya sesekali mencuri-curi pandang. Berbeda dengan tadi pagi di mana mereka masih sedikit berbincang, berdebat kecil atau sesekali tertawa dan bercanda. Kali ini mereka benar-benar diam dan canggung.

“Kita mau ke mana?” Tanya Jaemin.

“Lihat-lihat saja.” Jawab Jeno yang di angguki Jaemin.

Keduanya kembali melangkah di sekitar hutan, melihat-lihat tanpa sebuah pembicaraan sampai akhirnya mereka tiba pada sebuah waduk. Keduanya berdiri di tengah jembatan dan melihat-lihat sekitar.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
YOURS [NOMIN]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang