Y7

16.5K 1.5K 83
                                    

Jaemin menggigil ketakutan dengan kedua tangan tak lepas memeluk leher Jeno erat, sementara Jeno juga masih memeluk Jaemin, membiarkan mereka menjadi tontonan yang lain.

“Jaemin!” Pekik Renjun.

Jeno mencoba menurunkan tubuh Jaemin yang memeluknya namun pelukan Jaemin justru semakin erat, pemuda itu menggeleng kuat tak ingin jika pelukannya di lepas atau dia akan jatuh ke dalam air.

Jeno hanya bisa menghela nafas lalu berenang ke tepi seraya memeluk Jaemin dengan satu tangan. Renjun dengan sigap mengambil handuk di kursi.

“Sudah.” Ucap Jeno.

Jaemin membuka matanya dan dia menoleh, bibirnya menghembuskan nafas lega saat mengetahui Jeno sudah membawanya ke tepi kolam, satu tangannya merentang dan menyentuh tepian kolam.

Renjun dan Chenle langsung membantu Jaemin untuk naik. Pemuda itu duduk di tepi kolam dan Renjun langsung membalut tubuhnya dengan handuk. Sementara Jeno kembali berenang. Suasana yang semula tenang, berubah menjadi ricuh kembali.

Renjun langsung membantu Jaemin untuk ke kamar, mengganti baju sekaligus menenangkan pikiran pemuda itu. Jeno sempatkan beberapa kali melihat ke arah Jaemin yang melangkah masuk dengan wajah khawatir.

“Hei, lihat apa?” Tanya Guanlin menyiram Jeno yang berada satu meter di depannya dengan air membuat pemuda itu tersentak.

“Apa sih.”

“Ada yang diam-diam peduli.” Sahut Chenle dengan seringai menggoda membuat yang lain ikut melempar senyum penuh arti ke arah Jeno.

“Harusnya kalian sudah menduga itu sejak dia melibatkan diri menolong Jaemin.” Timpal Haechan yang disetujui oleh yang lain.

Jeno hanya menggeleng, karena enggan bereaksi berlebihan yang justru membuat dia terus menerus di goda oleh teman-temannya. Dia lebih memilih berenang dan bermain dengan Mark dan Guanlin.

Setelah mengganti baju dan mulai tenang, Jaemin keluar dengan Renjun menuju belakang villa, menyusul teman-temannya yang masih bermain di sana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah mengganti baju dan mulai tenang, Jaemin keluar dengan Renjun menuju belakang villa, menyusul teman-temannya yang masih bermain di sana. Keduanya masuk ke dapur, menyiapkan kue yang mereka bawa.

“Semuanya! Aku dan Jaemin membuat kue untuk kita nikmati” Renjun meninggikan nada bicaranya seraya melangkah menghampiri teman-temannya di kolam dengan kedua tangan membawa piring berisi kue.

Jeno menoleh mendengar suara Renjun lalu tak lama Jaemin mengekori dari belakang. Entah mengapa ada rasa lega melihat Jaemin sudah baik-baik saja. Masih ingat jelas eratnya pelukan Jaemin dan bagaimana pemuda itu menggigil ketakutan.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
YOURS [NOMIN]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang