“Jeno?” tanya Taeyong bingung.
“Iya Bubu.” Sahut Renjun
“Renjun...” lirih Jaemin menggeleng ke arah Renjun, meminta agar Renjun tidak mengatakan apa pun perihal masalahnya dengan Jeno.
“Astaga, apa yang anak itu lakukan pada anak secantik dirimu?” Tanya Taeyong mengusap pipi Jaemin dengan wajah sedihnya.
“Bubu tidak tahu...”
Sepertinya, Renjun memang tidak bisa di hentikan. Dia menceritakan semuanya, bagaimana perlakuan Jeno pada Jaemin, membuat Jaemin panik dan kalang kabut, sementara yang lain seperti berada di pihak Renjun.
“A-itu, Paman bu-maksudnya” Sahut Jaemin panik.
“Astaga, jadi anak manis ini yang membuat Jeno sampai rela babak belur?” Tanya Taeyong dengan senyum manis membuat Jaemin tercekat.
“Tapi Paman bukan begitu, sungguh aku minta maaf atas situasi yang terjadi pada Jeno.”
“Ah, bicara apa kau ini. Dia yang ingin menolongmu. Tak masalah” Taeyong mengibaskan tangan ke udara.
“Uhm, bagaimana kalau kalian mampir sebentar ke rumah kami. Kebetulan hari mulai gelap, mari menikmati makan malam di rumah kami. Jae, kita batalkan saja acaranya, kita bisa pergi lain kali.” Ujar Taeyong pada sang suami di sampingnya.
“Kami sudah berada di sini sejak tadi. Kami akan mampir lain kali.” Yuta menolak dengan lembut.
“Ayolah. Kalian ini, kita sudah lama tidak bertemu. Bagaimana? Mau ya? Ya?” Bujuk Taeyong.
“Benar, apa salahnya mampir sebentar?” Jaehyun menimpali.
“Jaemin, mau ya mampir ke rumah Paman? Kau suka apa? Nanti Bibi akan membuat masakan kesukaanmu.” Bujuk Taeyong.
Jaemin menoleh ke arah kedua orang tuanya seperti meminta bantuan untuk menjawab. Tapi Taeyong yang tak sabar langsung menarik lengan Jaemin memasuki gerbang rumahnya membuat yang lain memekik.
Pada akhirnya, Yuta dan Winwin tak bisa menolak saat Taeyong meminta mereka berkunjung. Dan kini, di sinilah mereka berakhir.
Di meja makan keluarga Jung.
Jeno menoleh saat pintu kamarnya terbuka, dia lihat Bubunya masuk dengan senyum merekah membuat dia meletakkan buku yang tengah ia baca.
“Bubu, kenapa sudah kembali? Acaranya sudah selesai?” Tanya Jeno.
“Ada teman lama Bubu datang. Ayo turun, Bubu kenalkan pada putranya. Sangat cantik.”
“Aku tak tertarik, Bubu.” Balas Jeno mencebik.
“Ayolah, kita akan makan malam bersama mereka. Mark juga sudah menunggu di bawah.” Bujuk Taeyong.
Sang putra hanya bisa menghela nafas lalu dengan malas menutup buku yang ia baca lalu beranjak. Bibir tipis Taeyong mengulum senyum melihat putranya, dia pun melangkah di belakang tubuh besar putranya.
Jeno melangkahkan kakinya dengan satu tangan masuk ke dalam saku celananya. Telinganya sudah menangkap samar-samar suara Daddynya. Di tengah langkahnya menapaki anak tangga, netranya menangkap Jaemin yang duduk manis di kursi makan rumahnya.
Jelas saja hal itu membuat Jeno menghentikan langkahnya dengan mata membulat. Dia langsung menoleh ke arah sang Bubu di sampingnya. Pria itu menaikkan kedua alisnya menggoda lalu melangkah mendahului putranya.
Pemuda itu hanya bisa menghela nafas sebal lalu melangkahkan kakinya, menghampiri keluarganya yang sudah menunggu di meja makan sembari berbincang.
“Yuta, Winwin. Ini anak bungsuku, namanya Jung Jeno. Dia juga teman satu kelas Jaemin kalau begitu.” Taeyong memperkenalkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
YOURS [NOMIN]✓
FanfictionCOMPLETED✓ Kehadiran siswa baru bernama Nakamoto Jaemin yang di anggap menyebalkan bagi Jung Jeno 100% FIKSI BXB MPREG FLUFFY. School life. if you don't like this book, go away. Update rank : #1 jaeyong : 04/10/2023 #5 yuwin : 09/11/2023