11.

67 3 0
                                    

Malam harinya.

Viona yang sedang berada di kamarnya mendapat sebuah pesan dari ibu Felix. Betapa kagetnya Viona melihat wajah Felix yang banyak lebam.

Ibu Felix menceritakan kronologi lengkap kenapa Felix bisa luka begitu. Viona langsung merasa tidak enak dan minta maaf berkali-kali kepada ibu Felix.

Tepat saat itu, Rei masuk. Viona langsung memarahinya.

"Ini apa maksudnya?!", tanya Viona sambil menunjukkan foto Felix yang terluka pada Rei.

"Salahnya sendiri mengusik kepunyaanku", jawab Rei tanpa dosa.

"Aku bukan barang! Aku bebas berteman dengan siapapun", teriak Viona emosi.

Rei memandangnya tajam, Viona juga tak kalah melotot. Rei berjalan mendekat dan hendak menyentuh Viona, namun keburu ditepis oleh Viona, "jangan sentuh aku!"

Rei tak peduli, ia tetap hendak menyentuh Viona, namun Viona memberontak. Sempat terjadi pergulatan singkat antara mereka. Sampai akhirnya Rei berhasil mengunci Viona.

"Kau sangat keras kepala. Sudah kubilang kau hanya milikku", bisik Rei nyaris mendesis di telinga Viona.

Entah kenapa Viona malah jadi berdebar-debar dan mukanya memerah, namun ia segera tersadar dan kembali menjauhi Rei, "jangan dekat-dekat, aku sedang marah padamu tahu!"

Malam itu berakhir Viona dan Rei pisah kamar.

°°°

Pagi harinya.

Rei terbangun dan melihat Viona sudah rapi hendak pergi. Tumben.

"Mau kemana?", tanya Rei.

Viona tahu tidak ada gunanya berbohong, karena Rei punya banyak anak buah yang akan melaporkannya.

"Jenguk Felix", jawab Viona terpaksa jujur.

"No way!", ucap Rei. Pikirannya langsung waspada begitu Viona menyebut nama mantannya itu.

Viona menghela nafas, "kenapa? Apa kata-kataku kurang jelas semalam? Aku bukan barang, aku bebas berteman dan bertemu dengan siapapun!"

"You are my wife, my responsibility", ucap Rei.

Viona tidak bisa menerima alasan Rei yang tidak masuk akal itu. Viona tetap melenggang keluar, "aku pergi!"

"Viona!", teriak Rei yang langsung berdiri mencegah Viona keluar pintu.

"Ah, lepas! Biarkan aku pergi!", teriak Viona karena Rei mencengkeram salah satu tangannya.

"Over my dead body!", ucap Rei sambil menggendong Viona membawanya kembali ke kamar. Rei tidak akan membiarkan Viona bertemu Felix.

Rei menjatuhkan tubuh Viona ke kasur, kemudian Rei keluar kamar dan menguncinya dari luar.

"Apa? Hei Rei, lepaskan aku! Kau gila!", teriak Viona sambil mengetuk-ngetuk pintu kamar.

To Our HomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang