5. 🔞

179 3 0
                                    

"Felix? Dia masih menghubungimu?", tanya Rei. Viona kaget ketika Rei menyebut nama Felix. Darimana ia tahu?

Merasa ditanya, Rei menjelaskan, "ayahmu memberitahuku semuanya".

"Oh... pantas. Baguslah. Aku tidak perlu repot-repot menjelaskan lagi".

Nada meremehkan Viona dan raut muka juteknya membuat Rei emosi. Ia maju mendekati Viona.

Viona kaget dan melangkah mundur hingga dirinya terjepit antara dinding dan tubuh Rei. Tercium aroma parfum dari tubuh Rei yang mendadak membuat Viona merasa berdebar.

"Aku akan menuruti keinginanmu untuk memanas-manasi pacarmu itu", bisik Rei.

Viona mendongak untuk bertanya apa maksudnya, namun Rei malah mencium bibirnya.

"Hmmp...hmmp, hmmp", suara Viona menahan ciuman Rei. Tangannya berusaha mendorong dada Rei, namun kedua tangannya malah ditangkap oleh satu tangan Rei, sedangkan tangan Rei satunya menahan kepalanya agar tetap stabil menerima 'deep kiss' dari Rei.

Lama-lama Viona jadi terlena. Ciuman Rei yang lembut dan perlahan-lahan memasuki mulutnya. Bibir dan lidah Rei dengan sempurna memainkan mulut Viona. Tubuh Viona mulai lemas dan terangsang, hingga tanpa sadar ia melenguh.

"Mmm...", desah Viona.

Rei mendengar dan merasakan Viona sudah tidak melawan, ia melepas ciuman itu untuk mengamati. Terlihat mata Viona memandangnya sayu. Rei pun tersenyum. Ia lanjut mencium Viona lagi, kali ini Viona membalasnya.

Tidak berapa lama, Viona sadar dan melepas ciuman mereka dan menampar Rei, "brengsek, apa yang kau lakukan?"

Kalimatnya bergetar, karena Viona menahan tangisnya. Bisa-bisanya ia terlena pada ciuman Rei? Ia langsung mengingat Felix. Mereka masih suka berkomunikasi walau Viona sudah menikah. Felix selalu ada untuknya hingga ia tidak pernah kesepian selama ini.

"Aku akan mengambil hakku malam ini... Vio", bisik Rei di saat Viona masih bingung.

Dibawanya Viona ke kasur dan menidurkannya. Rei menahan kedua tangan Viona dan mulai mencumbuinya lagi.

"Hmmp..hmmp", Viona berusaha berontak, tapi apa daya, tenaga Rei jauh lebih kuat. Ciumannya lanjut ke leher, bahu dan dada Viona.

"Mmm, ah, ah", desah Viona tanpa sadar. Rei menyeringai dan mulai membuka dress mini yang dikenakan Viona.

"Ah, jangan. Hentikan!", ucap Viona. Namun lagi-lagi tangannya ditahan Rei, hingga kini Rei berhasil menelanjangi Viona, hanya menyisakan bra dan celana dalamnya.

 Namun lagi-lagi tangannya ditahan Rei, hingga kini Rei berhasil menelanjangi Viona, hanya menyisakan bra dan celana dalamnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
To Our HomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang