"Tiba-tiba gue nervous "
"Bisa nervous juga lo?"ejek Adelia pada Steven yang berdiri di depannya.
"Gue lagi gak bercanda, noh tangan gue dingin."ucap Steven sembari berjongkok dan menggenggam tangan Adelia yang duduk di kursi.
"Oiya bener, kayaknya bentar lagi deh Steve."Adelia menatap Steven sendu, membuat si laki-laki merasa bingung.
"Hah apanya?"
"Umur lo."jawab Adelia.
"Heh sekate kate lu!"pekik Steven.
Si gadis Ardana tergelak hebat melihat raut kesal si sulung Dikta. Steven meremat jari-jarinya gugup, ini pertama kalinya ia segugup ini.
"Sini dulu."
Adelia berdiri dan menarik kerah kemeja yang Steven pakai. Ia merapikan kerah itu dan menepuk-nepuk sisian bahu laki-laki Dikta, sedetik setelah itu ia menatap Steven dengan senyum manis.
"Tenang, anggap aja kita lagi nyanyi berdua aja, kayak yang biasa kita lakuin, lo pasti bisa."ucap Adelia memberikan semangat.
Steven tersenyum, mendengar ungkapan Adelia membuatnya tenang seketika. Gadis yang mendongak untuk menatapnya itu selalu bisa membuat seseorang di dekatnya menjadi 'jinak' terkecuali Jenda.
"Btw lo cantik banget li."puji Steven.
Jujur, jika rambut Adelia sudah ditata dengan gaya half-up dan memakai dress yang menampakkan garis bahunya maka gadis itu akan terlihat seperti putri keraton yang anggun, kalem dan feminim, walaupun aslinya tidak begitu.
Adelia tertawa kecil mendengar pujian itu "Adelia gitu loh. Lo juga cakep, tenang aja, kita cocok kok."ucapnya sembari mengacungkan jempol.
Tentu, mereka terlihat serasi. Adelia dengan dress selutut berwarna putih dibalut cardigan crop coklat muda yang hanya menutup lengan dan punggungnya, Steven sendiri memakai kemeja lengan panjang berwarna putih dan celana panjang senada dengan blazer berwarna sama dengan Adelia. Penampilan mereka dilengkapi sepatu kets putih yang sama, mereka membelinya kemarin ketika berjalan-jalan di sebuah mall.
"Siap kencan deh lo berdua."
Nata menyilangkan tangannya di depan dada melihat kedua manusia beda gender itu sedang berbicara satu sama lain. Si gadis Egrat datang setelah sesi foto bersama tim dancenya, ia sudah menyelesaikan penampilannya beberapa menit lalu.
"Bentar lagi gantinya kalian,buruan sana. Gue bakal nonton paling depan."ucap Nata.
"Buset dah, ayok Steve."ucap Adelia menggaet lengan Steven.
Steven melepaskan tangan Adelia dari lengannya lalu merangkul pundak si gadis dan Adelia merangkul pinggang Steven.
"Nah gini kan enjoy."ujar Steven.
"Ayok Li, cuan menanti."lanjutnya sambil melangkahkan kakinya yang membuat Adelia praktis mengikuti laki-laki itu.
"Gas kuy."sahut Adelia.
Nata geleng-geleng kepala melihat keduanya, ia penasaran dengan penampilan Steven dan Adelia karena kedua orang itu menyembunyikan latihannya, hanya Hesa yang tahu.
Adelia dan Steven menapakkan kakinya di panggung setelah MC memanggil nama mereka. Tahu apa yang mereka tulis di pendaftaran? Steven Skyes and Adelia Grande. Tentu itu membuat sorak sorai heboh penonton ketika mendengar nama itu di sebut ditambah lagi Steven dan Adelia yang datang dengan saling merangkul dan pakaian serasi yang membuat para jomblo iri.
"Gimana nih, mas Steven Skyes dan mbak Adelia Grande udah siap belum?"tanya sang MC perempuan dengan kekehan kecil.
"Dari auranya bakal manis banget ini mah."ujar MC laki-laki.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bloom Bloom || Soolia
FanfictionTentang Steven dan Adelia bersama masa lalu mereka. "Menjalin hubungan sama orang yang masih berurusan sama masa lalunya susah Li." - Steven. "Gue paham, apalagi masa lalu yang lo maksud begitu dekat sama kita." - Adelia. Steven dan Adelia yang berj...