Disclaimer ⚠️
Out of Main Plot, Oneshot story.
.
Banyak hal yang membuat Hao kesal hari ini. Pasalnya presentasinya di kelas tadi sangat kacau dan dosen mengancamnya memberi nilai D kalau dia tidak mau melakukan perbaikan. Selain itu Jay sohibnya yang entah hilang kemana, padahal ia mau minta tolong untuk diantar ke Cafee tempatnya part time. Jadilah dia terlambat dan mendapat teguran dari Bang Jiwoong selaku leader.
"Murung amat dari tadi, udah jelek tambah jelek lo."
Ucap Seowon teman shiftnya.
"Bacot Won, sial banget gue hari ini." sahut Hao dengan lemas, menelungkupkan wajahnya di meja kasir.
"Masalahnya muka bete lo ganggu pemandangan tau, kata Ka Jiwoong kita harus profesional...."
Ocehan Seowon hanya Hao jadikan angin lalu. Untungnya belum banyak pengunjung sekarang jadi dia mau memperbaiki mood dulu.
"Won bangunin gue kalo rame."
Ucap Hao yang hendak menuju belakang hingga memotong ceramahan Seowon.
"Sianjir, woy gue belum kelar ngomong."
Tanpa niat berbalik Hao memasuki ruang belakang yang dikhususkan untuk pegawai. Dia hendak mengambil posisi rebahan di kursi panjang dan segera ingin menutup mata. Namun suara Seowon yang memanggilnya sambil menggoyangkan tubuhnya membuatnya terganggu.
"Apa lagi Seowon, ya Tuhaan!"
Geram Hao kepada Seowon yang terlihat sedang mengambil stock sedotan.
"Buru bantuin, diluar mulai rame nih." Ujarnya sambil keluar ruangan dengan stock sedotannya.
Hao menghela napas dalam sebelum dia bangkit dan menuju washtafle untuk menyegarkan wajahnya dan segera bergabung dengan Seowon yang sibuk dengan struk pesanan pelanggan.
"Noh anterin buat meja 9." Ujar Seowon yang sibuk meracik pesanan.
Diambilnya nampan berisi Matcha Milk dengan Waffles Honey Butter. Melihatnya saja membuat Hao meringis, dia berpikir bahwa 'apa gatakut diabetes.'
Dengan langkah lunglai Hao menuju meja 9 yang terletak di ujung dekat jendela besar Cafee, terdapat 1 orang disana yang memang meja itu hanya buat 1 orang.
"Pesanan atas meja 9, Matcha Milk dengan Waffles Honey Butter." ucap Hao ketika tiba di meja sembilan dan menata pesanan diatas meja tanpa menatap pelanggan tersebut.
Setelah selesai menata pesanan, Hao ingin segera pergi namun langkahnya terhenti saat pelanggan meja 9 tadi memanggilnya.
"Kak! Sebentar." Hao menatap pelanggan itu yang sibuk mengaduk isi tasnya.
"Makasih yaa, anggap aja sebagai tip." Sahut orang itu, sambil menyodorkan 2 buah permen marshmallow dengan senyumnya yang membuat Hao salting.
Hao menerima pemberiannya dengan tersenyum canggung.
"M-makasih."
Setelah itu berlalu pergi dengan tingkah kikuknya.
Dilihatnya permen marshmallow yang baru saja dia dapat, terdapat Post-it yang tertempel disana bertuliskan 'SEMANGAAT ^ ^'
Dilihatnya lagi pelanggan itu kebelakang, yang ternyata sedang fokus pada laptopnya sesekali meminum Matcha Milknya hingga pipinya menggembung.
'Emang boleh segemes itu.' ujar Hao dalam hati
Dengan wajah cerah Hao kembali ke kasir membantu Seowon.
Melihat temannya yang senyum-senyum gak jelas, membuat Seowon heran.
"Tadi murem baget sekarang senyum-senyum gajelas, napa lo? Dapet tip gede yaa?!" Selidik Seowon.
KAMU SEDANG MEMBACA
Everlasting | HaoBin
Fiksi PenggemarWarn! BL Content (!) Perjanjian yang SHB ajukan pada ZH adalah berpura-pura tidak kenal dengan dirinya di lingkungan sekolah atau pun di depan temannya. Namun kerap kali ZH tidak menepati perjanjian yang sudah disepakati, membuat SHB ingin menengge...
