Ҡìʂâɦ 17

982 168 44
                                    

Oke cukup sudah intro cerita dan mari kita masuk ke inti cerita.
(Intro kok 16 chapters? 🤭 Sorry, aku terlalu keasikan merangkai dusta... Eh, merangkai cerita maksudnya.)

Berhubung genre Fiksi Sejarah dan mengambil latar Kesultanan Mataram jadi aku ingin mengenalkan kisah terkait kerajaan ini pada readers.
(Tak kenal maka tak sayang jadi mari kenalan dulu dengan Mataram, siapa tahu kalian bisa sayang, Eh.)

Kesultanan Mataram memang masuk mapel sejarah tapi pada era Sultan Agung Hanyokrokusumo yang berperan dalam perjuangan melawan penjajah Belanda hingga nanti Kesultanan Mataram dipecah jadi beberapa kerajaan.

Sejarah Kesultanan Mataram terutama di era awal pemerintahan itu 'gelap', maksudnya nggak banyak yang tahu sebab memang tidak dipelajari di persekolahan. Apalagi sejarahnya bercampur misteri dan kontroversi.

Makanya aku pilih tema DUKUN biar related sama misteri Mataram. Jadi semua hal yang tersaji hanya demi cerita bukan bermaksud mengajarkan KESESATAN.
(Aku jelasin biar nggak ada SALAH PAHAM di antara kita.)

Aku tuh was-was gitu sebab di cerita sebelumnya ada reader yang bilang cerita-Ku nggak punya 'hikmah yang bisa dipetik'. Nah, nanti gimana kalau cerita ini malah disebut 'cerita sesat'. Hadeeeh.
(Tapi bagi readers yang tidak suka tema 'tak biasa' maka dipersilahkan untuk remove cerita ini dari library Anda. Cari kebahagian Anda di tempat lain.)

Pokoknya,
jangan terlalu SERIUS-SERIUS readers.
Btw, semua cerita-Ku itu FIKSI semata jadi bawa SANTAI aja. Seluruh plot memang didramatisir demi kepentingan cerita.

Lagian aku kan bikin
'FIKSI SEJARAH'
bukan
'MODUL SEJARAH'.

╔╦╦╦═╦╗╔═╦═╦══╦═╗
║║║║═╣║║╔╣║║║║║═╣
║║║║═╣╚╣╚╣║║║║║═╣
╚══╩═╩═╩═╩═╩╩╩╩═╝
Di kisah Kesultanan Mataram versi FIKSI buatan-Ku.

---------------------------------------------------

Sedayu berjalan tenang. Sebelah tangannya mendekap seekor ayam... ayam yang tertidur tepatnya. Tak juga mau mempedulikan tatapan penasaran dari kelompok pengawal yang kebetulan berpapasan dengannya. Siapa juga yang tidak penasaran saat melihat perempuan--yang dikenali sebagai dukun--terlihat keluyuran malam-malam sambil membawa ayam cemani... ralat, mungkin bukan penasaran tapi mereka was-was.

Hari sudah lewat tengah malam jadi tidak banyak orang yang keluar dari tempat peristirahatannya, kecuali para prajurit yang memang bertugas berkeliling keraton menjaga keamanan. Sedayu sengaja keluar karena harus menemui temannya. Di setiap Jumat malam di pertengahan bulan, Sedayu punya kebiasaan yaitu menemui temannya itu. Harusnya minggu lalu tapi berhubung Sedayu gagal tiba tepat waktu maka dirinya baru bisa melakukannya sekarang.

Bukan Calon ArangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang