Chapter 5 (Pembimbing vs Maba)

332 22 0
                                    





Prosesi ospek kembali berjalan setelah Rose terlepas dari hukuman bending. Itu semua berkat kedatangan Irene yang tiba-tiba. Para pembimbing divisi 1, 2 dan 3 kembali ke aula diikuti Irene.

"Seru nih kayaknya tahun ini." Ujar Irene membuka percakapan sesampainya mereka di aula.

"Pastinya. Apa lagi ada 5 orang yang tingkatannya diatas Pink." Tambah SinB.

"Gimana kalau mereka sedikit diuji." Celetuk Lisa.

"Bisa bisa. Bakalan seru tuh. Tapi gimana?" timpal Rose.

"Hmm... eh, nanti selepas istirahat kan ada sesi pembimbing lawan maba, nah disitu aja" jawab Irene.

"Cocok! Bener pas itu aja ntar. Tapi SinB jaga kekuatan. Kasian dikit ama mereka berlima." Seru Rose.

"Oke Bos! Laksanakan!" ujar SinB yang tidak bisa menyembunyikan kegirangan dalam nadanya itu.

Sudah lebih dari 5 jam semenjak prosesi ospek dimulai. Seluruh maba sudah mulai bermandikan keringat dan mulai berkeluh capek. Tidak heran, ospek kali ini lebih mirip pelantikan militer. Mulai dari jalan jongkok, push up, bending dan hal-hal lainnya yang mungkin bisa membantu membentuk tubuh atletis. Sudah saatnya bagi mereka untuk istirahat.

"Baiklah waktu istirahat 1 jam. Pergunakan dengan sebaik-baiknya!" ujar timsus keras.

Akhirnya, waktu 1 jam ini bagaikan ketenangan sebelum badai susulan menerpa bagi para maba. Kecuali bagi mereka berlima. Ya, Ahyeon, Haram, Ruka, Chiquita dan Rora, Waktu 1 jam ini memperlambat mereka untuk berhadapan kembali dengan orang yang membuat jantung mereka berdegup kencang dan mengucurkan keringat dingin. Ya. Bertemu dengan Irene yang saat itu masih mereka kira sebagai ketua timsus, padahal masih ada 1 lagi orang yang belum mereka temui yang menduduki sebagai ketua timsus.
Dalam sesi istirahat ini, tiap 3 divisi digabung jadi satu. Mereka akan mendiskusikan game dengan tajuk "Pembimbing vs. Maba" dimana hal ini membuat SinB bersemangat. Tapi rupanya bukan hanya SinB. Lisa dan Rose juga terlihat begitu girang. Divisi 1, 2 dan 3 digabung untuk mendiskusikan game yang akan dilakukan nanti.

"Baiklah nikmati waktu istirahat kalian, karena habis ini akan ada game yang akan membuat energi kalian benar-benar terkuras habis." Ujar Rose.

"Game apa,Kak?" tanya salah seorang maba.

"Game ini temanya: Pembimbing vs. Maba. Dimana kegesitan akan diuji." Jawab Lisa.

"Game ini cukup mudah dan sederhana. Kami bertiga akan memegang masing-masing 1 lonceng kecil ini." Ujar SinB sambil menunjukan lonceng kecil yang biasa digantungkan di leher kucing dan membagikannya kepada Lisa dan Rose.

"Yang perlu kalian lakukan hanyalah merebutnya. Jika salah satu terebut, game selesai dan kalian diperbolehkan tidak mengikuti ospek besok." Ujar Rose.

"Waah seru nih."

"Asik, besok gak ospek"

"Yeey..."

Ucapan-ucapan itu terdengar setelah mereka mendengarkan penjelasan dari Rose.

"Kalo besok gak ospek, gak seru dong. Gak akan ikutan ah." Ujar Chiquita.

"Yakin gak akan ikutan? Game ini diperhatiin sama Irene loh." Seru Lisa.

"Oke! Ikutan!" seru Chiquita dan 4 lainnya yang ternyata mereka terlihat sudah cukup akrab. Rora, Haram, Chiquita, Ruka dan Ahyeon. Entah karena mereka berlima sudah melihat aura mereka satu sama lain, ataukah mereka tertarik akan perhatian dari Irene nanti.

"3 lawan banyakan nih ceritanya? Gampang dong kalo gitu." Ujar seorang maba.

"Ohoo, yakin gampang?" ujar Lisa, Rose dan SinB serempak.

Waktu 1 jam istirahat mereka lewati dengan menyantap bekal yang sudah ditentukan oleh panitia ospek. Mereka isi dengan canda dan tawa riang. Seakan lupa betapa kejam dan beratnya tugas ospek yang diberikan oleh timsus. Namun seperti biasa, waktu yang dinikmati itu berlalu begitu cepat. Memaksa mereka menikmati saat-saat istirahat dan segera mempersiapkan diri untuk memulai game "Rebut lonceng".

Seluruh divisi 1, 2 dan 3 mulai bergerak memasuki lapangan utama. Tidak ketinggalan juga pembimbing mereka yang sudah menggantungkan loncengnya di pinggang mereka masing-masing. Setiap divisi bebas menentukan game apa yang akan dilakukan dan hadiah apa yang akan didapat maba jika mereka berhasil mengalahkan pembimbing mereka. Tapi kasus divisi 1, 2 dan 3 ini jauh berbeda dari divisi lainnya. Game 3 lawan 60. Hadiahnya pun menarik. Seluruh pasang mata tertuju pada lapangan utama dimana showdown antara 3 orang pembimbing lawan 60 maba. Termasuk juga Irene yang memperhatikan dari lantai 2 aula utama. Tempat dimana mereka beristirahat tadi.

"Oke, jika ada satu lonceng berhasil direbut, maka game over dan kemenangan untuk kubu maba." Ujar wasit yang menjelaskan peraturan pertandingan kepada penonton dari setiap divisi yang lain.

"Gila. 3 lawan 60 bro. Padahal perawakan mereka gak jauh beda dari maba yang lain." Ujar salah satu penonton.

PRIITT!!!

Seiring bunyi peluit yang ditiup oleh wasit, senyum ketertarikan tersirat di bibir Irene yang sedari tadi memperhatikan. Gerombloan maba divisi 1, 2 dan 3 mulai menyerbu 3 pembimbing mereka. Segala
cara dihalalkan disini. Termasuk kekerasan! Gila memang, tapi inilah game yang mereka bertiga ajukan untuk sesi Pembimbing vs. Maba ini. Terjangan-terjangan para maba layaknya orang gila yang ingin mendapatkan lonceng berhasil Lisa, Rose dan SinB hindari tanpa kesulitan. Kegesitan mereka mengundang decak kagum penonton yang mulai serius memperhatikan pertarungan berat sebelah ini.
Tidak perempuan, tidak lelaki, semuanya berhambur menyerang mereka bertiga. SinB yang dikelilingi sekitar 10 maba lelaki bertubuh kekar layaknya pemain smackdown berhasil menghindari terjangan mereka dengan lihai. Lisa sedari tadi menghindari tangan-tangan lapar yang tertuju pada lonceng di pinggangnya, layaknya ia sedang menari. Rose pun, tanpa kesulitan menghindari serangan-serangan maba yang sudah mulai melayangkan tinju dan tendangan ke arahnya. Namun Chiquita, Haram, Ruka, Ahyeon dan Rora masih belum melancarkan serangan mereka. Hal ini menarik perhatian mereka bertiga dan juga Irene.

"Ohoo, strategi yang menarik. Tapi kalian tidak tahu kemampuan mereka bertiga." Gumam Irene dalam hati.


















Nyongan yeorobun author sudah up lagi untuk part kali ini semoga suka

Happy reading and enjoy it

See ya in the next update

The HunterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang