Chapter 13 ( Badai )

193 20 0
                                    




"Ooo... Astaga. Ini baru yang disebut bahaya." Ujar Haram.

WHOOSH!!!

Angin mulai bertiup kencang. Bercampur dengan hujan deras yang masih belum berhenti hingga berubah menjadi badai, namun badai hanya melanda lapangan 3 saja. Ditambah lagi langit yang semakin gelap karena sinar bulan terhalangi oleh awan mendung membuat suasana semakin mencekam.

"Halo adik-adikku yang manis." Ujar Rose yang sudah berada tepat di hadapan mereka berdua tanpa mereka sadari.

DUAK!!!

Mereka terpental oleh serangan Rose. Bukan pukulan, bukan tendangan, melainkan angin. Ya! Ia mengendalikan angin oleh tangannya. Terlihat ketika ia menyerang Haram dan Ahyeon. Lengannya mengayun begitu cepat namun tidak menyentuh mereka berdua, tapi mereka terpental Jauh ke belakang.

"Ayo bangun" ujar Rose sambil mengayunkan tangannya layaknya seorang pesulap. Ia mengendalikan angin dan membuat Haram dan Ahyeon berdiri dari posisi mereka yang terjatuh akibat serangan sebelumnya.

WHUUSH!!

Dengan hentakan angin yang dikendalikan Rose, mereka berdua bergerak maju dengan sangat cepat Mengarah ke Rose yang sudah bersiap dengan tinjunya.

"Surprise!" ujar Rose.

DUAK!!!

Kembali, mereka terpelanting ke belakang akibat pukulan Rose dengan kombinasi anginnya yang mengerikan.

"Oke, Rose Cukup. Kalau lebih serius lagi mereka berdua bisa cedera parah." Ujar Lisa dari seberang lapang yang sedang berteduh dari badai yang mulai menggila itu.

"Ah. Kelebihan sepertinya. Ya sudahlah." Ujar Rose sedikit kecewa.

Rose mulai mengurangi kekuatannya. Tekanan berat yang berasal dari badai tadi mulai menghilang. Angin kencang pun mulai berubah menjadi sepoi-sepoi. Layaknya sedang memberikan penyejuk bagi mereka yang sedang kepanasan. Dalam seketika suasana menjadi tenang. dengan hujan yang mulai berubah menjadi rintik-rintik.

"Mereka hebat. Namun kalau saja mereka bisa mengkombinasikan kemampuan mereka, maka hujan ini akan menjadi badai yang mungkin lebih hebat dari yang Aku buat tadi." Ujar Rose menemani Lisa berteduh di bawah pohon.

"Kalau Chiquita sama Rora gimana?" tanya Rose.

"Itu. Mereka disana. Tidur kayaknya." Ujar Lisa sambil menunjuk 2 gadis yang sedang terkapar tak berdaya dilumuri lumpur.

Sementara itu, SinB dan Ruka sepertinya menyudahi sesi latihan mereka. Terlihat dari Ruka yang terbaring memburu nafas.

"Oke. Peningkatanmu sungguh pesat. Kapan-kapan main lagi ya." Ujar SinB meninggalkan Ruka terbaring dan bergabung bersama Lisa dan Rose.

"Gimana?" tanya Lisa menyambut kedatangan SinB yang dipenuhi dengan luka memar di tangan dan kakinya.

"Seru. Harus sering-sering ini." Jawab SinB.

"Jadi dia elemen apa?" tanya Rose.

"Belum ketauan. Tapi kayaknya sih sama kayak Aku." Ujar SinB sambil senyum kegirangan.

"Ohoo, akhirnya ada yang menemanimu menjadi front liner." Ujar Lisa.

"Kalau Chiquita sama Rora mana?" tanya SinB.

"Noh." Tunjuk Rose ke arah mereka yang masih juga terkapar.

"Kamu sih Lis, kalau udah fokus sama sesuatu, yang lain langsung diabisin." Keluh SinB.

"Kalau Haram sama Ahyeon?" tambah SinB.

"Sama mereka juga masih---"

Jawaban Rose terpotong setelah melihat mereka berdua yang kembali bangkit dari keterpurukan. Hujan yang tadi rintik-rintik kini mulai deras kembali. Ditambah angin yang bertiup sangat kencang. Hampir sama kencangnya seperti saat Rose menciptakan badai.

"Tuh, Rose. Main lagi sana." Ujar Lisa yang kembali menunjukkan ketertarikannya.

"Ohoo, pantang menyerah. Boleh Aku ikutan?" tanya SinB.

"Jangan lah, kamu sama Rose itu kadang cocok kadang engga. Lagian, Rose sendiri juga cukup. Kalau mengeluarkan setengah dari kemampuannya." Seru Lisa.

Dengan santai, Rose berjalan
menghadapi Haram dan Ahyeon yang sepertinya tidak mau menerima kekalahan begitu saja.

"Tadi, Aku sempat mendengar perbincangan Kak Rose dan Kak Lisa, kalau kemampuan kami digabung, maka bisa menciptakan badai." Ujar Haram setelah Rose kembali berhadapan dengan mereka.

"Iya. Aku juga baru terpikir. Angin dan Air. Kombinasi yang sangat baik untuk menciptakan badai." Tambah Ahyeon.

"Yup! Betul sekali. Tapi, mengkombinasikan 2 elemen berbeda memerlukan---"

WHOOOSSHHH!!!
DRRRSSHH!!!

Angin tiba-tiba bertiup melebihi kecepatan angin Rose sebelumnya. Hujan pun mulai turun lebih deras. Membuat mata kaki mereka terendam air. Seketika badai kembali menerjang, namun dengan keganasan yang lebih dari sebelumnya.

"Seperti ini?" tanya Ahyeon dan Haram berbarengan.

Rose terdiam. Terkejut melihat apa yang disuguhkan oleh anggota divisinya itu. Namun ia tersenyum. Lalu tertawa.

"Hahaha! Ini dia! Seperti ini!" ujar Rose girang.

Ia mulai bergerak. Cepat secepat angin yang saat ini bertiup begitu kencang. Bercampur dengan hujan sehingga menjadi badai.

"Ayo. Coba se "

WHUUT!!
DUAK!!

Rose yang berlari dengan kecepatan anginnya, menerima pukulan Haram mentah-mentah karena tertarik oleh angin yang dikendalikannya dan membuat Rose terpental cukup jauh.

"Kak Rose, Kakak tahu kan apa yang terjadi pada air jika suhu mencapai 0 derajat celcius?"

KRAAKK!!!
DRRRTT!!!

Hujan deras yang tadi mengguyur mereka bertiga kini berubah menjadi serpihan-serpihan es yang tajam dan menghujam Rose. Ditambah dengan angin yang mulai bisa dikendalikan oleh Haram membuat jatuhnya serpihan es tersebut menjadi lebih cepat dan menggoreskan luka di tangan dan kaki Rose.

"Oh astaga. Ahyeon bisa melakukan hal itu?" tanya SinB terkejut.

"Haha. Menarik bukan? Tapi sepertinya sudah waktunya bagi mereka istirahat. Sebelum besok mereka berhadapan dengan Jisoo dan Irene." Ujar Lisa.

"Rose, cepetan ya. Udah waktunya istirahat nih." Teriak Lisa di bawah naungan pohon yang melindunginya dari hujan serpihan es.

"Yah, sayang sekali ya. Padahal permainan mulai seru. Tapi ya mau bagaimana lagi." Ujar Rose yang bangkit dengan nada kecewa.

WHOOOSSHHH!!!!

sekitar mulai berubah. Tekanan yang sangat berat dirasakan oleh mereka berdua. Angin hitam mulai mengitari Rose dengan kecepatan yang luar biasa.

"Ini dia!" ujar SinB tidak sabar melihat pertunjukkan yang akan diperlihatkan Rose.



























Nyongan yeorobun author sudah up untuk part kali ini

Just enjoy it and happy reading


See ya in the next update 👋👋👋👋👋👋

The HunterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang