•
•
•
•"Oh, kak Rose. Engga, gak ada apa-apa." Jawab Haram
"Gak ada apa-apa gimana?! Tadi itu bukan orang-orang biasa." Timpal Rora.
"Hm? Siapa?" Tanya Lisa.
"Tadi ada cewek. Namanya Yuna." Jawab Rora.
DEG!
Seketika, suasana di sekitar mereka menjadi tegang. Jisoo dan SinB terlihat saling memandang.
"Kamu gak apa-apa?!" Tanya Lisa
yang langsung menghampiri Rora."Gak, kok. Gak apa-apa." Jawab Rora.
"Yang lainnya gimana?" Tanya Lisa lagi sambil menghampiri yang lainnya.
"Gak apa-apa kok, Kak. Tenang aja." Jawab Chiquita.
"Emangnya siapa itu Yuna?" Tanya Rora
"Dia itu... salah satu pilar di Penghuni Atas." Jawab Lisa.
"Ow, berarti yang satu lagi juga salah satu anggota penghuni atas?" Tanya Haram.
"Yuna gak datang sendiri?" Tanya Jisoo.
"Engga, tadi ada satu temennya. Cewek juga. Tapi kayaknya dia kenal sama Kak Rose." Jawab Haram.
"Tumben, salah satu pilar datang ditemani yang lain." Gumam Irene.
"Sama Aku? Siapa emangnya?" Tanya Rose.
"Namanya Yiren." Jawab Haram.
DEG!
WHOOSH!!Tiba-tiba, angin berhembus dengan sangat kencang. Pohon-pohon beringin yang berjajar di sekitar kantin meneriakkan gesekan dedaunan yang ditiup angin liar. Beberapa gerobak yang ditinggal penjualnya ikut bergerak karena dorongan angina yang sangat kuat. Beberapa tornado kecil terlihat berlarian di lapangan 3 yang terletak di sebelah barat daya kantin. Salah satunya hamper mengenai SinB yang sedang berdiri di belakangnya.
"Ooohh~"ujar SinB berhasil menghindar dari tornado tersebut.
"Yaa, Yaaa Rose! Tenang!" seru Irene sambil menggenggam tangannya erat-erat.
"Haah, Yiren, ya." Ujar Jisoo sambil menopang dagunya. Memperlihatkan raut wajahnya yang menyimpan berjuta misteri. Layaknya seseorang yang mengetahui siapa itu Yiren.
Namun nampaknya, suara Irene tidak dihiraukan oleh Rose. Ia masih tertunduk dengan raut wajah yang shock. Keringat dingin mulai bercucuran dari pelipisnya. Amukan tornado yang sedari tadi berlarian di lapangan 3 bertambah liar. Menimbulkan suara mengerikan layaknya jeritan hewan yang tengah disiksa. Mahasiswa-mahasiswi yang sedari tadi mengerumuni lapang, kali ini berlarian mencari tempat berlindung dari angin liar ini. Beberapa tukang dagang pun mulai menyelamatkan diri mereka. Meninggalkan dagangan mereka ditiup angin kencang.
"Heii, Jisoo!" seru Lisa setelah melihat keadaan sekitar semakin kacau.
"Oh, iya!." Jawab Jisoo terpecah dari lamunannya.
"Astaga Rose, apa jadinya dirimu tanpa Aku." Gumam Jisoo becanda.
Trak!
DUAR!!!
Dengan jentikan jarinya, suara halilintar menggelegar keras layaknya auman singa di hutan belantara yang sepi. Akar petir menyambar tengah lapangan 3 yang dijadikan tempat bagi tornado-tornado kecil berkeliaran. Dan dalam sekejap, angin-angin kencang yang sedari tadi menerjang mereka perlahan mulai hilang. Keadaan berangsur-angsur kembali tenang. Rose juga, berkat ledakan halilintar Jisoo, kini ia kembali ke kondisinya yang semula. Tenang. Terlihat dari matanya yang tidak lagi terbelalak, meski keringat dingin masih meluncur jatuh di pelipisnya.
"Nah, begini kan lebih aman." Ujar SinB yang kali ini berlindung di balik punggung Lisa.
"Udah agak tenang?" Tanya Irene khawatir sambil masih menggenggam tangan Rose.
"Hmm, ya. Udah agak baikan sekarang." Ujar Rose pelan.
"Kamu tuh yah. Ah sudahlah. Susah juga sih." Ujar Jisoo sambil menepuk pundak Rose.
"Kamu yakin orang yang tadi datang bersama Yuna adalah Yiren?" Tanya Lisa kepada Haram.
"Iya. Dia bilang sendiri soalnya. Yuna juga tadi manggil dia ' Yiren' gitu." Jawab Haram.
"Yah, yang lebih tau sih Rose. Soalnya..." ujar SinB menghentikan ucapannya.
"Oke, oke. Kita lanjutkan nanti saja. Perutku sudah mulai berteriak meminta asupan makanan. Ayo ah." Ujar Lisa berusaha menenangkan situasi.
"Tapi, Kak. Yang jualannya pada gak ada." Ujar Chiquita sambil menunjuk gerobak-gerobak makanan tak bertuan.
"Yah, masa ga makan sih?!" keluh Ruka.
"Yee, emang kantin cuman disini doang." Ujar Ahyeon.
"Emang ada lagi?" Tanya Ruka.
"Ada laah." Jawab Ahyeon.
"Dimana?" Tanya Ruka lagi.
"Gak tau sih. Tapi yakin lah ada."
Jawab Ahyeon ngeles."Yee, kalo gak tau mah diem aje." Gerutu Ruka.
"Ada lah, ada kantin lain. Di depan. Ayo ayo. SinB yang traktir." Ujar Lisa bersemangat.
"Lah, kok jadi Aku?" Tanya SinB kaget.
Sontak, tawa membludak di antara mereka. Sambil berjalan ke kantin di depan, dengan perasaan yang sudah lebih baik dan ceria, Rose kembali memperlihatkan senyumnya dan raut wajahnya yang kalem. Kedua pipinya kembali berbunga kala ia tersenyum.
"Nah, kan kalo gini kamu keliatan lebih cantik." Ujar Jisoo sambil mencubiti pipi Rose yang memang terlihat menggemaskan.
"Haha, syukurlah." Tambah Irene.
"Tuh kan, banyak tukang dagang di depan." Ujar Lisa sambil menunjuk ke arah tukang dagang yang tengah menunggu gerobak-gerobak kesayangannya dihampiri para pembeli.
"Ooh, perasaan tadi waktu kita masuk, masih sepi deh." Ujar Ahyeon.
"Itulah ajaibnya pedagang. Yang
asalnya tempat kosong, tak lama jadi ada gerobak yang nangkring di tempat tersebut." Ujar SinB."Tuh kan bener. Oke, semuanya ditraktir SinB!!!" seru Lisa sambil berlari menuju tukang Tteokbokki. Disusul dengan Jisoo, Rose, Irene dan yang lainnya.
"Lah, kok Aku sih?!" seru SinB yang ditinggal lari.
"Ahjusii, bikin 10. Ge Pe El." Ujar Lisa.
"Eh, Lisa. Udah lama gak mampir. Sekalinya mampir langsung 10." Ujar pedagang tersebut sambil tersenyum ramah.
"Hm? Jadi kamu yang namanya Lisa?" ujar salah seorang gadis yang tengah menyantap Tteokbokki di ujung meja kayu. Gadis dengan aura hitam yang kuat dan cara duduknya yang tegap.
"Ya? Sori, siapa ya?" Tanya Lisa.
WHUSH!!!
Dengan senyumnya yang manis namun misterius, gadis tersebut membuka telapak tangan kirinya dan menunjukkan pusaran angin. berbentuk bola melayang di atas telapak tangannya tersebut. Bola angin dengan putaran yang sangat cepat.
"Oh sial." Ujar Lisa sambil memasang badan melindungi teman-teman yang berdiri di belakangnya.
"Kalian semua akan binasa! Tapi nanti, setelah Aku menghabiskan sarapanku ini." ujar gadis tersebut kembali menyantap Tteokbokki yang masih tersisa di piringnya.
•
•
•
•Nyongan yeorobun author sudah up untuk part kali ini
See ya in the next update 👋👋👋👋👋👋👋👋👋
KAMU SEDANG MEMBACA
The Hunter
Não FicçãoPerjuangan Lisa dan teman-temannya untuk meruntuhkan kekuasaan para penghuni atas (1xsehari update)-on going Fantasi Action