Chapter 58 ( Chiquita Vs Yuna & Kazuha ~ The Snipe)

137 24 1
                                    














WHOOT!
DUAR!

Tinju listrik yang Kazuha arahkan ke wajah Rora berhasil dipotong oleh tembakan Jisoo yang masih tersungkur di samping Rora. Tembakan dari CZ700 miliknya Mengarah di kepala Kazuha.

"Kazuha!" seru Yuna sambil berlari menghampiri Kazuha.

"Sial! Untung saja Aku bisa membaca arah peluru ini." Ujar Kazuha yang berhasil menahan tembakan Jisoo dengan menggigit selongsong peluru petir di giginya.

WHUST!!!

Yuna secara tiba-tiba menyerang Jisoo dengan kedua belati petir di kedua tangannya. Dengan liar, ia menyerang Jisoo yang masih tersungkur. Jisoo yang belum sempat berdiri kesulitan untuk menghindari serangan-serangan brutal yang dilancarkan Yuna.

"Tadi itu sakit." Ujar Yuna sambil terus menyerang Jisoo tanpa henti.

DUAK!!!

Sambil backflip, Jisoo berhasil bangkit sekaligus mendaratkan tendangan tepat di dagu Yuna dan berhasil membuatnya terpukul mundur.

"Woah! Cepet ben-"

WHUT!!!
WHUST!!!

Jisoo yang hendak berbicara sepertinya tidak diberikan kesempatan oleh Yuna untuk berbuat demikian. Kembali, ia menyerang Jisoo dengan serangan-serangan cepatnya. Ditambah kedua belati petir di tangan kiri dan kanannya, membuat Jisoo terdesak.

WHOORRSSHH!!!

Chiquita yang tiba-tiba masuk menyerbu diantara pertarungan mereka berdua dengan serangan dari katar baru miliknya yang menyemburkan api merah layaknya mata setan.

"Penembak jitu menghadapi petarung dalam jarak dekat? Itu bukan hal yang menguntungkan bagi sang penembak jitu, bukan?" ujar Chiquita yang berhasil memukul mundur Yuna.

WHOSH!!!

Lesakkan panah angin tiba-tiba muncul dari balik rimbunnya pepohonan sekitar luar gedung rektorat dan melesat mengarah ke tengkuk Chiquita.

DASH!!!

Namun, panah tersebut berhasil dihentikan oleh panah angin yang dilepaskan Rami.

"Oi. Chichi! Waspada, waspada!" seru Rami yang masih menjaga Irene, Eunha dan Ahyeon yang sedang mengobati Rose dan Lisa yang lukanya tambah parah akibat ledakan ranjau petir tadi.

WHORR!!!

WHOST!!

WHUUSH!!!

Kali ini, ribuan anak panah angin menghujani Rami yang tengah berjaga.

"Sialan. Malah tambah banyak." Ujar Rami yang sudah bersiap dengan ratusan anak panah yang ia kumpulkan berkat bantuan busur buatan Eunha.

WHOOSH!!!

DASH! DASH!

DUASH!!

Panah-panah yang dilesakkan Rami masih kurang banyak untuk mengimbangi jumlah panah yang menghujaninya.

DRRSHH!!!
DRRTT!!!

Tembakan petir dari senapan Rora berhasil membantu Rami melindungi Eunha dan yang lainnya. Rora yang berhasil keluar dari tekanan Kazuha dan membantu Rami menghalau anak panah - anak panah tersebut menghampiri Jisoo yang sedang berhadapan dengan Yuna. Dibantu dengan Chiquita di sisi Jisoo.

"Heish, lincah bener tuh anak." Ujar Kazuha menghampiri Yuna yang sedang berhadapan dengan tiga orang sekaligus.

"Oke, begini Kak Jisoo, Rora, support Aku dari jauh. Penembak jitu seperti kalian tidak terlalu bagus jika berhadapan langsung dengan musuh dalam jarak dekat." Ujar Chiquita.

"Lah, kamu sendiri?" Tanya Rora.

"Ya Aku ngadepin mereka berdua sekaligus." Jawab Chiquita.

"Emangnya bisa? Aku aja kerepotan tadi lawan Yuna." Ujar Jisoo.

"Makannya itu, Aku butuh Kak Jisoo sama Rora untuk support Aku dari jauh Sebagai penembak jitu." Balas Chiquita.

"Ooh, baiklah. Ayo Rora!" ajak Jisoo menjauhi mereka bertiga.

WHOST!

"Heit! Mau kemana?" hadang Yuna dengan belati yang siap ia tebaskan ke arah Jisoo.

DRUSHH!!

"Lawan kalian berdua adalah Aku!" seru Chiquita yang kembali berhasil memukul mundur Yuna dengan tebasan katar apinya dan membuat Jisoo dan Rora lolos menjauh.

"Oowh, lawan kami berdua? Memangnya sanggup?" Tanya Kazuha yang tiba-tiba berada di belakang Chiquita dengan tinju listriknya.

DUASH!!!

Pukulannya masih bisa dihindari oleh refleks Chiquita yang sangat cepat. Dalam momentum yang sama, Chiquita melakukan serangan balik dengan menebaskan katar apinya ke arah perut Kazuha yang terbuka tanpa perlindungan.

WHOOSH!!!

Namun, Kazuha dengan refleks yang 2x lebih cepat dari manusia biasa berhasil menghindari serangan tersebut sehingga membuat Tebasan Chiquita hanya berhasil membakar sebagian bajunya.

"Sialan bajuku." Geram Kazuha sambil menyerang balik Chiquita yang terbuka dengan kedua tinjunya yang digabungkan.

DUAGH!!!

Kali ini, serangan dari Kazuha berhasil menghantam perut Chiquita dengan telak.

"Ugh..!!!" erang Chiquita kesakitan.

DAKK!!!

Sambil terjatuh akibat pukulan Kazuha, Chiquita kembali menyerang balik Kazuha dengan tendangannya yang berhasil mendarat tepat di pipi kiri Kazuha dan membuatnya terjatuh bersamaan dengan dirinya.

"Yo, Yuna! Sekarang!" seru Kazuha.

DRAP!!!

Yuna yang tadi terpukul mundur oleh Chiquita, telah bersiap dengan belati listrik di kedua tangannya. Dengan hasrat balas dendam akibat serangan tadi, Yuna melayangkan serangan tepat ke arah Chiquita yang sedang terjatuh.

DUAR!!!

Tembakan dengan peluru yang terbuat dari listrik biru berhasil menghentikan serangan Yuna yang mengancam Chiquita.

"Oke. Disini tempat yang cocok untuk kugunakan sebagai penembak jitu." Ujar Jisoo yang bersembunyi di atas pohon beringin dengan daun yang sangat rindang.

DUAR!

DUAR!

Dua tembakan beruntun dengan peluru petir merah berhasil membuat Kazuha terkejut dan bersiaga dari posisi jatuhnya tadi.

"Disini juga cocok untukku. Semuanya terlihat dengan jelas. Termasuk Kak SinB dan Ruka yang sedang menghadapi 2 gadis yang tidak Aku kenal." Ujar Rora yang juga bersembunyi di atas pohon beringin yang berada tepat di seberang pohon yang digunakan Jisoo sebagai tempat persembunyian. Mereka telah mendapatkan tempat yang cocok sebagai penembak jitu.

























Nyongan yeorobun author sudah up untuk part kali ini mian lama author lupa hehheheh

Dan ya untuk nama Haram akan berganti juga menjadi Rami sesuai in real life debutnya

So happy reading and enjoy it

Sekian dari author

See ya in the next update annyeong 👋👋👋👋👋👋👋👋👋

The HunterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang