•
•
•
•
•Tinju Rose berhasil membuat Yiren terhempas membuat tembok-tembok di lantai 1 gedung rektorat lama retak dan berlubang.
"Kau tidak akan kubiarkan melukai juniorku lagi." Ujar Rose dingin seraya memunculkan pedang angin di kedua tangannya. Angin dengan hembusan kencang yang ketajamannya melebihi sebuah katana.
"Jangan sok!" seru Mina yang tiba-tiba muncul di belakangnya dengan belati di kedua tangannya.
SLASH!!!
Rose masih dapat menghindari serangan dadakan tersebut. Meski beberapa helai rambutnya menjadi korban tebasan belati Mina.
DRRSSH!!!
Serangan balik dari Rose dengan menggunakan kedua pedang angin di tangannya juga masih dapat ditahan dengan sempurna oleh Mina.
"Gerakanmu terbaca." Ujar Mina.
"Benarkah?" Tanya Rose dingin.
DRRUASSH!!!
Tiba-tiba dari kedua pedang angin milik Rose berhembus angin kencang membuat Mina kembali terhempas cukup jauh.
DESSHH!!!
Tinju angin yang dilancarkan Yiren yang secara mendadak berada di belakang Rose masih dapat dihindari olehnya, namun hembusan angin yang mengelilingi tinju tersebut kembali melukai Rose. Kali ini meninggalkan luka cukup dalam di kakinya.
"Kak Mina!" seru Yiren.
SLASH!!!
Rose yang terlalu serius menghindari serangan dari Yiren sebelumnya, tidak menyadari serangan balik dari kedua belati yang ditebaskan Mina ke arahnya yang merobek jaket dan bajunya sekaligus dan menggoreskan dua luka garis sejajar di punggungnya.
(Bajunya sobek guys! Dasar Mina, maunya apa coba skip..)"Urgh..!!!" geram Rose menahan sakit.
"Kau terlalu meremehkan kami." Ujar Mina yang bersiap untuk melanjutkan serangan berikutnya bersama Yiren.
SSSYYYUUSSSHHH~
Dalam sekejap, tekanan udara di sekitar Mina dan Yiren berubah menjadi tinggi. Hembusan angin tak beraturan mengelilingi mereka berdua.
Rose yang terkejut dengan meriam angin yang ditembakkan oleh mereka berdua dengan cepat menebas meriam tersebut dengan pedang anginnya hingga tembakkan dari meriam tersebut terbelah dua. Meski begitu, sayatan dari angin tajam yang merupakan bahan dasar meriam angin kali ini tidak dapat dihindari Rose. Kembali, luka sayat dari angin tersebut tergores di tubuhnya. Beberapa bahkan menggores wajahnya. (Tambah lecet dah... skip)
Mendapat serangan tersebut, Rose tidak tinggal diam. Dengan segera, ia melenyapkan pedang anginnya dan langsung membuat tiga tornado dengan ukuran sangat besar yang memiliki tinggi 8 meter dan diameter 4 meter dengan hentakan kedua tangannya. Tornado-tornado dengan putaran mengerikan yang mengelilingi Rose sehingga ia sulit untuk dilihat karena hembusan angin yang begitu kencang.
"Sial! Kemana dia?!" seru Mina terkejut.
"Tornado. Diantara mereka yang berelemen angin, hanya ada satu diantara 18 juta orang yang dapat menciptakan tornado sebesar ini dengan mudah dengan kemampuan mereka. Dan orang tersebut adalah dia yang sedang kami hadapi." Gumam Yiren yang kali ini menyiratkan raut wajah seseorang yang sedang dilanda kepanikan.
DDRAAAGGHSSHH!!!
Serbuan tiga tornado raksasa sekaligus membuat Mina dan Yiren kerepotan untuk menghindarinya. Serangan-serangan yang sedari tadi mereka lancarkan terhadap Rose dan membuatnya terluka, kali ini tidak berguna di hadapan dahsyatnya putaran tornado Rose. Bahkan meriam angin yang tadi mereka tembakkan pun tidak membuat tornado tersebut bergeming.
SSRRSSHH!!!
"Argh!" erang Mina kesakitan setelah tersayat oleh tebasan pedang angin yang menyelimuti tornado tersebut.
Ribuan pedang angin menyelimuti putaran tornado raksasa tersebut sehingga membuatnya terlihat seperti duri yang berputar.
"Sial! Apa lagi itu?!" seru Mina terkejut setelah melihat tornado berduri.
"Kombinasi antara pedang angin miliknya dan tornado raksasa ciptaannya. Kemampuan yang mengerikan. Tapi, jika terus seperti ini, maka staminanya akan cepat habis. Apa dia tidak memikirkan hal tersebut?" pikir Yiren yang juga ikut tersayat tornado berduri tersebut.
"Hei Kak Mina. Aku punya rencana." Ujar Yiren.
"Apa?" Tanya Mina yang sibuk menyerang tornado-tornado tersebut meski tidak berdampak apapun.
"Hentikan serangan-seranganmu yang tidak berguna itu. Kita harus menghemat stamina kita." Ujar Yiren.
"Baiklah. Lalu rencananya?" Tanya Mina yang kali ini sibuk menghindari serangan-serangan tornado.
"Kita harus bisa bertahan untuk setidaknya 1 jam kedepan dari serangan-serangan ini." Jawab Yiren yang juga menghindari serangan-serangan tornado dengan gesit. Meski sesekali terkena tebasan dari pedang angin yang menyelimuti tornado tersebut.
"Gila! Satu jam?! Lama bener!" seru Mina terkejut.
(Yang penting puas lah 😂😂)Skip..
"Sudahlah. Ikuti saja rencanaku Kak." Ujar Yiren ngotot.
Nampaknya Minna tidak memiliki alasan untuk menolak mengikuti rencana Yiren. Ia setuju untuk bertahan dari serangan-serangan tornado yang brutal meski bertahan bukanlah sifat bawaannya.
~~~
1 jam telah berlalu semenjak Mina setuju atas rencana yang diajukan Yiren. Meski begitu, belum ada perubahan dari kondisi mereka. Masih dalam tekanan serangan-serangan tornado tersebut. Luka sayatan tergores di sekujur tubuh mereka akibat dari pedang angin yang menyelimuti tornado tersebut.
"Yaaa Yiren! Apa rencanamu itu membuat kita berdua tersayat oleh serangan-serangan itu?!" seru Mina yang nampaknya sudah mulai kesal.
"Tunggulah. Seharusnya sebentar lagi." Ujar Yiren.
Dddrrrsshh...
Nampaknya, apa yang direncanakan Yiren mulai terlihat. Perlahan, putaran dari ketiga tornado tersebut mulai melambat. Begitu pula dengan pedang-pedang angin yang menyelimuti tornado-tornado tersebut yang kini mulai menghilang seiring dengan menghilangnya ketiga tornado tersebut yang sedari tadí menyembunyikan Rose.
"Nah, apa Aku bilang." Ujar Yiren yang langsung memanfaatkan kesempatan tersebut untuk langsung menyerang Rose dengan tinju tornadonya.
DUARSHH!!!
Meski kelelahan hingga bermandikan keringat, Rose masih bisa menghindari pukulan Yiren.
"Sial. Rupanya perhitunganku meleset. Kombinasi tadi membuat staminaku terkuras dengan sangat cepat." Gumam Rose dalam hati panik.
"Mati kau." Ujar Mina yang tiba-tiba melompat di atas Rose dengan belati angin miliknya yang siap menghujam tepat di ubun-ubun Rose.
DUASH!!!
"Wah wah. Episode satu lawan dua sepertinya harus berakhir sampai disini." Ujar Lisa yang tiba-tiba muncul menahan serangan dari Mina. Diikuti dengan Chiquita di belakangnya yang memangku kepala Rose.
•
•
•
•
•Nyongan yeorobun author sudah up untuk part kali ini
Happy reading and enjoy it
Sekian dari author
See ya in the next update
Annyeong bye bye 👋👋👋👋👋👋👋
KAMU SEDANG MEMBACA
The Hunter
Non-FictionPerjuangan Lisa dan teman-temannya untuk meruntuhkan kekuasaan para penghuni atas (1xsehari update)-on going Fantasi Action