Chapter 11 ( Elemen Angin )

212 22 0
                                    





Sementara itu, Rose masih bermain-main dengan Haram dan Ahyeon yang sudah mulai menunjukkan tanda-tanda kemajuan. Dan juga kelelahan. Mereka sudah mulai bisa melakukan serangan balik, meski masih bisa dihindari oleh Rose dengan mudah. Tapi hal itu sudah jauh lebih baik dari sebelumnya yang sama sekali tidak melakukan serangan balik, bahkan untuk menghindar pun kewalahan.

"Bagus! Aura kalian mulai berubah pekat dan serangan kalian sudah jauh lebih cepat dari sebelumnya." Ujar Rose sambil menghindari hujan serangan.

"Terima kasih, Kak Rose." Jawab Ahyeon sambil melancarkan pukulannya yang cepat.

WHUSH!

DUAK!

Uppercut yang dilancarkan Haram akhirnya bisa menembus pertahanan Rose dan membuatnya terpental cukup jauh.

"Yeah! Pengalihan perhatian yang bagus Ahyeon, Tos!" ujar Haram.

"Emm, Ram. Liat itu. Kayaknya serangan tadi masih belum mempan deh." Ujar Ahyeon yang terkejut melihat tangan Rose tepat berada di bawah dagu dimana daerah tersebut merupakan sasaran uppercut yang Haram lancarkan

"Ow, sial! Refleksnya cepet amat." Ujar Haram terkejut setelah melihatnya dengan mata kepala sendiri.

"Wow! Tadi itu cukup mengejutkan!" ujar Rose yang mengibas-ngibaskan tangannya yang dipakai untuk menangkis serangan Haram.

"Sakit juga sih." Tambahnya lagi.

DRAP!

WHUT!

DUAK!

Ahyeon dengan gerakannya yang sudah jauh lebih cepat dari sebelumnya tiba-tiba sudah berada di belakang Rose dan melancarkan serangan berikutnya. Namun tendangannya yang mengarah ke ginjal Rose masih bisa ditahan dan hanya membuat Rose terpental ke arah Ahyeon yang sudah siap dengan tinjunya.

DUAK!

Kali ini, uppercut yang dilancarkan Ahyeon benar-benar menembus pertahanan Rose dan membuatnya terpental cukup jauh dan tersungkur.

"Puh! Nah, ini baru seru!" ujar Rose yang segera berdiri sambil mengusap luka di bibirnya akibat serangan kombinasi Haram dan Ahyeon.

Rose kali ini bergerak dengan sangat cepat tanpa bisa diikuti oleh mata mereka berdua.

TAP!

DUAK!

Rose yang berhenti tepat di depan Ahyeon langsung melancarkan uppercut balasan, membuat Ahyeon terpental jauh dan tersungkur.

WHUSH!

Kembali, Rose bergerak dengan sangat cepat. Melebihi kecepatan angin hingga mata Haram kembali tidak bisa mengikuti gerakannya.

"Ayo Haram, kalau kau belum bisa melihatku, maka kau belum bisa melihat pertarungan Ruka dan SinB." Ujar Rose yang masih belum di ketahui dimana ia berada dan kemana ia bergerak. Berkeliling ia melihat sekitar, berusaha mencari dimana pembimbingnya itu berada. Namun ia tidak melihat apapun. Kiri. Kanan. Depan. Belakang. Semua arah sudah ia cari namun hasilnya nihil.

"DIMANAAAA???!!!"

DRRTTT!!!
WHOOSH!!!

Seketika, angin mulai bertiup dengan sangat kencang. Mengelilingi Haram yang berteriak frustasi karena tidak menemukan dimana Rose. Lisa yang santai dalam menghadapi Chiquita dan Rora, juga SinB yang sedari tadi berhadapan dengan Ruka berhenti seketika melihat fenomena tersebut.. Ahyeon yang masih tersungkur terkejut juga terkesan akan apa yang terjadi kepada partnernya tersebut. Angin berwarna biru pekat mengelilingi tubuhnya dengan cepat.

"Oh My God." Ujar SinB terkejut.

"Apa itu?" tanya Chiquita dan Rora berbarengan.

"Ohoo, nampaknya Rose dapat teman baru." Ujar Lisa tersenyum setelah melihat apa yang terjadi.

DUAK!

Haram yang tiba-tiba bergerak
dengan sangat cepat akhirnya bisa menemukan Rose dan menyerangnya.

"Halo, Kak Rose." Ujar Haram tersenyum.

"Halo, Haram." Balas Rose sambil
menahan serangan Haram.

DZIG!

DUAK! DRAK! SRRRKK!!

Serangan demi serangan mereka lancarkan satu sama lain. Meninggalkan Ahyeon yang terduduk terluka akibat serangan Rose tadi.

"Astaga. Haram akhirnya bisa mengimbangi Kak Rose?!" ujar Rora terkejut.

Mendengar perkataan tersebut Ahyeon yang tidak bisa apa-apa terdiam. Cemberut. Berpikir apa yang sedang ia lakukan sedangkan rekannya berjuang untuk jadi lebih kuat.

"Mengimbangi? tidak, Lihat. Rose sama sekali belum benar-benar mengeluarkan kemampuannya. Bahkan mungkin, itu baru 10% dari kemampuannya." Ujar Lisa.

"Angin. Cepat dan tidak bisa dihentikan. Hanya angin yang bisa menghentikan laju angin. Kali ini kau bertemu dengan seorang yang bertipe angin sepertimu, Rose." Ujar Lisa dalam hati.





















Nyongan author sudah up untuk part kali ini dan ya see ya in the next update 👋👋👋👋👋👋👋👋

The HunterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang